Gonore merupakan salah satu penyakit menular seksual yang ditandai dengan munculnya nanah pada urine. Penyakit ini menular melalui hubungan seksual tidak sehat, terutama saat bergonta-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom. Yang lebih mengkhawatirkan, jika tidak segera ditangani, gonore dapat memicu berbagai komplikasi, yang tentunya sangat berbahaya bagi tubuh Anda
Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat agar terhindar dari infeksi gonore. Lalu, apa saja langkah-langkah tersebut? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Gonore?
Gonore atau kencing nanah merupakan penyakit menular seksual pada pria maupun wanita. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae atau Gonococcus yang sangat menular.
Bakteri tersebut berbahaya karena menyerang dubur, serviks (leher rahim), uretra (saluran kencing dan sperma), mata, dan tenggorokan.
Gonore paling sering menular pada pasangan yang berhubungan seksual secara vaginal, oral, atau anal. Selain itu, penyakit ini juga terjadi akibat penggunaan mainan seks yang terkontaminasi, dan berhubungan seks tanpa menggunakan kondom.
Bagaimana Cara Penularan Gonore?
Bakteri gonore menular melalui hubungan seksual yang tidak aman yang menginfeksi sistem reproduksi, saluran kemih, anus, tenggorokan, bahkan mata. Berikut beberapa hal yang bisa menularkan penyakit gonore dengan cepat, antara lain:
1. Penetrasi Vagina
Penularan gonore dari pria ke wanita melalui vagina lebih besar dibandingkan sebaliknya. Hal ini terjadi karena ejakulasi yang dihasilkan pria dengan gonore, mengandung jutaan bakteri sehingga memungkinkan pasangannya untuk tertular.
Wanita yang terinfeksi gonore tidak merasakan gejala. Sedangkan pria akan mengalami gejala dalam seminggu pertama setelah terinfeksi, seperti nyeri dan cairan abnormal (nanah) dari penis.
2. Seks Anal
Seks anal memudahkan bakteri menginfeksi tubuh wanita. Hal ini disebabkan karena anus tidak mengeluarkan cairan pelumas saat berhubungan seksual. Gesekan berulang juga bisa melukai jaringan di dalamnya.
Jika timbul luka, bakteri dalam air mani akan masuk dan menginfeksi jaringan. Menyeka anus dengan tangan yang terkena air mani pasangan yang terinfeksi juga menularkan penyakit kencing nanah.
Biasanya gonore di anus tidak mempunyai gejala. Namun pada beberapa kasus, gejala yang muncul seperti gatal, nyeri ketika BAB, dan keluar cairan abnormal dari anus.
3. Seks Oral
Seks oral menjadi salah satu cara penularan bakteri penyebab gonore. Namun, gonore jarang terjadi dibandingkan gonore genital.
Seks oral dilakukan untuk merangsang area genital pasangan, baik vagina maupun penis. Bakteri penyebab gonore di air mani bisa saja tertelan dan menginfeksi tenggorokan.
Gejala yang ditimbulkan seperti gatal, nyeri tenggorokan, serta sulit menelan makanan (disfagia).
4. Melahirkan
Wanita hamil bisa menularkan gonore kepada buah hatinya saat melahirkan. Bakteri penyebab gonore bisa tertelan oleh bayi saat berada di jalan lahir. Bila tidak ditangani, bayi akan mengalami infeksi mata di kemudian hari.
Cara Efektif Mencegah Gonore
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah risiko terjadinya gonore, yaitu:
1. Selalu Gunakan Kondom Saat Berhubungan Seks
Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi yang efektif dalam mencegah penularan penyakit menular seksual, termasuk gonore. Penggunaannya berfungsi sebagai penghalang fisik antara cairan tubuh yang dapat mengandung bakteri dengan pasangan.
Selain itu, penggunaan kondom tidak hanya melindungi dari gonore, tetapi juga berbagai infeksi menular seksual lainnya, seperti HIV dan klamidia. Oleh karena itu, selalu gunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seksual, baik secara vaginal, anal, maupun oral, terutama jika pasangan Anda belum melakukan pemeriksaan kesehatan seksual.
2. Lakukan Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual Secara Rutin.
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi gonore karena gejalanya sering kali tidak muncul atau hanya terasa ringan. Oleh sebab itu, pemeriksaan kesehatan seksual secara rutin sangat penting untuk mendeteksi adanya infeksi sejak dini. Jika terdeteksi lebih awal, gonore dapat diobati dengan cepat sebelum menyebabkan komplikasi yang lebih serius.
Pemeriksaan rutin juga sangat disarankan bagi individu yang aktif secara seksual, terutama mereka yang sering berganti pasangan. Tes gonore biasanya dilakukan melalui pemeriksaan urine atau swab dari area yang berpotensi terinfeksi, seperti tenggorokan, anus, atau alat kelamin. Dengan melakukan pemeriksaan secara berkala, Anda dapat memastikan kesehatan seksual tetap terjaga.
3. Jangan Berhubungan Seks Bersama Penderita Infeksi Menular Seksual.
Jika pasangan Anda telah terdiagnosis menderita gonore atau penyakit menular seksual lainnya, sebaiknya hindari berhubungan seks dengannya sampai pengobatan selesai dan dinyatakan sembuh oleh dokter. Berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi akan meningkatkan risiko penularan bakteri penyebab gonore ke tubuh Anda.
Selain itu, jika Anda merasa pasangan memiliki gejala yang mengarah ke infeksi menular seksual, sebaiknya dorong dia untuk segera melakukan pemeriksaan dan pengobatan. Namun, setelah pengobatan, Anda mungkin bertanya-tanya tentang kapan waktu yang tepat untuk kembali berhubungan seksual.
Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut -> Kapan Bisa Berhubungan Seksual Setelah Pengobatan Gonore?
4. Tidak Berganti-ganti Pasangan
Memiliki satu pasangan seksual yang sehat dan setia dapat secara signifikan mengurangi risiko tertular gonore. Bergonta-ganti pasangan tanpa mengetahui riwayat kesehatannya meningkatkan kemungkinan tertular berbagai jenis infeksi menular seksual, termasuk gonore.
Jika Anda atau pasangan memiliki riwayat seksual yang aktif, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seksual secara rutin sebelum berhubungan intim. Menjaga komunikasi yang terbuka dan transparan mengenai kesehatan seksual dalam hubungan juga akan membantu mencegah penyebaran infeksi.
5. Tidak Berhubungan Seksual Di Luar Nikah.
Salah satu cara terbaik untuk mencegah penularan gonore adalah dengan menghindari hubungan seksual berisiko. Hubungan seksual di luar pernikahan, terutama tanpa perlindungan dan dengan banyak pasangan, meningkatkan kemungkinan tertular penyakit menular seksual.
Jika seseorang memutuskan untuk aktif secara seksual, maka penting untuk selalu mengedepankan praktik seks yang aman, termasuk penggunaan kondom dan pemeriksaan kesehatan seksual rutin. Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan seksual menjadi langkah utama dalam mencegah gonore dan penyakit menular seksual lainnya.
Dampak Serius Jika Gonore Tidak Dicegah dan Diobati
Jika tidak segera diobati, gonore bisa menyebabkan komplikasi serius yang berbahaya bagi tubuh, seperti:
- Infertilitas pada wanita
Gonore bisa menyebar ke dalam rahim dan saluran tuba, sehingga menyebabkan radang panggul. Hal ini menimbulkan jaringan parut yang memicu komplikasi kehamilan dan infertilitas. - Infertilitas pada pria
Gonore menyebabkan epididimis pada tubuh yang mengalami peradangan. Epididimis yang tidak diobati akan menyebabkan infertilitas. - Infeksi pada tubuh
Bakteri penyebab gonore bisa menyebar ke aliran darah sehingga menimbulkan infeksi pada bagian tubuh lainnya. - Peningkatan risiko HIV/AIDS
Gonore membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi HIV/AIDS. Penderita gonore dan HIV lebih mudah menularkan penyakit ini pada pasangannya. - Komplikasi pada bayi
Bayi yang tertular gonore dari ibunya saat dilahirkan bisa mengalami kebutaan, luka di kulit kepala, dan infeksi.
Untuk lebih memahami konsekuensi yang mungkin terjadi, simak informasi selengkapnya dalam artikel berikut -> Waspada, 4 Kerusakan Permanen Akibat Gonore
Kesimpulan’
Gonore adalah penyakit menular seksual yang dapat menyerang pria maupun wanita, dengan risiko penularan yang tinggi melalui kontak seksual tanpa perlindungan. Jika tidak dicegah dan diobati dengan baik, penyakit ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, mulai dari infertilitas hingga infeksi sistemik yang berbahaya.
Oleh karena itu, penting untuk selalu menerapkan hubungan seksual yang aman dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Selain itu, jika Anda mencari solusi herbal yang efektif dalam menangani gonore dan penyakit kelamin lainnya, HV-CARE adalah pilihan tepat. Produk ini diformulasikan dengan bahan-bahan alami yang telah teruji membantu meredakan gejala serta meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan infeksi.
Untuk mendapatkan panduan yang tepat dan solusi terbaik untuk kesehatan seksual Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tim medis profesional dari Autoimuncare.guna mendapatkan panduan yang tepat mengenai kesehatan seksual Anda.
Ingin tahu lebih lanjut tentang penyakit menular seksual? Temukan informasi penting lainnya pada artikel-artikel berikut!
- Berita Baik! Ini Penyakit Menular Seksual yang Bisa Disembuhkan
- Perbedaan Gonore dan Sifilis, Ciri Ciri dan Penyebabnya
- 4 Tahapan Infeksi Sifilis dan Gejala yang Menyertainya
- 5 Cara Penularan Sifilis dan Faktor Risikonya
- Berapa Lama Bayi yang Terinfeksi HIV Bisa Bertahan Hidup?
- Apakah HIV Menular Lewat Payudara? Ini Faktanya!
- Apakah Menjilat Kemaluan dapat Menularkan HIV? Ini Faktanya!
- Berapa Lama HIV Bisa Terdeteksi Setelah Berhubungan?
- Apakah Ciuman Bisa Menularkan HIV? Ini Faktanya