7 Cara Mencegah HIV Pada Wanita di Tahun 2023

cara mencegah hiv pada wanita
cara mencegah hiv pada wanita

Wanita memiliki resiko lebih tinggi terkena HIV atau AIDS jika mempunyai faktor resiko. Sehingga Anda sebagai wanita harus tau betul bagaimana cara mencegah HIV pada wanita.

Mengenal berbagai faktor resiko tersebut sangat penting agar Anda bisa dihindari sebagai upaya mengantisipasi terinfeksi oleh virus HIV. Dilansir dari berbagai sumber terdapat banyak sekali faktor resiko yang meningkatkan kemungkinan seorang wanita terinfeksi HIV. Berikut informasinya. 

Tentang Saluran Reproduksi Wanita dan Resiko Infeksi HIV 

Organ reproduksi wanita

Saluran reproduksi pada wanita terdiri dari beberapa organ yang memiliki fungsi khas dan membentuk sistem reproduksi. Lewat saluran reproduksi inilah seorang wanita memiliki siklus menstruasi yang teratur, melakukan hubungan seksual, dan menjalani kehamilan sampai persalinan. 

Saluran reproduksi pada wanita kemudian terbagi menjadi dua kategori, yakni: 

1. Saluran Reproduksi Internal 

Saluran reproduksi internal adalah organ-organ di saluran reproduksi yang berada di dalam tubuh wanita, sehingga tidak tampak secara langsung. Contohnya adalah vagina, ovarium, rahim, serviks, dan tuba falopi. 

2. Saluran Reproduksi Eksternal 

Saluran reproduksi eksternal adalah organ-organ di saluran reproduksi yang bisa dilihat oleh mata. Contohnya adalah mons pubis, klitoris, labia mayora dan minora, dan orifisium vagina. 

Semua organ di saluran internal maupun eksternal menjalankan fungsinya masing-masing dan membentuk sistem reproduksi. Wanita pun memiliki kebutuhan dan kewajiban untuk menjaga kesehatan seluruh organ di saluran reproduksi tersebut. 

Salah satunya dengan menerapkan cara mencegah HIV pada wanita. Pasalnya, saluran reproduksi wanita bisa saja mengalami gangguan kesehatan. Tercatat ada beberapa jenis penyakit yang mengintai saluran reproduksi tersebut. 

Sebut saja seperti endometriosis, miom, kanker serviks, dan termasuk juga penyakit HIV. Dimana penyakit HIV ini bisa menular melalui pertukaran cairan di organ intim (saluran reproduksi) yang terjadi saat melakukan aktivitas seksual bersama pasangan. 

Faktor Resiko HIV dan AIDS pada Wanita 

Penyebab utama infeksi virus HIV pada wanita maupun pria adalah terjadi kontak antara virus HIV tersebut dengan cairan di dalam tubuh. Cairan yang dimaksud disini mencakup darah, air mani, dan juga cairan vagina. 

Sehingga berciuman dan terjadi kontak dengan air liur pasien HIV maupun AIDS tidak menyebabkan penularan virus HIV. Pada wanita, infeksi virus HIV bisa meningkat jika memiliki beberapa faktor resiko di bawah ini: 

1. Menggunakan Jarum Suntik yang Terkontaminasi Virus HIV

Faktor resiko pertama yang meningkatkan resiko seorang wanita tertular virus HIV adalah menggunakan jarum suntik yang terkontaminasi. Jarum suntik idealnya hanya digunakan sekali lalu segera dibuang, bukan bergantian. 

Terbiasa bergantian memakai jarum suntik bisa meningkatkan resiko terinfeksi virus HIV, tak hanya pada wanita tapi juga pada pria. Biasanya terjadi ketika menggunakan narkoba yang disuntik ke tubuh, melakukan prosedur tato dengan jarum tidak steril, dan lain-lain. 

2. Memiliki PMS 

Faktor resiko yang kedua adalah ketika seorang wanita menderita PMS (Penyakit Menular Seksual). Seperti gonore, sifilis, dan lain sebagainya yang bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh sekaligus menyebabkan luka di area genital. 

Pada saat wanita dengan PMS ini melakukan hubungan seksual dengan penderita HIV maka resiko tertular sangat tinggi. Sebab sistem kekebalan tubuh dalam kondisi lemah dan ditambah beberapa jenis PMS bisa menyebabkan luka di area genital. 

3. Melakukan Hubungan Seksual Beresiko 

Seorang wanita yang melakukan hubungan seksual beresiko bisa terinfeksi virus HIV kapan saja dan dimana saja. Hubungan seksual beresiko mencakup hubungan seksual tanpa kondom, anal seks, sering ganti pasangan, dan lain-lain. 

Cara Mencegah HIV pada Wanita 

cara mencegah hiv pada wanita
gambar cara mencegah hiv pada wanita

Setelah memahami wanita memiliki resiko cukup tinggi terinfeksi HIV, apalagi jika memiliki salah satu atau semua faktor resiko yang sudah dijelaskan. Maka penting sekali untuk Anda memahami bagaimana cara mencegah HIV pada wanita. 

Secara umum, pencegahan HIV pada wanita tidak berbeda jauh dengan pencegahan pada pria. Berikut penjelasan lengkapnya: 

1. Belajar Tentang HIV 

Cara pertama dan utama dalam mencegah HIV adalah paham apa itu HIV dan bagaimana bisa menular ke orang lain. Sehingga tahu betul apa saja hal-hal yang harus dihindari agar tidak tertular dan bisa hidup dengan nyaman. 

2. Menghindari Narkoba 

HIV sering diderita oleh pengguna narkoba yang memakai jenis yang harus diinjeksikan ke tubuh memakai jarum suntik. Maka untuk mencegah seorang wanita terinfeksi, silahkan menghindari penyalahgunaan narkoba. Apapun jenisnya. 

3. Praktek Seks yang Aman 

Pada wanita yang sudah aktif berhubungan seksual, maka penting untuk menerapkan praktek seks yang aman. Hal ini menjadi cara mencegah HIV pada wanita yang paling penting untuk dilakukan. 

Sebab mayoritas wanita penderita HIV maupun AIDS bermula dari aktivitas seksual beresiko. Praktek seks dikatakan aman jika setia pada pasangan, memakai kondom, dan menghindari penetrasi selain ke vagina (seperti anal seks dan oral seks). 

4. Menghindari Kontak dengan Cairan Terinfeksi HIV  

Pencegahan HIV pada wanita berikutnya adalah menghindari segala bentuk kontak dengan cairan yang terinfeksi HIV. Sebagaimana yang disebutkan di awal cairan yang bisa menularkan virus HIV mencakup darah, air mani, cairan vagina, dan ASI pada ibu yang terinfeksi. 

Oleh sebab itu, hindari kontak dengan cairan-cairan dari pasien HIV maupun dari siapa saja. Misalnya jika ingin menghindari kontak dengan air mani pada pasangan beresiko maka gunakan kondom. 

5. Menjalani Tes HIV Secara Rutin 

Cara mencegah HIV pada wanita juga bisa dilakukan dengan rutin menjalani tes HIV. Khususnya bagi para wanita yang memiliki faktor resiko seperti yang disebutkan sebelumnya. 

Sehingga rutin menjalani tes bisa mengantisipasi resiko menjadi pembawa virus HIV dan menulari ke lebih banyak orang. Selain itu juga bisa segera tahu lebih dini untuk melakukan perawatan dengan segera. 

Anda juga bisa mengecek disini apakah Anda memiliki gejala seperti bercak putih dilidah atau jamur dilidah yang merupakan gejala dari HIV. Anda bisa mengecek dan berkonsultasi langsung dengan tim Autoimun Digital Health Service secara gratis.

6. Mengkonsumsi PrEP 

Berikutnya adalah mengkonsumsi PeEP (Pre-Exposure Prophylaxis) adalah kombinasi dua obat HIV yaitu tenofovir dan emtricitabine yang dijual dengan nama Truvada di pasaran. 

Obat ini biasanya akan diresepkan oleh dokter untuk orang-orang yang beresiko tinggi terkena HIV, termasuk pada wanita. Misalnya wanita tersebut punya suami penderita HIV atau menjadi PSK (Pekerja Seks Komersial). 

7. Mengkonsumsi PEP 

Pencegahan yang terakhir adalah mengkonsumsi PEP (Post Exposure Prophylaxis). Yaitu obat-obatan antiretroviral yang dikonsumsi setelah mengalami faktor resiko terinfeksi virus HIV. 

Biasanya diberikan kepada tenaga medis yang kontak dengan darah pasien, korban pemerkosaan, melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan pria yang diduga kuat menderita HIV maupun AIDS. 

Konsumsi PEP bertujuan untuk melemahkan virus HIV yang masuk ke dalam tubuh dan dikonsumsi rutin selama 28 hari penuh. Tujuannya agar virus HIV tidak berkembang dan wanita yang mengkonsumsinya tidak terkena penyakit HIV. 

Dengan menerapkan beberapa cara mencegah HIV pada wanita tersebut, maka resiko tertular bisa diturunkan. Sehingga bisa terhindar dari penyakit yang sampai saat ini masuk kategori penyakit mematikan dan belum ada obatnya.

Untuk informasi artikel yang lain, Anda bisa membaca di health.autoimuncare.co.id

Baca juga artikel HIV yang lain