Bayangkan, Anda rutin minum vitamin C setiap hari untuk menjaga daya tahan tubuh. Harapannya, tubuh makin sehat, kulit cerah, dan lebih cepat pulih saat sakit.
Namun, banyak orang tidak sadar bahwa konsumsi vitamin C berlebihan, terutama dari suplemen, justru bisa menjadi bumerang. Alih-alih memberi manfaat, ginjal Anda bisa terbebani hingga memicu terbentuknya batu yang menyakitkan.
Lalu, apakah benar suplemen vitamin C bisa menyebabkan batu ginjal? Mari kita bahas secara ilmiah, lengkap, dan mudah dipahami agar Anda bisa tetap sehat tanpa khawatir.
Fungsi Vitamin C dalam Tubuh
Vitamin C atau asam askorbat berperan penting bagi kesehatan tubuh. Salah satu fungsinya yaitu meningkatkan daya tahan tubuh dengan memproduksi sel darah putih dan memperkuat sistem imun agar lebih efektif melawan infeksi.
Vitamin C juga berperan penting dalam pembentukan kolagen, yaitu protein yang menjaga kekuatan kulit, tulang, gusi, sendi, dan pembuluh darah yang dibutuhkan untuk menjaga elastisitas jaringan dan mempercepat penyembuhan luka.
Dalam kaitannya dengan kesehatan kulit, vitamin C melindungi dari kerusakan akibat sinar UV, menjaga kecerahan kulit, dan mencegah penuaan.
Selain itu, vitamin C juga menjaga kesehatan jantung dengan meningkatkan elastisitas pembuluh darah dan mendukung fungsi otak yang berpengaruh terhadap suasana hati dan daya ingat.
Bagaimana Vitamin C Berhubungan dengan Batu Ginjal?
Vitamin C sangat penting untuk kesehatan, tetapi jika dikonsumsi berlebihan, terutama dalam bentuk suplemen maka bisa meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.
Hal ini terjadi karena tubuh akan memetabolisme sebagian vitamin C menjadi oksalat kemudian dikeluarkan melalui urine. Bila kadarnya terlalu tinggi, oksalat bisa berikatan dengan kalsium di ginjal dan membentuk kristal kalsium oksalat.
Asupan vitamin C dari makanan, seperti buah dan sayur tidak menimbulkan masalah karena jumlahnya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Risiko ini muncul pada orang yang sering mengonsumsi suplemen dosis tinggi (misalnya lebih dari 1.000 mg per hari) dalam jangka panjang.
Beberapa faktor lain yang memperbesar resiko batu ginjal akibat kelebihan vitamin C yaitu: riwayat batu ginjal sebelumnya, kurang minum air, dan mengonsumsi makanan tinggi oksalat (seperti bayam atau teh hitam) bersamaan dengan vitamin C dosis tinggi.
Hubungan vitamin C dan batu ginjal bersifat dosis-dependent: pada jumlah cukup, vitamin C aman dan bermanfaat, tetapi pada dosis berlebihan bisa menambah beban ginjal. Batas konsumsi harian yang dianjurkan untuk orang dewasa yaitu sekitar 65–90 mg per hari, dengan batas atas 2.000 mg per hari.
Gejala Batu Ginjal Akibat Vitamin C Berlebih
Batu ginjal terbentuk akibat konsumsi vitamin C berlebih, gejalanya sama dengan batu ginjal pada umumnya.
Batu yang terbentuk berjenis kalsium oksalat, dan tanda-tandanya muncul saat batu mulai mengiritasi atau menyumbat saluran kemih. Beberapa gejala yang Anda rasakan antara lain:
1. Nyeri Hebat (Kolik Ginjal)
Rasa sakit ini terasa di area pinggang, punggung bawah, atau perut bagian samping, lalu menjalar ke selangkangan. Nyeri muncul karena batu bergerak atau menyumbat saluran kemih, sehingga menimbulkan tekanan dan iritasi. Sifat nyerinya tajam, datang tiba-tiba, dan sering hilang timbul.
2. Nyeri Saat Buang Air Kecil (Disuria)
Ketika batu ginjal turun ke saluran kemih bagian bawah, gejalanya adalah rasa nyeri atau perih saat buang air kecil. Hal ini terjadi karena batu mengiritasi dinding saluran kemih atau menyumbat jalannya urine.
Sensasi perih atau panas ketika kencing bisa ringan hingga sangat mengganggu, tergantung posisi dan ukuran batu.
3. Perubahan Warna Urine
Batu ginjal menyebabkan urine berubah warna menjadi keruh, merah muda, kecoklatan bahkan kemerahan. Hal ini disebabkan oleh adanya darah dalam urine (hematuria) akibat batu yang melukai dinding saluran kemih saat bergeser.
Terkadang perubahan warnanya terlihat jelas, tetapi ada juga yang hanya terdeteksi melalui pemeriksaan laboratorium.
4. Sering Ingin Buang Air Kecil
Sering ingin buang air kecil muncul ketika batu ginjal sudah mencapai bagian bawah saluran kemih, terutama mendekati kandung kemih. Anda merasa ingin kencing berulang kali, meskipun jumlah urine yang keluar sedikit.
Jika hal ini disertai nyeri pinggang dan perubahan warna urine, besar kemungkinan penyebabnya adalah batu ginjal yang sedang bergerak.
5. Mual dan Muntah
Nyeri hebat akibat batu ginjal memicu reaksi tubuh berupa mual dan muntah. Hal ini terjadi karena adanya hubungan antara saraf ginjal dan saluran pencernaan, sehingga ketika ginjal teriritasi, sistem pencernaan juga terganggu. Mual muncul bersamaan dengan nyeri yang tajam dan menetap.
Cara Menggunakan Suplemen Vitamin C dengan Aman
Vitamin C sangat bermanfaat bagi tubuh. Namun, jika dikonsumsi berlebihan terutama dari suplemen vitamin C maka bisa menimbulkan efek samping.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui cara aman dalam mengkonsumsi suplemen vitamin C.
1. Sesuaikan dengan Kebutuhan Harian
Kebutuhan vitamin C untuk orang dewasa rata-rata 65–90 mg per hari, dengan batas aman maksimal 2.000 mg per hari. Sebaiknya, konsumsi suplemen vitamin C ketika asupan dari makanan tidak tercukupi.
Konsumsi secara tidak membuat tubuh semakin sehat, justru meningkatkan efek samping seperti diare, sakit perut, dan pembentukan batu ginjal.
2. Utamakan Sumber Alami
Suplemen bukan pilihan utama, tapi hanya pelengkap. Asupan vitamin C yang berasal dari buah dan sayuran (seperti jeruk, jambu biji, kiwi, stroberi, brokoli, dan paprika) lebih aman karena disertai serat, air, dan nutrisi lain yang bermanfaat bagi tubuh. Suplemen dikonsumsi ketika sakit flu atau dalam masa pemulihan.
3. Konsumsi dengan Dosis yang Tepat
Jika ingin mengkonsumsi suplemen, pilihlah dosis yang mendekati kebutuhan harian, misalnya 250–500 mg per hari. Jangan konsumsi dalam jumlah ribuan miligram tanpa anjuran dokter.
Ingat, kelebihan vitamin C tidak semuanya terserap tubuh, sebagian akan dibuang melalui urine sehingga konsumsi berlebihan hanya akan membebani ginjal.
4. Minum Cukup Air Putih
Vitamin C larut dalam air dan sebagian diubah menjadi oksalat,. Oleh karena itu, minumlah air putih setiap hari (setidaknya 2 liter).
Air akan melarutkan dan membuang sisa metabolisme vitamin C melalui urine sehingga mengurangi risiko penumpukan oksalat yang membentuk batu ginjal.
5. Waktu Konsumsi yang Tepat
Suplemen vitamin C bisa diminum kapan saja, tetapi sebaiknya setelah makan agar tidak menimbulkan iritasi lambung. Jika Anda mempunyai riwayat asam lambung, maka konsumsilah setelah makan untuk menghindari rasa perih atau tidak nyaman.
Kesimpulan
Vitamin C memang penting untuk daya tahan tubuh, kesehatan kulit, hingga pembuluh darah. Namun, konsumsi berlebihan dalam bentuk suplemen bisa meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal akibat penumpukan oksalat.
Cara terbaik adalah mengutamakan vitamin C dari sumber alami seperti buah dan sayuran, menjaga asupan cairan tubuh, serta menggunakan suplemen hanya bila diperlukan sesuai dosis yang dianjurkan.
Dengan begitu, Anda tetap bisa memperoleh manfaat vitamin C tanpa harus khawatir akan risiko batu ginjal.
Dapatkan informasi seputar penyakit ginjal lainnya, pada kumpulan artikel berikut: