Pernahkah Anda terbangun di malam hari untuk buang air kecil? Pasti hal tersebut sangat menyebalkan bukan? Bagaimana tidak, disaat Anda sedang nyenyak tidur tiba-tiba muncul rasa ingin buang air kecil.
Jika frekuensi buang air kecil hanya sesekali, hal tersebut masih tergolong normal. Namun, lain halnya dengan penderita diabetes. Penderita diabetes akan lebih sering untuk buang air kecil, karena tubuh mengeluarkan kelebihan gula melalui urine. Lantas, berapa kali penderita diabetes kencing di malam hari? Yuk simak informasinya berikut ini!
Apa Penyebab Kencing Terlalu Sering Di Malam Hari?
Jika sesekali terbangun pada malam hari karena ingin buang air kecil, ini merupakan hal yang wajar. Namun, jika terlalu sering buang air kecil bisa jadi Anda menderita nokturia.
Nokturia atau terlalu sering kencing di malam hari dapat menyebabkan penurunan kualitas tidur, sehingga mengakibatkan rasa lelah berlebihan keesokan harinya. Selain itu, ada beberapa hal lain yang menyebabkan Anda terlalu sering buang air kecil di malam hari, antara lain:
1. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih terjadi akibat infeksi bakteri pada saluran kemih. Kondisi ini dapat menyebabkan sering buang air kecil di malam hari, memicu rasa nyeri, dan perubahan warna urine menjadi lebih gelap.
2. Sleep apnea
Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang menyebabkan terjadinya henti napas secara berulang saat tidur. Kondisi ini terjadi karena adanya saluran udara yang menghambat dinding tenggorokan.
Akibatnya, otot jantung meregang dan mengirim sinyal untuk mengeluarkan lebih banyak air serta garam. Inilah yang membuat Anda mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil di malam hari.
3. Diabetes
Kadar gula yang terlalu tinggi membuat ginjal tidak bisa menyerap dengan baik. Akhirnya, kadar gula keluar melalui urine sehingga Anda sering buang air kecil, terutama di malam hari.
Untuk menurunkan kadar gula darah yang tinggi, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah tidur siang.
4. Obstruksi kandung kemih
Obstruksi kandung kemih merupakan suatu kondisi yang terjadi karena penyumbatan pada pangkal kandung kemih sehingga tubuh tidak bisa mengosongkan kandung kemih saat buang air kecil.
5. Obat-obatan tertentu
Obat seperti diuretik, obat penghambat enzim konversi angiotensin, dan antidepresan bekerja dengan meningkatkan produksi urine sehingga menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil di malam hari.
Berapa Frekuensi Kencing Pada Penderita Diabetes
Penderita diabetes mengeluarkan lebih dari 5 liter air kencing sehari. Dibandingkan orang normal, penderita diabetes akan lebih sering kencing dengan 7-10 kali sehari, dengan 1-3 kali di malam hari atau yang sebelumnya 2 kali menjadi 4-5 kali.
Seringnya buang air kecil ini merupakan salah satu tanda awal diabetes, karena tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan gula melalui urine. Hal ini terjadi karena sel-sel tubuh tidak bisa menyerap glukosa.
Gejala yang Terkait Dengan Banyaknya Frekuensi Kencing
Penyakit diabetes menyebabkan banyak perubahan pada tubuh, mulai dari penurunan berat badan secara drastis, luka di kulit menjadi sulit sembuh, sering haus, dan sering buang air kecil.
Frekuensi buang air kecil biasanya menjadi lebih sering pada malam hari. Sebenarnya, bukan tanpa alasan gejala sering buang air kecil ini muncul. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya kadar gula darah pada penderita diabetes. Tingginya kadar gula darah mendorong keinginan untuk terus buang air kecil, meskipun hanya sedikit.
Dalam keadaan normal, gula darah seharusnya disaring oleh ginjal dan diserap kembali ke dalam darah. Proses tersebut tidak berjalan normal pada penderita diabetes. Kadar gula darah yang terlalu tinggi membuat ginjal tidak mampu menyerap seluruhnya. Oleh karena itu, sebagian besar kelebihan gula harus dikeluarkan melalui urine sehingga seseorang menjadi sering buang air kecil.
Gejala terlalu sering kencing pada penderita diabetes, umumnya akan disertai dengan gejala lainnya seperti:
- Rasa haus yang berlebihan
- Sering merasa lapar
- Merasa lelah
- Berat badan turun drastis
- Gangguan Penglihatan
- Gusi sering bengkak dan bernanah
Gejala tersebut bisa berbeda-beda pada tiap orang. Jika Anda Anda sering kencing dengan lebih dari 7 kali sehari dan disertai beberapa gejala di atas, sebaiknya Anda perlu berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter.
Cara Mengelola Frekuensi Kencing Pada Penderita Diabetes
Saat tidur, tubuh akan memproduksi lebih sedikit urine sehingga Anda tidak perlu bangun untuk buang air kecil dan bisa tidur tanpa gangguan selama 6-8 jam.
Namun, jika Anda terbangun lebih dari 2 kali setiap malam untuk buang air kecil, berarti Anda mengalami diabetes. Karena sangat mengganggu tidur, berikut beberapa cara untuk mengelola frekuensi kencing pada penderita diabetes:
1. Bergerak aktif
Cara mengatasi sering buang air kecil selanjutnya adalah dengan bergerak aktif. Pasalnya,, malas gerak akan mengakibatkan obesitas atau kelebihan berat badan. Bobot tubuh yang berlebihan akan melemahkan otot yang menopang kandung kemih sehingga terjadi peningkatan frekuensi buang air kecil.
2. Senam kegel
Gerakan sederhana pada senam kegel bisa meningkatkan dan memperkuat kemampuan otot dasar panggul. Langkah ini melatih otot kandung kemih dan menurunkan potensi sering buang air kecil.
Pertama-tama, berbaring pada atas matras atau kasur. Kencangkan otot panggul dan tahan selama 5-10 detik, kemudian kendorkan. Lakukan cara ini sebanyak 10 kali dalam sehari.
Baca juga: Senam Diabetes: Langkah-Langkah, Manfaat dan SOP
3. Mengatur pola makan
Anda bisa mengonsumsi makanan tinggi serat, penuhi asupan cairan tubuh. Dan batasi asupan garam. Garam bisa meningkatkan volume cairan dalam pembuluh darah.
Ketika jumlahnya naik, maka ginjal harus menyaring kelebihan cairan tersebut sehingga terjadi peningkatan produksi urine. Jadi, batasi asupannya tidak lebih dari 2.400 miligram atau 1 sendok teh garam per hari.
Panduan lengkap mengenai makanan untuk penderita diabetes bisa Anda dapatkan dalam -> Menu Makanan Sehari-Hari Untuk Penderita Diabetes
4. Bladder training untuk cegah sering buang air kecil
Bladder training adalah terapi untuk melatih fungsi kandung kemih. Cara kerjanya dengan mengontrol jarak waktu berkemih dan volume urine yang keluar. Cara melakukan terapi ini, yaitu:
- Langsung berkemih setelah bangun tidur.
- Tentukan jarak waktu berkemih. Satu jam sekali, misalnya.
- Ikuti jadwal itu secara rutin.
- Tarik napas dalam dan lemaskan otot badan jika ingin kencing sebelum waktunya.
- Jika tidak tahan, tunggu 5 menit sebelum berkemih.
Ketika sudah berhasil dalam seminggu, tambah jarak waktu selama 15 menit. Tambahkan secara berkala hingga Anda bisa kencing dalam waktu 3-4 jam sekali.
Baca artikel terkait diabetes lainnya:
- 6 Kebiasaan Penyebab Diabetes pada GEN Z
- Berapa Lama Orang Bisa Bertahan Dengan Penyakit Gula?
- 10 Buah Terbaik yang Aman untuk Diabetes, Ini Pilihannya!
- 10 Obat Alami dari Tumbuhan Paling Ampuh Atasi Diabetes
Demikianlah informasi mengenai frekuensi buang air kecil pada penderita diabetes. Jika Anda sering mengalami nokturia atau buang air kecil lebih dari dua kali dalam semalam, kondisi ini bisa memengaruhi kualitas tidur dan kesehatan Anda secara keseluruhan.
Lakukan beberapa langkah yang telah dijelaskan di atas untuk mengurangi gangguan ini. Namun, jika gejala Anda semakin parah atau disertai tanda-tanda lain yang mengkhawatirkan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk memastikan perawatan yang sesuai.
Untuk mendukung kesehatan gula darah Anda secara alami, pertimbangkan pula produk G-CARE dari Autoimuncare. Obat ini adalah produk herbal yang diformulasikan khusus untuk membantu meringankan gejala yang dapat mengganggu kenyamanan Anda, seperti terlalu sering buang air kecil.
Dengan perawatan yang tepat, kualitas hidup Anda dapat meningkat!