Benarkah Asam Urat Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal? Ini Fakta Medisnya

hubungan asam urat dan gagal ginjal
hubungan asam urat dan gagal ginjal

Pernah berpikir kalau asam urat cuma soal nyeri di sendi? Banyak orang keliru soal ini. Padahal, kadar asam urat yang terus-menerus tinggi ternyata bisa berdampak jauh lebih serius, salah satunya merusak fungsi ginjal secara perlahan.

Faktanya, kristal asam urat yang menumpuk bisa mengganggu kinerja ginjal dan meningkatkan risiko gagal ginjal. Sayangnya, kondisi ini sering tidak disadari hingga sudah cukup parah. Lalu, apakah benar asam urat menyebabkan gagal ginjal? Apa saja tanda-tandanya, dan bagaimana cara mencegahnya? Yuk, simak ulasan medis berikut agar Anda bisa lebih waspada!

Apa Itu Asam Urat dan Mengapa Bisa Berbahaya bagi Ginjal?

Asam urat adalah senyawa hasil pemecahan purin, zat alami yang ditemukan dalam tubuh dan makanan. Biasanya, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan melalui urine. Namun, jika kadarnya terlalu tinggi, tubuh akan kesulitan membuangnya.

Banyak orang hanya mengenal asam urat sebagai penyebab nyeri sendi. Padahal, jika Anda biarkan tanpa penanganan, kadar asam urat tinggi bisa menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya gagal ginjal akibat asam urat.

Asam urat yang menumpuk dalam tubuh dapat membentuk kristal di ginjal, merusak jaringan, dan menurunkan fungsi ginjal. Selain itu, kondisi ini juga berpotensi menyebabkan batu ginjal, hipertensi, bahkan meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

ProdukAici

Bagaimana Hubungan Asam Urat dan Penyakit Ginjal Terjadi?

Mungkin Anda penasaran, apakah benar asam urat bisa menyebabkan gagal ginjal? Jawabannya: bisa, dan hal ini sudah dibuktikan oleh sejumlah penelitian medis.

Salah satunya, studi yang dipublikasikan di International Urology and Nephrology menemukan bahwa individu dengan kadar asam urat tinggi memiliki risiko 1,78 kali lipat lebih besar mengalami penyakit ginjal kronis stadium 3 atau lebih dibandingkan mereka yang kadar asam uratnya normal. Data ini menunjukkan bahwa asam urat tinggi bukan sekadar gangguan sendi, tapi berperan penting dalam perkembangan penyakit ginjal.

Selain itu, faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas juga memperkuat hubungan ini. Kondisi tersebut kerap menyertai penderita asam urat tinggi, yang membuat ginjal bekerja lebih keras dalam menyaring limbah metabolisme. Jika dibiarkan, perlahan ginjal bisa rusak dan memicu gagal ginjal.

Bahkan, saat ginjal mulai terganggu, kemampuan tubuh membuang asam urat juga akan menurun. Ini menciptakan lingkaran masalah yang semakin memperburuk kondisi tubuh. Jadi, menjaga kadar asam urat tetap stabil sangat penting agar ginjal tidak ikut terdampak.

Gejala Awal Gagal Ginjal Karena Asam Urat yang Harus Anda Waspadai

Kerusakan ginjal akibat asam urat kerap datang diam-diam. Sebagian orang baru menyadari saat kondisinya sudah parah. Nah, berikut beberapa gejala awal yang wajib Anda kenali sejak dini:

1. Mual, Mudah Lelah, dan Kesulitan Bernapas

Saat ginjal tidak berfungsi optimal, limbah metabolisme menumpuk dalam darah. Kondisi ini bisa menyebabkan mual, cepat lelah, hingga sesak napas karena cairan menumpuk di paru-paru.

Seiring waktu, gejala ini bisa memburuk bila tidak segera ditangani. Terlebih bila Anda memiliki riwayat asam urat tinggi, gejala ini bisa menjadi tanda awal bahwa ginjal mulai bermasalah. Jangan anggap remeh ya, segera periksakan diri jika mengalaminya.

2. Tekanan Darah Meningkat

Ginjal berperan penting mengatur tekanan darah melalui keseimbangan cairan dan elektrolit. Saat ginjal rusak akibat penumpukan asam urat, kemampuan ini terganggu dan tekanan darah pun meningkat.

Tekanan darah tinggi juga bisa memperparah kerusakan ginjal. Inilah kenapa, penderita asam urat disarankan rutin memeriksa tekanan darah sebagai langkah pencegahan komplikasi serius.

3. Pembengkakan pada Kaki

Penurunan fungsi ginjal menyebabkan cairan menumpuk di tubuh. Biasanya, pembengkakan paling terlihat di pergelangan kaki, betis, atau sekitar mata saat bangun tidur.

Jangan anggap biasa jika kaki Anda sering bengkak tanpa sebab jelas, apalagi bila memiliki kadar asam urat tinggi. Kondisi ini bisa jadi sinyal bahwa ginjal sedang bermasalah.

4. Sering Buang Air Kecil, Terutama Malam Hari

Penderita gangguan ginjal biasanya mengalami poliuria atau sering buang air kecil, terutama saat malam. Hal ini terjadi karena ginjal tidak mampu mengatur keseimbangan cairan dengan baik.

Jika Anda mulai sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil, sebaiknya waspadai. Apalagi kalau disertai gejala lainnya seperti nyeri pinggang atau urine keruh.

5. Perubahan Warna dan Bau Urine

Urine keruh, berbusa, atau berbau menyengat bisa menandakan adanya gangguan pada ginjal. Kristal asam urat yang menumpuk dapat memengaruhi warna serta bau urine.

Perhatikan warna urine Anda setiap hari. Jika tampak tidak normal dan disertai keluhan lain, segera periksakan ke dokter.

6. Penurunan Berat Badan

Ginjal yang rusak dapat menurunkan nafsu makan dan menyebabkan penurunan berat badan. Hal ini terjadi karena tubuh merasa tidak nyaman akibat akumulasi racun dalam darah.

Jika berat badan Anda turun drastis tanpa sebab, disertai riwayat asam urat tinggi, jangan anggap sepele. Ini bisa jadi tanda bahwa ginjal Anda mulai terganggu.

7. Nyeri pada Sendi Berkepanjangan

Kristal asam urat yang menumpuk di sendi memicu peradangan, nyeri, dan bengkak. Kondisi ini disebut gout arthritis, yang jika tidak ditangani dapat memicu komplikasi ke ginjal.

Nyeri sendi yang sering kambuh bisa menjadi tanda bahwa kadar asam urat dalam tubuh tinggi dan berpotensi merusak ginjal.

8. Pembentukan Batu Ginjal

Kristal asam urat yang tidak terbuang sempurna bisa membentuk batu ginjal. Gejalanya berupa nyeri pinggang hebat, mual, hingga urine berdarah.

Batu ginjal akibat asam urat bisa memperburuk kerusakan ginjal bila dibiarkan. Jadi, jangan tunda periksa ke dokter jika mengalami tanda-tanda ini.

Bagaimana Cara Mencegah Gagal Ginjal Akibat Asam Urat?

Setelah Anda tahu gejala awal kerusakan ginjal akibat asam urat, tentunya Anda ingin menghindari kondisi tersebut agar ginjal tetap sehat. Pencegahan lebih awal adalah langkah terbaik untuk menghindari komplikasi serius seperti gagal ginjal. 

Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kerusakan ginjal akibat asam urat.

  • Menjaga kadar asam urat tetap normal dengan pengobatan rutin dan gaya hidup sehat.
  • Menghindari makanan tinggi purin, seperti jeroan, daging merah, seafood, dan minuman beralkohol.
  • Memperbanyak asupan air putih agar tubuh tetap terhidrasi dan membantu proses pembuangan asam urat.
  • Mengatur berat badan ideal dengan pola makan seimbang dan olahraga teratur.
  • Rutin memantau tekanan darah dan kadar gula darah, karena kedua faktor ini berperan dalam menjaga fungsi ginjal.
  • Menghindari konsumsi obat-obatan tertentu yang dapat membebani ginjal tanpa pengawasan medis.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, minimal setahun sekali, untuk mendeteksi adanya gangguan ginjal sedini mungkin.

Nah, kalau Anda ingin tahu kondisi kesehatan ginjal Anda saat ini, apalagi kalau punya riwayat asam urat tinggi, jangan tunda lakukan skrining ginjal sejak dini. Anda bisa cek layanan Skrining Gangguan Ginjal dari Autoimuncare yang mudah dan praktis, sehingga potensi batu ginjal bisa dideteksi sebelum menimbulkan masalah serius.

Kesimpulan

Sekarang Anda sudah tahu bahwa kadar asam urat yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan berisiko berujung gagal ginjal. Jangan abaikan gejala awalnya, karena semakin cepat ditangani, semakin kecil risiko komplikasi serius yang bisa terjadi.

Sebagai langkah pencegahan alami, Anda bisa menjaga kesehatan ginjal dengan bantuan NEFRONA, obat herbal dari PT Autoimun Care Indonesia yang diformulasikan khusus untuk mendukung fungsi ginjal. Dengan bahan alami pilihan, NEFRONA membantu merawat ginjal sekaligus menstabilkan kadar asam urat dalam tubuh Anda.

Yuk, jaga kesehatan ginjal sejak sekarang sebelum terlambat!

Dapatkan informasi seputar penyakit ginjal lainnya, pada kumpulan artikel berikut:

Abhishek, A., Jenkins, W., La-Crette, J., & Doherty, M. (2018). Risk of chronic kidney disease in patients with gout and the impact of urate-lowering therapy: A population-based cohort study. Arthritis Research & Therapy, 20(1), 243. https://doi.org/10.1186/s13075-018-1746-1

Fresenius Kidney Care. The connection between gout and kidney disease. https://www.freseniuskidneycare.com/thrive-central/gout-kidney-disease

Healthline. Gout and kidney disease: What’s the connection? https://www.healthline.com/health/gout-and-kidney-disease

Panoramic Health. Addressing the link between gout and kidney disease. https://panoramichealth.com/blog/addressing-the-link-between-gout-and-kidney-disease/

Alodokter. Bahaya asam urat jika tidak diobati. https://www.alodokter.com/bahaya-asam-urat-jika-tidak-diobati

KlikDokter. Asam urat bisa berujung cuci darah. https://www.klikdokter.com/info-sehat/otot-sendi/asam-urat-bisa-berujung-cuci-darah