Penyakit kelamin adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit, yang dapat menyebar melalui hubungan intim tanpa pengaman, kontak dengan cairan tubuh, atau dari ibu ke bayi saat persalinan.
Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi, karena beberapa penyakit kelamin sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun, jika dibiarkan tanpa pengobatan, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius yang berdampak pada kesehatan jangka panjang.
Lantas, apa saja komplikasi penyakit menular seksual jika tidak diobati? Dan bagaimana cara mencegahnya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Mengapa Penyakit Menular Seksual Perlu Diobati?
Penyakit menular seksual yang tidak diobati dapat menyebar tanpa disadari dan menyebabkan komplikasi serius, seperti infertilitas, kanker, hingga gangguan sistem imun.
Selain itu, penyakit ini tidak hanya berisiko bagi diri sendiri, tetapi juga bagi pasangan. Beberapa infeksi dapat menyebar melalui kontak kulit, darah, atau cairan tubuh, membuat pasangan seksual atau bahkan bayi dalam kandungan berisiko tertular.
Macam-Macam Penyakit Menular Seksual dan Komplikasinya
Setiap penyakit menular seksual (PMS) memiliki dampak yang berbeda-beda, tergantung pada jenis infeksi dan seberapa lama penyakit ini tidak diobati. Jika dibiarkan, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius yang berdampak pada sistem reproduksi, saraf, hingga organ vital lainnya.
Berikut ini adalah beberapa penyakit menular seksual yang paling umum beserta risiko komplikasinya jika tidak segera ditangani:
1. Sifilis
Sifilis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini berkembang dalam beberapa tahap dan sering kali tidak menimbulkan gejala awal, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi.
Jika tidak diobati, sifilis akan berkembang ke tahap lanjutan yang lebih berbahaya:
- Sifilis sekunder -> Menyebabkan ruam kulit, demam, kelelahan, dan sakit tenggorokan.
- Sifilis laten -> Gejala menghilang sementara, tetapi bakteri tetap aktif di dalam tubuh.
- Sifilis tersier -> Menyebabkan kerusakan permanen pada otak, saraf, jantung, dan organ lainnya.
Jika sifilis didiagnosis lebih awal, pengobatan dengan antibiotik bisa efektif menghentikan perkembangannya. Namun, jika sudah mencapai tahap lanjut, kerusakan organ yang terjadi bisa bersifat permanen.
2. Gonore
Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae, yang dapat menginfeksi saluran kelamin, rektum, tenggorokan, hingga mata. Infeksi ini sering kali tidak menunjukkan gejala, terutama pada wanita, sehingga penyakit ini sering menyebar tanpa disadari.
Jika tidak diobati, gonore dapat menyebabkan:
- Infertilitas -> Pada wanita, gonore dapat merusak tuba falopi, meningkatkan risiko kehamilan ektopik (di luar rahim). Pada pria, infeksi ini bisa menyebabkan radang epididimis, yang berujung pada gangguan kesuburan permanen.
- Radang panggul (PID) -> Infeksi yang menyebar ke rahim dan ovarium, menyebabkan nyeri kronis dan gangguan reproduksi.
- Infeksi sistemik -> Bakteri gonore dapat masuk ke aliran darah dan menyebabkan sepsis, kondisi darurat medis yang bisa berakibat fatal.
Karena itu, pencegahannya sangat penting untuk mengurangi risiko penularan gonore. Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk melindungi diri dari risiko terpapar gonore. Simak selengkapnya dalam artikel berikut -> 5 Cara Efektif Mencegah Gonore Untuk Kurangi Risiko Penularan
3. Herpes Genital
Herpes genital disebabkan oleh virus Herpes Simplex (HSV-1 atau HSV-2). Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, dan virusnya akan tetap berada di dalam tubuh seumur hidup, dengan kemungkinan kambuh berulang kali.
Jika tidak ditangani, herpes genital dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Peningkatan Risiko HIV -> Luka herpes memudahkan virus HIV masuk ke dalam tubuh, sehingga penderita herpes lebih rentan tertular HIV.
- Meningitis herpes -> Pada kasus yang jarang, virus dapat menyebar ke otak dan menyebabkan radang selaput otak (meningitis), yang berisiko fatal.
- Herpes neonatal -> Jika seorang ibu melahirkan saat mengalami wabah herpes aktif, bayi bisa terinfeksi virus ini dan mengalami kerusakan otak permanen, kejang, hingga kematian.
4. Klamidia
Klamidia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Penyakit ini sering kali tidak menimbulkan gejala sama sekali, sehingga banyak orang yang terinfeksi tidak menyadari bahwa mereka membawanya.
Jika tidak diobati, klamidia dapat menyebabkan:
- Radang panggul (PID) pada wanita -> Infeksi ini dapat merusak rahim dan tuba falopi, yang berujung pada kemandulan permanen.
- Epididimitis pada pria -> Peradangan pada saluran sperma yang menyebabkan nyeri dan gangguan kesuburan.
- Infeksi mata -> Klamidia yang tidak ditangani juga dapat menyebar ke mata dan menyebabkan trachoma, yang bisa berujung pada kebutaan.
5. Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Infeksi ini lebih sering terjadi pada wanita dan menyebabkan keputihan abnormal, gatal, serta nyeri saat buang air kecil.
Jika tidak diobati, trikomoniasis dapat menyebabkan:
- Radang panggul (PID) -> Infeksi ini meningkatkan risiko peradangan pada rahim dan saluran tuba, yang bisa menyebabkan infertilitas.
- Meningkatkan Risiko HIV -> Trikomoniasis dapat melemahkan pertahanan alami vagina, sehingga memudahkan masuknya virus HIV.
6. HPV (Human Papillomavirus)
HPV adalah virus yang paling umum menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks. Virus ini sering kali tidak menunjukkan gejala, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi.
Jika tidak diobati, HPV dapat menyebabkan:
- Kanker serviks pada wanita
- Kanker penis pada pria
- Kanker anus, tenggorokan, dan mulut
7. HIV
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi rentan terhadap infeksi dan penyakit lainnya.
HIV memang tidak langsung menunjukkan gejala, sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi.
Padahal, Jika tidak didiagnosis dan diobati, HIV dapat berkembang menjadi Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), yaitu tahap akhir infeksi HIV di mana sistem imun tubuh rusak parah, sehingga rentan terhadap infeksi dan kanker yang berakibat fatal.
Selain itu, berikut adalah berbagai komplikasi lain dari HIV:
- Infeksi oportunistik -> Karena sistem imun melemah, tubuh lebih rentan terhadap infeksi seperti tuberkulosis (TBC), pneumonia, infeksi jamur, toksoplasmosis, dan cytomegalovirus yang bisa menyerang paru-paru, otak, atau sistem pencernaan.
- Peningkatan risiko kanker -> Orang dengan HIV lebih berisiko mengalami berbagai jenis kanker, termasuk limfoma, kanker serviks, kanker anus, kanker paru-paru, dan sarkoma Kaposi akibat sistem imun yang tidak mampu melawan sel-sel abnormal.
- Kerusakan sistem saraf -> HIV yang tidak ditangani dapat menyebabkan HIV-associated neurocognitive disorder (HAND), yang mengganggu fungsi otak dan saraf.
- Penyakit kardiovaskular -> Penderita HIV yang tidak menjalani pengobatan berisiko tinggi mengalami penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, dan peradangan pembuluh darah, yang dapat mempercepat penurunan fungsi organ.
- Penularan ke pasangan atau bayi -> HIV dapat ditularkan melalui hubungan seksual tanpa pengaman, berbagi jarum suntik, transfusi darah yang terkontaminasi, atau dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan, dan menyusui. Bayi yang terinfeksi berisiko mengalami keterlambatan pertumbuhan, gangguan perkembangan, atau infeksi berat sejak dini.
Beberapa penyakit menular seksual ini memang tampak begitu mengerikan. Namun, tidak semua PMS tersebut bersifat permanen.
Ada beberapa penyakit menular seksual masih bisa disembuhkan jika dideteksi lebih awal dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Temukan jawabannya dalam artikel berikut -> Berita Baik! Ini Penyakit Menular Seksual yang Bisa Disembuhkan
Pentingnya Deteksi Dini untuk Mencegah Komplikasi Penyakit Menular Seksual
Banyak penyakit menular seksual (PMS) tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga sering kali baru terdeteksi saat sudah menyebabkan komplikasi serius seperti infertilitas, kanker, atau gangguan sistem imun. Karena itu, deteksi dini sangat penting untuk mencegah kondisi ini berkembang lebih parah.
Melakukan skrining kesehatan IMS memungkinkan Anda untuk mendeteksi infeksi lebih awal, mendapatkan pengobatan yang tepat, serta mencegah penyebaran ke pasangan.
Skrining IMS sangat dianjurkan bagi Anda yang aktif secara seksual, terutama jika pernah berhubungan tanpa pengaman atau mengalami gejala mencurigakan. Jangan tunda pemeriksaan untuk melindungi kesehatan Anda!
Kesimpulan
Penyakit menular seksual yang tidak diobati dapat menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya, mulai dari infertilitas, gangguan sistem imun, hingga peningkatan risiko kanker. Beberapa infeksi seperti HIV, sifilis, dan gonore juga dapat ditularkan dari ibu ke bayi, yang berisiko menyebabkan gangguan kesehatan seumur hidup.
Untuk membantu mengatasi gangguan kesehatan akibat infeksi menular seksual, Anda bisa mencoba HV-CARE, formula herbal yang mendukung kesehatan tubuh bagi penderita penyakit kelamin tertentu. Namun, penting untuk tetap berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya.
Jika Anda membutuhkan konsultasi lebih lanjut mengenai kesehatan seksual, jangan ragu untuk mendapatkan bantuan dari tim ahli melalui layanan konsultasi. Semakin cepat Anda bertindak, semakin besar peluang untuk menjaga kesehatan Anda dengan baik.
Ingin tahu lebih lanjut tentang penyakit menular seksual? Temukan informasi penting lainnya pada artikel-artikel berikut!
- Hubungan Gonore & HIV: Kenali Bahayanya Sekarang!
- Perbedaan Gonore dan Sifilis, Ciri Ciri dan Penyebabnya
- Cara Mengobati Penyakit Kelamin Pria dengan Tepat dan Aman
- 5 Cara Penularan Sifilis dan Faktor Risikonya
- Apakah Menjilat Kemaluan dapat Menularkan HIV? Ini Faktanya!
- Berapa Lama HIV Bisa Terdeteksi Setelah Berhubungan?
- Apakah Ciuman Bisa Menularkan HIV? Ini Faktanya