Pernahkah Anda memperhatikan perubahan pada kuku, seperti warna menguning, rapuh, atau muncul garis-garis tak biasa? Meski terlihat sepele, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius.
Salah satunya adalah penyakit ginjal kronis yang sering kali menunjukkan gejala lewat perubahan fisik, termasuk di area kuku. Jangan anggap remeh, karena mengenali tanda-tanda ini bisa membantu Anda mengambil tindakan lebih cepat. Ingin tahu ciri-cirinya? Yuk, simak informasinya berikut.
Arti Warna atau Kondisi Kuku
Berikut beberapa perubahan kuku yang mengindikasikan penyakit serius. Jika mengalaminya, Anda harus waspada:
1. Kuku Kuning
Kuku kuning dipengaruhi oleh faktor penuaan, penggunaan kuteks terlalu sering atau merokok. Jika kuku Anda menebal, rapuh, dan berwarna kekuningan, maka penyebab utamanya adalah infeksi jamur. Sedangkan, kuku menguning disebabkan oleh penyakit tiroid, diabetes, psoriasis, atau masalah pernapasan (bronkitis kronis atau sinusitis).
2. Kuku Kering, Pecah-Pecah, atau Rapuh
Kuku kering dan mudah rapuh meskipun sudah diobati bisa menjadi indikasi dari efek samping hipotiroidisme. Kuku lembek dan rapuh dialami oleh orang yang sering berenang, menggunakan aseton terlalu sering, atau berada di lingkungan rumah yang kering. Akibatnya kuku kekurangan asupan vitamin A, B, dan C.
Untuk mengatasinya, Anda bisa mengaplikasikan pelembab tangan yang mengandung hyaluronic acid, glycerine, atau shea butter. Selain itu, konsumsi pil biotin atau suplemen non-resep untuk menunjang pertumbuhan kuku sehat.
3. Kuku Menghitam
Kuku menghitam terjadi karena ada darah di bawahnya yang diakibatkan oleh luka atau cedera. Jika warna hitam di atas permukaan kuku disertai pertumbuhan kuku yang menyakitkan maka bisa menandakan penyakit melanoma atau kanker kulit.
Melanoma menyebabkan garis-garis hitam pada kuku berubah (misalnya, menghitam atau semakin lebar) dan pigmentasi yang mempengaruhi kulit dari jari di sekitar kuku tersebut.
Mengapa Penyakit Ginjal Mempengaruhi Kuku?
Perubahan kuku bisa menandakan masalah kesehatan di tubuh, termasuk penyakit ginjal. Apalagi jika terjadi perubahan warna, tekstur, atau pola pertumbuhan kuku. Pada penderita ginjal kronis, perubahan kuku bisa menandakan ketidakmampuan tubuh dalam menjaga keseimbangan nutrisi, racun, dan cairan yang sehat.
Ginjal berperan penting dalam menjaga keseimbangan kimiawi tubuh. Ginjal menyaring produk limbah, mengatur kadar cairan, dan memastikan keseimbangan elektrolit yang tepat. Ketika fungsi ginjal terganggu, maka bisa menyebabkan penumpukan limbah dan ketidakseimbangan nutrisi penting sehingga terjadi perubahan pada kuku.
Perubahan ini bervariasi tergantung pada tingkat keparahan disfungsi ginjal dan kondisi kesehatan terkait lainnya.
Ciri-Ciri Kuku pada Orang Sakit Ginjal
Perubahan kuku pada penderita ginjal mempunyai ciri-ciri khusus yang bisa Anda waspadai. Apa saja ciri-cirinya? Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Kuku ‘Lindsay’
Kuku Lindsay disebut kuku setengah-setengah, merupakan tanda khas penyakit ginjal kronis. Kuku ini ditandai dengan pembagian warna horizontal yang tajam pada:
- Bagian bawah kuku (lebih dekat ke kutikula) berwarna pucat atau putih.
- Bagian atas lebih gelap, kemerahan, atau cokelat.
Perubahan warna ini disebabkan oleh peningkatan pembuluh darah di bawah dasar kuku, ditambah perubahan produksi keratin (protein yang berperan dalam pertumbuhan kuku).
2. Garis Beau
Garis Beau merupakan lekukan atau alur horizontal di permukaan kuku. Tonjolan ini muncul saat pertumbuhan kuku melambat atau berhenti sementara. Hal ini disebabkan karena penyakit serius, termasuk gagal ginjal atau cedera ginjal akut.
Penyakit ginjal menyebabkan kekurangan nutrisi atau ketidakseimbangan metabolisme. Gangguan pertumbuhan kuku ini menandakan adanya masalah kesehatan yang mendasarinya.
3. Garis Putih
Kuku Muehrcke ditandai dengan garis putih sejajar dengan pangkal kuku. Hal ini juga menandakan penyakit ginjal. Garis ini terbentuk karena rendahnya kadar albumin (protein dalam darah) pada penderita disfungsi ginjal. Tidak seperti kelainan kuku lainnya, garis ini memengaruhi dasar kuku yang mendasarinya sehingga garis tidak bergerak saat kuku tumbuh.
4. Kuku Rapuh
Penyakit ginjal menyebabkan kekurangan gizi atau ketidakseimbangan kalsium, fosfor, dan mineral lainnya sehingga kuku menjadi lemah dan rapuh. Kuku lebih mudah patah atau lebih lunak dari biasanya. Dalam beberapa kasus, kuku menjadi tipis, terkelupas, atau terbelah.
5. Kuku Sendok
Koilonikia, atau kuku sendok merupakan kuku melengkung ke dalam, seperti sendok. Kondisi ini berkaitan dengan anemia, defisiensi zat besi, atau penyakit ginjal stadium lanjut.
Kekurangan sel darah merah mengganggu kapasitas darah dalam membawa oksigen sehingga menyebabkan kelainan bentuk kuku.
Gejala Lain yang Sering Menyertai
Penyakit ginjal mempengaruhi seluruh tubuh, dan gejala yang terlihat pada kuku merupakan hasil dari beberapa faktor yang saling berkaitan, seperti
- Kekurangan Nutrisi
Ginjal mengatur elektrolit seperti kalsium dan fosfor. Ketika fungsi ginjal terganggu, nutrisi ini menjadi tidak seimbang sehingga mempengaruhi kesehatan kulit, rambut, dan kuku. - Anemia
Penyakit ginjal kronis menyebabkan anemia yang bia mengurangi pasokan oksigen ke jaringan, termasuk kuku. Kuku menjadi pucat atau rapuh. - Penumpukan Toksin
Ketika ginjal tidak bisa menyaring limbah dengan baik, toksin akan terakumulasi dalam aliran darah. Hal ini mengganggu pertumbuhan kuku normal dan penampilan kuku. - Kehilangan Protein
Pada penyakit ginjal lanjut, kehilangan protein melalui urine (proteinuria) bisa menyebabkan kadar albumin menurun. Hal ini menyebabkan perubahan seperti garis putih pada kuku.
Kesimpulan
Perubahan pada kuku bisa menjadi tanda awal dari gangguan sistemik, termasuk penyakit ginjal kronis.
Pada penderita ginjal, perubahan seperti kuku setengah-setengah (Lindsay), garis Beau, garis putih (Muehrcke), kuku rapuh, dan kuku sendok mencerminkan gangguan metabolik, kekurangan nutrisi, anemia, dan penumpukan racun akibat disfungsi ginjal.
Kondisi ini menunjukkan bahwa kuku tidak hanya indikator kecantikan, tetapi juga cerminan penting dari kesehatan organ dalam.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, khususnya yang berkaitan dengan masalah ginjal, sebaiknya segera mengambil langkah penanganan. Selain menjalani pemeriksaan medis, Anda bisa mempertimbangkan penggunaan obat herbal NEFRONA sebagai pendukung kesehatan ginjal Anda.
NEFRONA diformulasikan khusus dari bahan herbal pilihan untuk membantu meredakan gejala nyeri pinggang, membersihkan saluran kemih, sekaligus menjaga fungsi ginjal tetap optimal.
Bila Anda masih ragu atau ingin berkonsultasi terlebih dahulu seputar kondisi yang dialami, silakan manfaatkan layanan konsultasi gratis bersama tim medis kami. Jangan tunda, karena semakin cepat ditangani, risiko komplikasi serius bisa diminimalisir sejak dini.
Dapatkan informasi seputar penyakit ginjal lainnya, pada kumpulan artikel berikut: