8 Menu Sarapan Sehat untuk Penderita Ginjal yang Aman & Bergizi

sarapan pagi untuk penderita ginjal
sarapan pagi untuk penderita ginjal

Penderita ginjal sering kali mengalami kesulitan dalam memilih menu makanan yang aman dan bergizi, terutama saat sarapan. Organ ginjal yang bermasalah membutuhkan asupan makanan yang tepat agar tidak semakin memperburuk kondisi kesehatan.

Memilih menu sarapan rendah kalium, fosfor, dan natrium, namun tetap bernutrisi, sangatlah penting bagi pasien dengan gangguan ginjal. Untuk itu, berikut adalah 8 rekomendasi menu sarapan sehat yang aman bagi penderita ginjal.

Daftar Menu Sarapan Pagi untuk Penderita Ginjal

Ada beberapa menu sarapan pagi untuk penderita ginjal

1. Putih Telur

Telur ayam adalah salah satu sumber protein yang baik, namun penderita ginjal perlu menghindari bagian kuning telur karena kandungan fosfornya yang tinggi. Sebaliknya, putih telur adalah pilihan yang lebih aman karena lebih rendah fosfor dan tetap kaya akan protein berkualitas tinggi.

Dalam 66 gram putih telur terkandung sekitar 110 mg natrium, 108 mg kalium, dan hanya 10 mg fosfor. Ini menjadikannya pilihan sarapan rendah fosfor yang sangat baik bagi penderita ginjal. Selain direbus, putih telur juga bisa diolah menjadi telur dadar atau dicampur dalam sup rendah garam untuk variasi rasa yang lebih menarik.

2. Telur Orak Arik

Jika bosan dengan putih telur rebus, alternatif lain adalah telur orak-arik yang dimasak tanpa minyak berlebih. Caranya, cukup kocok putih telur, lalu masak dengan sedikit minyak zaitun atau margarin rendah natrium agar lebih sehat.

Kenapa harus putih telur? Karena bagian kuning telur mengandung fosfor tinggi yang dapat memperburuk kondisi ginjal. Selain itu, telur orak-arik lebih mudah dikombinasikan dengan sayuran rendah kalium seperti paprika merah atau bawang bombay untuk tambahan rasa dan nutrisi.

3. Oatmeal Apel Berprotein Tinggi

Oatmeal adalah salah satu pilihan terbaik untuk penderita ginjal karena kaya serat, rendah kalium, dan memiliki indeks glikemik rendah. Dalam 100 gram oatmeal terkandung 49 mg natrium, 61 mg kalium, dan 13 gram protein.

Untuk menambah cita rasa, tambahkan potongan apel hijau atau stroberi yang lebih rendah kalium dibanding pisang. Hindari menambahkan susu biasa, gantilah dengan susu rendah fosfor atau susu almond agar tetap aman bagi ginjal.

4. Roti Panggang Perancis Putih Telur

Roti Perancis (baguette) adalah salah satu jenis roti yang lebih rendah kalium dan fosfor dibandingkan roti gandum utuh. Sepotong roti Perancis mengandung sekitar 33,2 gram karbohidrat dan 5,6 gram protein, menjadikannya sumber energi yang baik untuk sarapan.

Untuk meningkatkan nilai gizi, kombinasikan dengan putih telur dadar atau telur orak-arik. Jika ingin tambahan rasa, tambahkan sedikit mentega rendah natrium atau madu untuk menambah kelembutan dan rasa manis alami.

5. Sup Kembang Kol

Kembang kol adalah sayuran yang sangat direkomendasikan untuk penderita ginjal karena rendah natrium, kalium, dan fosfor. Dalam satu cangkir (124 gram) kembang kol terkandung 19 mg natrium, 176 mg kalium, dan 40 mg fosfor.

Untuk membuat sup kembang kol rendah garam, tumis bawang putih dan bawang bombay dengan sedikit minyak zaitun, lalu tambahkan kembang kol dan air secukupnya. Rebus hingga empuk, tambahkan sedikit lada hitam, dan sup siap dinikmati sebagai menu sarapan sehat.

6. Sup Kubis

Kubis merupakan salah satu sayuran yang sangat cocok untuk penderita ginjal karena kandungan kalium dan fosfornya yang rendah. Dalam satu cangkir kubis (70 gram) terdapat 13 mg natrium, 119 mg kalium, dan 18 mg fosfor, menjadikannya pilihan yang lebih aman dibanding sayuran lain seperti bayam atau brokoli.

Kubis bisa diolah menjadi sup dengan tambahan bawang putih dan sedikit lada hitam. Selain menjadi sarapan yang lezat, sup kubis juga memiliki sifat anti-inflamasi yang baik untuk ginjal.

7. Tumis Lobak

Lobak adalah sayuran umbi yang sering direkomendasikan dalam diet renal (diet penderita ginjal). Dalam 54 gram lobak, terkandung hanya 23 mg natrium, 135 mg kalium, dan 12 mg fosfor, menjadikannya salah satu sayuran dengan kandungan fosfor paling rendah.

Lobak bisa ditumis dengan sedikit minyak zaitun dan bawang putih untuk menghasilkan hidangan yang ringan namun tetap lezat. Menu ini bisa dikombinasikan dengan nasi putih untuk sarapan yang lebih mengenyangkan.

8. Dada Ayam Tanpa Kulit

Bagi penderita ginjal yang membutuhkan sumber protein hewani, dada ayam tanpa kulit bisa menjadi pilihan terbaik. Dalam 84 gram dada ayam, terkandung 63 mg natrium, 216 mg kalium, dan 192 mg fosfor.

Agar lebih sehat, dada ayam bisa direbus atau dipanggang tanpa banyak bumbu garam. Hindari ayam goreng atau ayam olahan karena mengandung natrium tinggi yang bisa memperburuk kondisi ginjal.

Nutrisi dalam Makanan yang Harus Dibatasi Penderita Ginjal 

Selain memilih makanan yang aman, penderita ginjal juga perlu memperhatikan asupan nutrisi tertentu yang dapat memperburuk kondisi ginjal jika dikonsumsi secara berlebihan. Berikut adalah lima nutrisi utama yang harus dibatasi beserta alasan medisnya:

1. Kalium

Menurut National Kidney Foundation (NKF), penderita penyakit ginjal dianjurkan untuk membatasi asupan kalium harian tidak lebih dari 1.500 mg.

Ini karena ginjal yang rusak tidak bisa membuang kelebihan kalium dengan baik, yang dapat menyebabkan hiperkalemia (kelebihan kalium dalam darah), sebuah kondisi serius yang bisa memicu gangguan irama jantung hingga serangan jantung mendadak.

Kalium sebenarnya memiliki peran penting dalam mengontrol fungsi otot, saraf, serta menstabilkan tekanan darah. Namun, ketika jumlahnya terlalu tinggi, penderita ginjal bisa mengalami kelelahan, kelemahan otot, kesemutan, hingga aritmia jantung.

Makanan yang tinggi kalium dan sebaiknya dihindari antara lain pisang, alpukat, kentang, bayam, tomat, melon, dan jeruk. Sebagai gantinya, konsumsi apel, pir, stroberi, kubis, serta kembang kol, yang memiliki kadar kalium lebih rendah dan lebih aman bagi ginjal.

2. Fosfor

Menurut American Kidney Fund (AKF), penderita penyakit ginjal perlu membatasi asupan fosfor hingga 800 – 1.000 mg per hari. Jika jumlahnya berlebih, fosfor akan menumpuk dalam darah karena ginjal tidak mampu menyaringnya dengan baik. Kondisi ini dapat memicu pelepasan hormon paratiroid, yang menyebabkan penyerapan kalsium dari tulang, membuatnya keropos dan mudah patah.

Selain berdampak pada tulang, kelebihan fosfor juga bisa menyebabkan gatal-gatal ekstrem serta kalsifikasi (pengerasan) pembuluh darah, yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Makanan tinggi fosfor yang sebaiknya dihindari meliputi susu, keju, yogurt, ikan sarden, daging olahan, kacang-kacangan, dan minuman bersoda. Sebagai gantinya, pilih putih telur, nasi putih, roti putih, apel, dan anggur, yang lebih rendah fosfor dan aman dikonsumsi dalam jumlah terbatas.

3. Natrium

World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar penderita ginjal membatasi asupan natrium kurang dari 2.000 mg per hari untuk mengurangi risiko hipertensi dan pembengkakan akibat retensi cairan.

Natrium memiliki fungsi penting dalam mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh, tetapi jika ginjal tidak mampu membuang natrium berlebih, cairan akan menumpuk dan menyebabkan edema (pembengkakan) di kaki, tangan, dan wajah.

Selain edema, kelebihan natrium juga meningkatkan tekanan darah, yang dapat memperburuk kondisi ginjal dan meningkatkan risiko gagal jantung atau stroke. Oleh karena itu, penderita ginjal perlu menghindari garam berlebih dalam makanan.

Makanan yang tinggi natrium termasuk garam meja, makanan olahan seperti sosis dan nugget, makanan kaleng, makanan cepat saji, serta kecap asin. Sebagai gantinya, gunakan rempah alami seperti bawang putih, lada hitam, daun basil, dan lemon sebagai alternatif penambah rasa yang lebih sehat.

4. Protein 

National Kidney Foundation (NKF) menyarankan agar penderita ginjal hanya mengonsumsi 0,6 – 0,8 gram protein per kg berat badan per hari. Ini karena metabolisme protein menghasilkan limbah berupa urea, yang harus dibuang oleh ginjal.

Jika ginjal tidak dapat membuang urea dengan baik, maka akan terjadi uremia, yang bisa menyebabkan mual, kelelahan, hilang nafsu makan, serta gangguan mental seperti kebingungan dan sulit berkonsentrasi.

Namun, protein tetap penting bagi tubuh untuk mempertahankan massa otot dan memperbaiki jaringan. Oleh karena itu, penderita ginjal perlu memilih protein berkualitas tinggi dalam jumlah yang tepat.

Makanan tinggi protein yang perlu dikontrol meliputi daging merah, ayam berkulit, kuning telur, ikan tinggi fosfor, dan produk susu. Sebagai gantinya, pilih putih telur, dada ayam tanpa kulit, tahu rendah garam, dan ikan rendah fosfor seperti ikan nila atau ikan lele, yang lebih aman bagi ginjal.

5. Cairan 

Menurut Mayo Clinic, penderita penyakit ginjal stadium lanjut sebaiknya membatasi asupan cairan harian sekitar 1.000 – 1.500 ml untuk menghindari retensi cairan berlebih yang dapat menyebabkan komplikasi serius.

Ginjal yang sehat berfungsi untuk mengontrol jumlah cairan dalam tubuh dengan membuang kelebihannya melalui urin. Namun, pada penderita ginjal, cairan yang masuk ke tubuh tidak dapat dikeluarkan dengan optimal, sehingga bisa menumpuk di tubuh dan menyebabkan sesak napas, edema, hingga gagal jantung akibat cairan yang menumpuk di paru-paru.

Penderita ginjal harus membatasi air putih, minuman manis, serta makanan berkuah seperti sup dan sayur bening. Selain itu, beberapa buah seperti semangka, jeruk, dan nanas juga memiliki kandungan cairan tinggi dan harus dikonsumsi dengan takaran yang tepat.

Sebagai alternatif, penderita ginjal dapat memilih buah rendah cairan seperti apel, pir, dan anggur untuk mengurangi rasa haus. Selain itu, menggunakan es batu kecil sebagai pelepas dahaga juga dapat membantu mengontrol asupan cairan tanpa berlebihan.

Kesimpulan

Memilih menu sarapan sehat yang rendah kalium, fosfor, natrium, dan protein sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal. Dengan pola makan yang tepat, penderita ginjal dapat mengurangi risiko komplikasi, menjaga tekanan darah stabil, serta menghindari pembengkakan akibat retensi cairan.

Selain menjaga pola makan, penderita ginjal juga perlu mendapatkan perawatan tambahan untuk membantu fungsi ginjal tetap optimal. Salah satu solusi herbal yang dapat mengoptimalkan organ ini adalah NEFRONA, obat herbal berbahan alami yang diformulasikan untuk membantu merawat kesehatan ginjal secara alami.

Jika Anda ingin mendapatkan panduan seputar kesehatan ginjal dan pola makan yang sesuai, Anda bisa langsung menghubungi tim Autoimuncare melalui layanan konsultasi yang Kami sediakan.

Dapatkan informasi seputar penyakit ginjal lainnya, pada kumpulan artikel berikut:

National Kidney Foundation. Potassium in Your CKD Diet. Diakses dari https://www.kidney.org/kidney-topics/potassium-your-ckd-diet

National Kidney Foundation. Phosphorus and Your Diet. Diakses dari https://www.kidney.org/kidney-topics/phosphorus-and-your-diet

World Health Organization. Sodium Reduction. Diakses dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/sodium-reduction

Kidney Health Initiative. Understanding the Renal Diet: Protein. Diakses dari https://kidneyhi.org/blog/understanding-the-renal-diet-protein/#:~:text=Studies%20now%20show%20that%20limiting,40%2D54%20grams%20per%20day.

Mayo Clinic Health System. 5 Nutrition Tips for Chronic Kidney Disease. Diakses dari https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/5-nutrition-tips-for-chronic-kidney-disease