Salah satu penyebab batu ginjal adalah penumpukan mineral keras dalam ginjal sehingga menyebabkan rasa sakit ketika melewati saluran kemih. Meskipun begitu, penyakit ini sering diabaikan karena tidak selalu menimbulkan gejala. Padahal, jika tidak segera mendapat penanganan, penyakit ini bisa sangat mengganggu dan dapat menimbulkan gagal ginjal.
Selain itu, tak banyak orang yang menyadari bahwa batu ginjal juga dapat diturunkan melalui faktor genetik dari anggora keluarga. Benarkah demikian? Yuk simak informasi berikut!
Apa Itu Penyakit Batu Ginjal?
Penyakit batu ginjal merupakan endapan keras yang menyerupai batu di saluran kemih. Batu ini berasal dari mineral dan garam di ginjal. Keberadaan batu di ginjal tentu tidak diinginkan oleh siapapun karena ginjal berfungsi untuk menyaring darah, menyeimbangkan kadar mineral, dan garam dalam tubuh.
Pembentukan batu ginjal terjadi saat kadar mineral dan garam di dalam urine mempunyai konsentrasi tinggi, sehingga mengkristal dan membentuk batu ginjal. Setelah itu, batu ginjal akan turun menyumbat ureter dan menghambat aliran urine.
Sementara itu, ukuran dan bentuk batu ginjal dapat bervariasi. Bisa sekecil butiran pasir atau sebesar kacang polong. Permukaannya bisa halus atau kasar dengan warna coklat atau kuning.
Batu ginjal yang berukuran kecil akan dengan sendirinya terbawa keluar bersama urine melewati saluran kemih, baik menyebabkan sedikit atau tanpa rasa sakit. Sedangkan batu ginjal yang berukuran besar akan tersangkut di ureter dan menghalangi cairan. Sehingga, terjadi penumpukan cairan yang menyebabkan pembengkakan atau pendarahan.
Apakah Batu Ginjal dapat disebabkan oleh faktor keturunan?
Batu ginjal terbentuk ketika urine lebih banyak mengandung zat kimia daripada cairan. Zat kimia seperti kalsium, asam oksalat, asam urat bisa membentuk kristal di dalam ginjal dan saling menempel satu sama lain. Jika tubuh kekurangan zat yang dapat mencegah kristal saling menempel maka pembentukan batu ginjal menjadi lebih mudah.
Selain itu, batu ginjal juga dapat disebabkan oleh faktor keturunan. Batu ginjal bisa terjadi akibat kelainan metabolisme, sehingga bisa diturunkan dalam keluarga. Jika ada keluarga Anda yang pernah mengalami batu ginjal, maka risiko Anda terkena batu ginjal juga akan meningkat. Sehingga ada baiknya untuk memeriksakan kesehatan ginjal secara rutin.
Faktor Genetik yang mempengaruhi Batu Ginjal
Batu ginjal dapat diturunkan oleh anggota keluarga melalui faktor genetik. Hal ini merupakan salah satu faktor yang memainkan peran penting dalam risiko pembentukan batu ginjal. Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan lengkap terkait faktor genetik yang dapat memengaruhi batu ginjal.
1. CLDN14
Pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh beberapa faktor genetik, salah satunya adalah GEN CLDN14 atau Claudin 14. Gen ini berperan penting dalam mengatur kadar magnesium dalam urine. Perlu diketahui, magnesium sendiri merupakan mineral yang berfungsi menghambat pembentukan kristal kalsium oksalat. Jika kadar magnesium tidak seimbang, maka dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal karena kadar kalsium dan oksalat yang tinggi dalam urine.
Selain itu, sebuah penelitian yang dilansir dari medical news today menunjukkan bahwa variasi genetik pada CLDN14 mengubah ekskresi magnesium dan kalsium. Artinya, individu dengan variasi tertentu pada gen ini, memiliki risiko yang lebih besar terhadap pembentukan batu ginjal.
2. Sistinuria
Sistinuria adalah kelainan genetik yang menyebabkan ekskresi asam amino sistin berlebihan melalui urine. Kondisi ini muncul akibat mutasi pada gen yang mengatur transportasi sistin di ginjal, sehingga sistin menumpuk dan mengkristal dalam urine. Peningkatan kadar sistin dalam urine dapat membentuk batu sistin, jenis batu ginjal yang langka namun sangat menyakitkan dan sulit diatasi.
Individu dengan kondisi sistinuria ini memiliki risiko mengalami batu ginjal berulang yang cukup tinggi. Untuk mengatasi hal ini, biasanya dilakukan dengan meningkatkan hidrasi atau memperbanyak konsumsi cairan untuk mengencerkan kondisi urin, sehingga konsentrasi sistin dapat berkurang.
3. Renal Tubular Acidosis (RTA)
Renal Tubular Acidosis (RTA) adalah gangguan metabolik di mana ginjal tidak mampu mengeluarkan asam secara efektif dari tubuh, sehingga menyebabkan penumpukan asam dalam darah dan urine. RTA dapat menyebabkan peningkatan kadar asam dalam urine, kondisi yang meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal, terutama batu kalsium fosfat dan asam urat.
Penderita RTA cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami batu ginjal akibat ketidakseimbangan pH urine. Penanganan RTA umumnya dilakukan dengan terapi alkali untuk menetralkan asam dalam tubuh dan mencegah pembentukan batu ginjal. Bagi mereka dengan RTA, manajemen yang tepat dapat membantu mengurangi risiko komplikasi terkait batu ginjal.
Tips Hidup Sehat untuk Mencegah Batu Ginjal
Belum ada cara pasti untuk mencegah batu ginjal, namun kombinasi pola makan dan gaya hidup sehat berikut bisa mengurangi risiko terkena batu ginjal:
1. Minum air putih
Minum air putih minimal 8 gelas sehari bisa menurunkan risiko pembentukan batu ginjal. Hal tersebut dikarenakan asupan air putih yang tercukupi memudahkan kerja ginjal untuk mengeluarkan racun dari tubuh.
Semakin sedikit Anda minum, semakin lambat juga proses pembuangan limbah mineral dan senyawa kimia lainnya. Akibatnya, terjadi penumpukan mineral yang membentuk batuan. Oleh sebab itu, Penuhi kebutuhan cairan tubuh setiap harinya untuk mencegah pembentukan batu ginjal.
2. Minum air kelapa
Bosan minum air putih karena tidak ada rasanya dan itu-itu saja? Anda bisa sesekali menambahkan perasan air lemon atau menggantinya dengan air kelapa muda sebagai cara untuk mencegah batu ginjal.
Air kelapa bisa menurunkan jumlah kristal pada urine, menghambat pembentukan mineral dalam jaringan ginjal dan mencegah kristal menempel pada saluran kemih.
Meskipun aman, jangan minum air kelapa secara berlebihan karena kandungan kalium dan sodium yang tinggi pada air kelapa bisa merusak ginjal.
3. Kurangi asupan garam
Terlalu banyak mengonsumsi garam (natrium) bisa memicu batu ginjal. Pasalnya, kelebihan natrium di dalam tubuh akan meningkatkan jumlah kalsium dalam urine.
Orang dewasa harus membatasi asupan natrium harian sebanyak 2.300 mg per hari. Ukuran tersebut setara dengan satu sendok teh garam dapur yang mengandung 2.325 mg natrium. Tidak hanya garam dapur, sumber natrium lainnya berasal dari saus sambal, kecap, saus tiram, hingga makanan kalengan.
Apabila Anda merasa kesulitan, konsultasikan kepada dokter atau ahli gizi untuk mengetahui apa saja rekomendasi makanan rendah natrium. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah untuk mencegah penyakit batu ginjal.
4. Batasi asupan protein hewani
Daging dan sumber protein lainnya, seperti telur dan susu, mengandung purin yang bisa diubah menjadi asam urat di dalam urine. Asam urat termasuk salah satu bahan yang menyebabkan batu ginjal. Oleh karena itu, jangan mengonsumsi protein hewani secara berlebihan agar tidak menyebabkan batu ginjal di kemudian hari.
5. Jaga berat badan
Obesitas atau kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena batu ginjal. Berat badan berlebih menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan jumlah kalsium dalam urine sehingga membentuk batu kalsium yang menyebabkan batu ginjal.
Selain itu, orang yang mempunyai berat badan berlebih juga mempunyai pH urine asam. Oleh karena itu, jagalah berat badan Anda agar terkena batu ginjal.
Selain mengikuti tips di atas, Anda juga perlu mengetahui beberapa informasi menarik terkait batu ginjal lainnya. Penjelasan lengkap terkait Batu Ginjal dapat Anda Baca Selengkapnya pada artikel-artikel berikut ini:
- Tanda Batu Ginjal Akan Keluar – Health Autoimuncare
- Cara Puasa Penderita Batu Ginjal Agar Lancar dan Sehat
- Penderita Batu Ginjal Boleh Puasa di Bulan Suci Ramadhan?
- 3 Aktivitas yang Tidak Boleh Dilakukan Oleh Penderita Batu Ginjal!
Itulah informasi mengenai batu ginjal yang bisa diturunkan dalam keluarga. Jika keluarga Anda mengidap batu ginjal, atau penyakit lainnya, maka konsultasikan dengan dokter untuk menentukan pengobatan terbaik.
Salah satu pengobatan yang dapat menjadi pilihan adalahobat herbal NEFRONA dari Autoimuncare. Dengan bahan-bahan herbal pilihan, produk ini dirancang untuk membantu menjaga fungsi ginjal dan mencegah terbentuknya batu ginjal, sehingga Anda dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman.
Semoga Membantu!