Apa Arti Urine Berbusa dan Berbau Menyengat pada Tubuh?

air kencing berbusa dan berbau
air kencing berbusa dan berbau

Pernahkah Anda melihat urine berbusa atau mencium bau menyengat saat buang air kecil? Meskipun terlihat sepele, perubahan ini bisa menjadi sinyal adanya masalah kesehatan yang lebih serius, terutama bila disertai gejala lain.

Faktanya, penyebab air kencing berbusa dan berbau bisa beragam, mulai dari dehidrasi ringan hingga tanda ginjal bermasalah. Bahkan, dalam beberapa kasus, urine berbusa bisa menjadi petunjuk awal penyakit tertentu, sementara bau tidak sedap bisa berkaitan dengan infeksi atau gangguan metabolik.

Lantas, urine berbusa tanda penyakit apa? Apa saja penyebab air kencing berbau tidak sedap? Dan bagaimana cara mengatasi urine berbusa dan berbau? Yuk, temukan jawabannya secara lengkap dalam artikel ini agar Anda bisa lebih waspada terhadap kondisi tubuh Anda!

Mengapa Anda Harus Waspada terhadap Perubahan Urine?

Urine sebenarnya bisa menjadi “jendela” kondisi tubuh Anda. Ginjal yang sehat akan menyaring limbah dan membuangnya lewat urine. Jika warna, bau, atau tekstur urine berubah secara drastis dan menetap, ini bisa menjadi sinyal adanya gangguan, mulai dari yang ringan hingga kronis seperti gagal ginjal.

Memahami sinyal yang diberikan tubuh melalui urine bisa membantu Anda melakukan tindakan pencegahan sebelum penyakit berkembang lebih jauh.

Penyebab Air Kencing Berbusa dan Berbau Menyengat

Perubahan bau dan busa pada urine bisa terjadi karena berbagai alasan. Beberapa di antaranya bersifat sementara dan tidak membahayakan, tetapi ada juga yang menjadi indikator awal gangguan kesehatan serius. Berikut adalah penyebab utama yang perlu Anda ketahui:

1. Dehidrasi

Saat tubuh kekurangan cairan, urine menjadi lebih pekat dan berwarna gelap. Kondisi ini membuat zat limbah dalam urine lebih terkonsentrasi sehingga bisa menyebabkan urine berbusa dan berbau lebih tajam.

Menurut Cleveland Clinic, dehidrasi ringan adalah penyebab paling umum dari perubahan tampilan dan bau urine. Untungnya, hal ini bisa cepat diatasi hanya dengan meningkatkan asupan cairan.

2. Aliran Urine yang Cepat

Jika Anda menahan kencing terlalu lama, urine akan keluar dengan tekanan tinggi saat akhirnya dikeluarkan. Tekanan ini bisa menyebabkan busa terbentuk saat urine menyentuh permukaan toilet karena udara ikut terjebak dalam cairan.

Mayo Clinic menjelaskan bahwa aliran urine yang cepat tidak berbahaya, tetapi jika busa tetap muncul meskipun aliran lambat, itu bisa menandakan masalah lain seperti proteinuria.

3. Kandungan Protein Berlebih dalam Urine (Proteinuria)

Ginjal yang sehat adalah yang mampu untuk menyaring protein agar tetap berada dalam darah. Namun jika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik, protein yang seharusnya tetap berada dalam darah bisa bocor ke urine. Inilah yang menyebabkan urine tampak berbusa dan terkadang berbau tidak wajar

Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai proteinuria dan sering menjadi pertanda awal penyakit ginjal. Menurut National Kidney Foundation, kondisi ini memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kadar protein dalam urine dan evaluasi fungsi ginjal secara menyeluruh.

4. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

ISK disebabkan oleh pertumbuhan bakteri di saluran kemih. Selain menyebabkan nyeri saat buang air kecil, ISK juga bisa menyebabkan urine berbusa dan mengeluarkan bau tajam seperti amonia.

Menurut WebMD, ISK sering kali disertai dengan demam, nyeri panggul, dan urgensi buang air kecil. Jika urine berbau menyengat dan berwarna keruh, segera konsultasikan ke dokter.

5. Makanan dan Minuman Tertentu

Beberapa makanan seperti asparagus, bawang putih, kopi, atau makanan tinggi sulfur dapat memengaruhi bau urine. Ini adalah penyebab sementara dan tidak berbahaya.

Healthline menyebutkan bahwa efek makanan terhadap urine hanya berlangsung beberapa jam setelah konsumsi dan akan hilang dengan sendirinya jika Anda cukup minum.

6. Diabetes dan Kadar Gula yang Tinggi

Penderita diabetes, terutama yang tidak terkontrol, sering kali memiliki urine yang berbau manis atau menyengat karena tingginya kadar glukosa dan keton yang ikut terbuang melalui urine.

Menurut American Diabetes Association, bau urine bisa menjadi indikator tidak langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kamu mencurigai hal ini, segera lakukan pemeriksaan gula darah.

7. Konsumsi Suplemen atau Obat-obatan

Vitamin, terutama B6, serta beberapa antibiotik dapat menyebabkan urine berubah warna dan berbau. Obat-obatan juga bisa membuat urine tampak berbusa tergantung kandungan kimianya.

Healthline menjelaskan bahwa perubahan ini hanya terjadi selama tubuh memproses atau membuang zat aktif dari obat atau vitamin tersebut dan akan menghilang saat tubuh berhenti mengonsumsinya.

8. Gangguan Hati atau Masalah Metabolisme

Urine berbau menyengat, berwarna gelap, dan disertai gejala lain seperti kulit menguning atau mual bisa menandakan gangguan fungsi hati atau kelainan metabolik.

Menurut WHO, kondisi seperti hepatitis atau sirosis hati bisa memengaruhi komposisi urine dan harus segera ditangani dengan perawatan medis yang sesuai.

Catatan
Tapi, apa benar kencing berbusa selalu berbahaya? Simak jawaban singkatnya dalam video ini!

Gejala yang Menyertai Urine Berbusa dan Berbau Menyengat

Urine berbusa yang terjadi sesekali umumnya tidak berbahaya, terutama jika disebabkan oleh tekanan aliran urine yang kuat atau dehidrasi. Namun, jika kondisi ini berlangsung terus-menerus atau disertai dengan gejala lain, bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang lebih serius. Berikut ini beberapa gejala yang perlu Anda waspadai:

  • Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil -> Gejala ini sering terjadi jika urine berbusa disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK). Rasa perih ini menandakan adanya peradangan atau infeksi pada uretra atau kandung kemih
  • Urine keruh atau berdarah -> Jika urine tampak seperti teh atau mengandung bercak darah, ini bisa menunjukkan kerusakan ginjal, batu ginjal, atau infeksi berat.
  • Frekuensi buang air kecil meningkat -> Terutama pada malam hari (nocturia), ini bisa menjadi gejala dari diabetes atau infeksi kandung kemih.
  • Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau wajah -> Bisa jadi ini tanda dari gagal ginjal, di mana tubuh menahan cairan karena ginjal tidak bekerja optimal.
  • Kelelahan berlebih dan mual -> Akumulasi racun dalam darah akibat gangguan fungsi ginjal atau hati dapat menyebabkan gejala sistemik seperti lemas, kehilangan nafsu makan, dan mual.

Cara Mengatasi Urine Berbusa dan Berbau Menyengat

Langkah penanganan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa solusi berdasarkan penyebab umum yang sudah dibahas sebelumnya:

1. Minum Air Putih yang Cukup

Jika penyebabnya adalah dehidrasi, minum air putih yang cukup akan mengencerkan urine dan menghilangkan busa serta bau yang menyengat.

WHO menganjurkan minimal 2 liter air per hari atau sekitar 8 gelas air putih per hari untuk orang dewasa, atau bisa lebih jika cuaca panas atau Anda aktif secara fisik.

2. Kurangi Konsumsi Makanan Tinggi Protein

Diet tinggi protein bisa menyebabkan urine lebih berbusa. Batasi konsumsi daging merah dan produk susu, serta imbangi dengan sayur dan buah.

Menurut Harvard Health Publishing, kelebihan protein dapat memperberat kerja ginjal dan menyebabkan gejala awal gangguan ginjal.

3. Jaga Kebersihan Area Intim

Menurut CDC, kebersihan yang buruk adalah salah satu penyebab utama Infeksi saluran kemih (ISK), terutama pada wanita. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ISK sendiri bisa menyebabkan urine berbusa dan berbau.

Oleh sebab itu, pastikanselalu jaga kebersihan organ intim dan buang air kecil setelah berhubungan seksual untuk mencegah infeksi dan perubahan tidak normal pada urine.

4. Batasi Konsumsi Makanan Pemicu Bau

Kurangi konsumsi makanan seperti kopi, asparagus, dan alkohol jika Anda sensitif terhadap perubahan bau urine. Walaupun ini bukan kondisi medis, perubahan pola makan bisa membantu menormalkan aroma urine.

Mayo Clinic menyarankan untuk mengamati reaksi tubuh terhadap makanan tertentu dan menyesuaikan pola makan sesuai kebutuhan.

5. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala

Jika urine berbusa atau berbau menyengat terjadi terus-menerus, penting untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan, khususnya fungsi ginjal dan infeksi saluran kemih (ISK).

WHO menekankan pentingnya deteksi dini terhadap gangguan ginjal dan ISK, karena keduanya dapat berkembang secara perlahan tanpa gejala yang jelas di awal. Pemeriksaan rutin ini bisa membantu mendeteksi masalah sejak dini sebelum berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Untuk Anda yang ingin mulai lebih peduli terhadap kesehatan saluran kemih, AutoimunCare menyediakan layanan skrining ISK yang mudah diakses secara online. Anda bisa memanfaatkan layanan skrining ISK ini untuk mengetahui kondisi saluran kemih secara menyeluruh dan mendapatkan arahan medis yang tepat sejak awal.

Kesimpulan

Perubahan pada urine seperti berbusa atau berbau menyengat bisa jadi merupakan sinyal dari gangguan kesehatan, terutama pada ginjal atau saluran kemih. Bila kondisi ini berlangsung terus-menerus dan disertai gejala lain, penting untuk segera melakukan pemeriksaan medis.

Sebagai langkah alami untuk membantu menjaga fungsi ginjal, kamu bisa mempertimbangkan NEFRONA, produk herbal yang diformulasikan khusus untuk mendukung kesehatan ginjal secara alami dan aman.

Semoga informasi ini membantu Anda lebih waspada terhadap sinyal-sinyal tubuh ya!

Dapatkan informasi seputar penyakit ginjal dan saluran kemih lainnya, pada kumpulan artikel berikut:

National Kidney Foundation. Kidney Disease Symptoms. Retrieved from https://www.kidney.org/atoz/content/symptoms

MedlinePlus, U.S. National Library of Medicine. Urine Odor. Retrieved from https://medlineplus.gov/ency/article/003139.htm

Cleveland Clinic. Why Your Urine Is Foamy. Retrieved from https://health.clevelandclinic.org/why-your-urine-is-foamy

World Health Organization. Urinary Tract Infections (UTIs). Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/urinary-tract-infections

Mayo Clinic. Urinary Tract Infection (UTI). Retrieved from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-tract-infection/symptoms-causes/syc-20353447

American Kidney Fund. Kidney Disease Symptoms and Diagnosis. Retrieved from https://www.kidneyfund.org/all-about-kidneys/what-kidney-disease/symptoms

Johns Hopkins Medicine. Proteinuria (Protein in Urine). Retrieved from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/proteinuria

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). Kidney Disease. Retrieved from https://www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease