Belakangan ini, isu mengenai gagal ginjal semakin sering dibicarakan, baik di media maupun di kalangan masyarakat. Gagal ginjal sendiri terbagi menjadi dua, yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis. Namun, tidak sedikit yang masih bingung mengenai perbedaan di antara keduanya.
Lantas, apa saja perbedaan antara gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa itu Gagal Ginjal?
Gagal ginjal adalah kondisi medis yang terjadi ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik untuk menyaring limbah dan cairan berlebih dalam tubuh. Ginjal berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan produksi urin, sehingga ketika ginjal mengalami kerusakan, tubuh bisa mengalami penumpukan racun dan cairan, yang berpotensi menyebabkan masalah serius pada kesehatan.
Gagal ginjal dibagi menjadi dua jenis utama yakni gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis. Gagal ginjal akut terjadi secara tiba-tiba, seringkali akibat cedera atau infeksi. Sementara itu, gagal ginjal kronis berkembang perlahan dalam jangka waktu yang panjang, dan sering kali terjadi akibat diabetes atau hipertensi yang tidak terkendali.
Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Gagal Ginjal Kronis
Untuk lebih memahami perbedaan di antara keduanya, berikut adalah tabel yang merangkum aspek utama dari kondisi ini:
Gagal Ginjal Akut | Gagal Ginjal Kronis | |
Penyebab Utama | – Dehidrasi parah. – Infeksi berat (sepsis). – Cedera Ginjal – Penggunaan obat-obatan tertentu. – Obstruksi Saluran Kemih. – Gangguan Jantung | – Diabetes Mellitus – Hipertensi – Penyakit autoimun – Penyakit Ginjal Polikistik – Obstruksi Kronis Saluran Kemih – Glomerulonefritis |
Waktu Kemunculan | Terjadi tiba-tiba dalam hitungan jam hingga beberapa hari. | Berkembang secara bertahap selama beberapa bulan hingga bertahun-tahun. |
Gejala Utama | – Penurunan drastis produksi urin. – Pembengkakan tubuh. – Kelelahan dan kelemahan – Mual dan muntah – Kesulitan bernafas – Tekanan darah tinggi | – Kelelahan kronis. – Perubahan frekuensi urin. – Pembengkakan. – Mual, muntah, dan hilang nafsu makan. – Gatal-gatal pada kulit. – Napas berbau Amonia |
Untuk lebih detail mengenai perbedaan gagal ginjal akut dan kronis, simak informasi di bawah ini.
1. Penyebab Gagal Ginjal Akut vs Gagal Ginjal Kronis
Gagal ginjal akut terjadi akibat faktor-faktor yang dapat merusak fungsi ginjal. Penyebab utama kondisi ini meliputi dehidrasi parah yang diakibatkan oleh muntah, diare, atau pendarahan hebat. Infeksi berat seperti sepsis juga dapat mengganggu aliran darah ke ginjal, sehingga menyebabkan kerusakan serius dalam waktu singkat.
Selain itu, cedera fisik yang melukai ginjal atau penyumbatan saluran kemih akibat batu ginjal maupun pembesaran prostat juga sering menjadi penyebabnya. Bahkan, penggunaan obat-obatan tertentu seperti NSAID atau antibiotik tertentu dapat mempercepat terjadinya gagal ginjal akut. Dalam beberapa kasus, gangguan jantung seperti gagal jantung kongestif juga turut memperburuk kerusakan ginjal secara.
Di sisi lain, gagal ginjal kronis berkembang akibat kerusakan ginjal yang berlangsung lama. Faktor utama penyebabnya adalah diabetes mellitus, di mana kadar gula darah tinggi secara terus-menerus merusak pembuluh darah kecil di ginjal. Hipertensi yang tidak terkontrol juga menjadi pemicu umum, karena tekanan darah tinggi dapat merusak struktur ginjal dari waktu ke waktu.
Selain itu, penyakit ginjal polikistik yang bersifat genetik, glomerulonefritis (radang ginjal), serta obstruksi saluran kemih kronis berulang dapat memperparah kondisi ini. Penyakit autoimun seperti lupus juga sering kali menyerang jaringan ginjal, yang dapat mempercepat kerusakan secara bertahap.
2. Waktu Kemunculan Gagal Ginjal Akut dan Kronis
Perbedaan paling mencolok antara gagal ginjal akut dan kronis adalah waktu kemunculannya. Gagal ginjal akut biasanya muncul mendadak, sering kali dalam waktu kurang dari 48 jam setelah tubuh terpapar penyebabnya.
Sebaliknya, gagal ginjal kronis berkembang secara perlahan, sering kali berlangsung selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Proses ini sering tidak menunjukkan gejala yang jelas di awal, sehingga pasien sering kali tidak menyadari hingga kondisinya sudah cukup parah.
3. Gejala Gagal Ginjal Akut dan Kronis
Gagal ginjal akut sering kali menimbulkan gejala yang tiba-tiba dan mencolok. Penurunan drastis dalam produksi urin menjadi tanda yang paling umum, dan sering kali disertai dengan pembengkakan tubuh akibat penumpukan cairan. Penderitanya juga dapat merasa sangat lelah, mual, atau muntah karena racun yang menumpuk dalam tubuh. Dalam kasus yang lebih parah, tekanan darah yang meningkat secara tiba-tiba, serta gangguan kesadaran juga menjadi tanda kerusakan ginjal akut.
Sementara itu, gagal ginjal kronis ditandai dengan rasa lelah yang berkepanjangan akibat penumpukan limbah dalam tubuh. Selain itu, perubahan frekuensi buang air kecil, baik lebih sering maupun lebih jarang, juga sering dialami pasien.
Pada tahap lanjut, ginjal kronis dapat menyebabkan pembengkakan di kaki, mata, atau perut menjadi semakin terlihat. Selain itu, tekanan darah tinggi yang tidak terkendali serta napas berbau amonia juga menjadi indikasi bahwa fungsi ginjal sudah sangat menurun.
4. Cara Pengobatan
Pengobatan gagal ginjal akut fokus pada menangani penyebab yang mendasarinya, seperti mengatasi dehidrasi, infeksi, atau obstruksi. Terapi dapat melibatkan pemberian cairan intravena, antibiotik, atau dialisis sementara untuk membantu ginjal bekerja, sehingga pemantauan intensif sangat diperlukan.
Sementara itu, pengobatan gagal ginjal kronis bertujuan untuk memperlambat kerusakan ginjal lebih lanjut. Terapi meliputi pengendalian tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol, serta penggunaan obat-obatan untuk mencegah komplikasi. Pada tahap lanjut, dialisis atau transplantasi ginjal mungkin diperlukan untuk menggantikan fungsi ginjal yang hilang.
Untuk pembahasan seputar kesehatan ginjal lainnya, baca selengkapnya pada kumpulan artikel berikut:
- 3 Aktivitas yang Tidak Boleh Dilakukan Oleh Penderita Batu Ginjal!
- Menu Sarapan Pagi Untuk Penderita Ginjal Sehat dan Aman
- Akibat Tidak Cuci Darah pada Gagal Ginjal
- Apa Saja Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Gagal Ginjal?
- Bolehkah Penderita Gagal Ginjal Minum Es? Hati-Hati!
Kesimpulan
Nah, itulah informasi lengkap terkait perbedaan gagal ginjal dan akut yang wajib Anda pahami, karena dengan memahaminya, Anda dapat memastikan diagnosis dan pengobatan yang lebih tepat sesuai kondisi yang terjadi.
Selain itu, penting untuk diketahui bahwa pengobatan untuk meringankan gejala penyakti ginjal ini, tidak hanya dengan obat kimia, tapi juga dengan obat herbal. Salah satu obat herbal yang dapat membantu mendukung fungsi ginjal, adalah Nefrona.
Obat ini dirancang khusus dengan bahan alami berkualitas, untuk menjadi pendamping dalam upaya Anda untuk menjaga kesehatan ginjal, serta sebagai langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan ginjal Anda tetap optimal.
Semoga artikel ini dapat membantumu, ya. Salam Sehat!