LOGO AICI

Hipertermia Adalah: Gejala, Penyebab, dan Perawatan Hipertermia

Hipertermia Adalah
Hipertermia Adalah

Hipertermia adalah kondisi medis di mana suhu tubuh seseorang meningkat secara signifikan di atas suhu normal yang seharusnya. Hipertermia bukanlah penyakit, melainkan merupakan respons tubuh terhadap faktor-faktor eksternal, seperti lingkungan yang panas, paparan sinar matahari yang berlebihan, atau aktivitas fisik yang berat. 

Apa Itu Hipertermia?

Hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh seseorang naik di atas suhu normalnya, yang biasanya berkisar antara 36-37 derajat celcius. Hipertermia dapat terjadi ketika mekanisme termoregulasi tubuh tidak mampu mengatur suhu tubuh dengan baik. Ini dapat terjadi karena paparan panas yang berlebihan, kurangnya pemindahan panas, atau masalah dalam pengaturan suhu tubuh.

Apakah Hipertermia Sama dengan Demam?

Demam
Demam

Hipertermia berbeda dengan demam. Demam adalah respons tubuh terhadap infeksi atau penyakit. Demam terjadi ketika suhu tubuh meningkat sebagai bagian dari respons imun tubuh terhadap patogen. Sementara itu, hipertermia terjadi karena faktor eksternal, seperti paparan panas yang berlebihan atau aktivitas fisik yang berat.

Gejala Hipertermia 

Gejala hipertermia dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Beberapa gejala hipertermia yang mungkin muncul yaitu.

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Lelah
  • Kulit kemerahan dan panas
  • Berkeringat berlebihan
  • Denyut nadi yang cepat
  • Mual
  • Muntah
  • Kebingungan
  • Kelemahan otot
  • Kejang

Penyebab Hipertermia

penyebab Hipertermia
penyebab Hipertermia

Berikut merupakan beberapa penyebab terjadinya hipertermia.

1. Paparan panas yang berlebihan

Paparan panas yang berlebihan adalah penyebab umum terjadinya hipertermia. Ketika seseorang berada di lingkungan yang sangat panas atau terpapar sinar matahari secara berlebihan, tubuhnya berjuang untuk menjaga suhu tubuh normal. Jika tubuh tidak dapat menghilangkan panas dengan cepat atau jika suhu lingkungan terlalu tinggi, ini dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh yang berlebihan dan mengakibatkan hipertermia.

2. Aktivitas fisik yang berat atau berkepanjangan

Melakukan aktivitas fisik yang berat atau berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh secara signifikan. Ketika kita melakukan olahraga intens atau kegiatan fisik yang berat, tubuh kita menghasilkan panas yang lebih banyak. Normalnya, tubuh dapat mengatur suhu tubuh dengan mekanisme seperti berkeringat untuk mendinginkan tubuh. Namun, jika aktivitas fisik terus-menerus dilakukan tanpa adanya istirahat yang cukup atau jika suhu lingkungan juga tinggi, hal ini dapat menyebabkan hipertermia.

3. Gangguan termoregulasi

Beberapa orang mungkin memiliki gangguan termoregulasi, yang mengacu pada masalah dalam kemampuan tubuh untuk mengatur suhu tubuh dengan baik. Ini dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti gangguan kelenjar keringat, gangguan pada sistem saraf, atau masalah dengan pembuluh darah. Ketika mekanisme termoregulasi tubuh terganggu, suhu tubuh dapat meningkat dengan cepat dan menyebabkan hipertermia.

4. Penyakit yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk membuang panas 

Beberapa penyakit dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk membuang panas dengan efisien. Misalnya, penyakit seperti stroke, serangan jantung, atau penyakit hati dapat memengaruhi sistem kardiovaskular atau sistem saraf, yang berperan dalam pengaturan suhu tubuh. 

Jika fungsi sistem ini terganggu, tubuh mungkin tidak dapat menghilangkan panas dengan efektif, sehingga menyebabkan kenaikan suhu tubuh yang berlebihan.

5. Obat-obatan

Beberapa jenis obat juga dapat menyebabkan hipertermia sebagai efek sampingnya. Misalnya, obat-obatan psikotropika seperti antidepresan, antipsikotik, atau obat penenang dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu tubuh. Selain itu, beberapa jenis obat penurun panas yang disalahgunakan atau digunakan secara berlebihan juga dapat menyebabkan hipertermia.

Aktivitas Risiko Terbesar Penyebab Hipertermia

aktivitas risiko terbesar penyebab hipertermia
Aktivitas Risiko Terbesar Penyebab Hipertermia

Menurut Medical News Today, berikut adalah aktivitas yang dapat meningkatkan risiko terkena hipertermia.

1. Berada di lingkungan yang sangat panas

Lingkungan dengan suhu yang sangat tinggi dapat menjadi penyebab hipertermia. Jika seseorang berada dalam lingkungan yang panas dan tidak ada cara untuk mendinginkan tubuh, seperti berada di dalam mobil yang terparkir di bawah terik matahari atau di area tanpa ventilasi yang memadai, risiko hipertermia meningkat secara signifikan.

2. Berjemur terlalu lama di bawah sinar matahari

Terpapar sinar matahari secara berlebihan dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh. Berjemur terlalu lama, terutama saat suhu lingkungan tinggi, dapat memicu terjadinya hipertermia. Sinar matahari yang kuat dapat meningkatkan suhu tubuh dan menghambat kemampuan tubuh untuk membuang panas.

3. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang berat

Melakukan aktivitas fisik yang berat atau intens dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh secara signifikan. Ketika kita melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang membutuhkan banyak energi, tubuh kita menghasilkan panas. Jika aktivitas fisik terus-menerus dilakukan tanpa adanya istirahat yang cukup atau jika dilakukan di lingkungan yang panas, risiko hipertermia dapat meningkat.

4. Bekerja di tempat yang memiliki suhu tinggi tanpa ventilasi yang memadai

Orang-orang yang bekerja di lingkungan dengan suhu tinggi, seperti pekerja konstruksi, tukang las, atau pekerja pabrik, rentan terhadap hipertermia. Jika tempat kerja tidak memiliki sistem ventilasi yang memadai atau jika paparan panas berkepanjangan, risiko kenaikan suhu tubuh yang berlebihan dapat meningkat.

5. Kondisi medis tertentu

Beberapa kondisi medis, seperti penyakit jantung, paru-paru, atau gangguan kelenjar keringat, dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap hipertermia. Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu tubuh dengan baik, sehingga meningkatkan risiko terjadinya hipertermia. Orang dengan kondisi medis ini perlu lebih berhati-hati dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat saat berada di lingkungan yang panas.

Perawatan Hipertermia

Perawatan Hipertermia
Perawatan Hipertermia

Menurut Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa langkah perawatan yang dapat diambil tergantung pada tingkat keparahan hipertermia:

1. Hipertermia ringan

  • Menghilangkan diri dari sumber panas. Langkah pertama yang direkomendasikan adalah segera meninggalkan lingkungan panas atau menghentikan aktivitas yang menyebabkan suhu tubuh meningkat.
  • Mencari lingkungan yang lebih sejuk. Pindah ke tempat yang lebih dingin, seperti ruangan ber-AC atau naik ke ketinggian yang lebih tinggi jika memungkinkan.
  • Minum banyak cairan. Penting untuk minum cairan yang cukup untuk menghindari dehidrasi. Air putih adalah pilihan yang baik, tetapi minuman elektrolit seperti minuman olahraga juga dapat membantu menggantikan elektrolit yang hilang.

2. Hipertermia parah

  • Perawatan medis segera. Jika seseorang mengalami hipertermia parah, perawatan medis segera diperlukan. Langkah pertama adalah menghubungi layanan darurat atau segera pergi ke ruang gawat darurat.
  • Pemberian cairan intravena. Untuk mengatasi dehidrasi yang parah, dokter mungkin akan memberikan cairan intravena. Ini membantu memperbaiki keseimbangan cairan dalam tubuh dengan cepat.
  • Menurunkan suhu tubuh. Untuk menurunkan suhu tubuh dengan cepat, beberapa teknik dapat digunakan, seperti: kompres air dingin, mandi air dingin, dan menggunakan kipas angin.

Kesimpulan

Hipertermia adalah kondisi medis yang terjadi ketika suhu tubuh seseorang naik di atas batas normal. Paparan panas ekstrem dan aktivitas fisik berlebihan adalah penyebab umum hipertermia. Gejala termasuk suhu tubuh tinggi, kulit panas dan kering, sakit kepala, kelelahan, mual, dan muntah.

Jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.

baca juga kumpulan artikel tentang Pertolongan Pertama

Jika artikel ini membantu klik tombol like di atas ini

What should you know about hyperthermia? dari medicalnewstoday

What Is Hyperthermia and How Is It Treated? dari healthline

Hyperthermia dari clevelandclinic

Tinggalkan komentar