Jantung Berdebar Saat Hamil: Gejala, Penyebab & Cara Mengobati

Jantung Berdebar Saat Hamil
Jantung Berdebar Saat Hamil

Jantung berdebar saat hamil menimbulkan pertanyaan bagi sebagian orang. Apakah jantung berdebar saat hamil termasuk hal yang wajar? Apakah hal tersebut berbahaya bagi kesehatan janin? Untuk mendapatkan jawabannya, simak informasi berikut ini!

Apa Itu Jantung Berdebar Saat Hamil? 

Jantung mempunyai banyak tugas yang harus dilakukan untuk membesarkan bayi. Anda harus meningkatkan suplai darah yang dibutuhkan bayi untuk membantunya tumbuh dan berkembang.

Pada trimester kedua, pembuluh darah mulai melebar atau membesar. Hal ini menyebabkan tekanan darah sedikit menurun. Pada trimester ketiga, jumlah darah dalam tubuh meningkat sekitar 20% yang akan dialirkan menuju rahim. Karena tubuh mempunyai darah ekstra, jantung harus memompa lebih cepat untuk mengalirkan darah ke janin dan seluruh tubuh. Detak jantung bisa meningkat 10 sampai 20 detak ekstra per menit.

Ketika jantung bekerja lebih keras, beberapa masalah bisa terjadi termasuk ritme jantung yang tidak biasa seperti jantung berdebar-debar. Jantung berdebar menyebabkan jantung terasa berdebar, berpacu, atau berdetak terlalu cepat. Detak jantung bertambah cepat, melambat, atau berhenti berdetak. Sebagian orang merasa mempunyai detak jantung ekstra.

Meskipun mengkhawatirkan, jantung berdebar saat hamil tidak berbahaya dan akan hilang setelah melahirkan. Pada kasus tertentu, jantung berdebar bisa menjadi indikator masalah kesehatan yang serius, seperti aritmia (irama jantung tidak normal). Apabila anda mengalami jantung berdebar disertai nyeri dada, kesulitan bernapas, pusing, atau kebingungan, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Apakah Biasa Jantung Berdebar Saat Hamil? 

Jantung berdebar saat hamil sangat umum terjadi ketika memasuki trimester ketiga dan janin terus bertumbuh. Semakin besar janin maka semakin banyak darah yang dibutuhkan agar tetap sehat. Jantung memompa darah lebih cepat sehingga menyebabkan jantung berdebar. Apabila Anda menderita aritmia atau penyakit jantung lain sebelum hamil, biasanya akan mengalami gejala selama masa kehamilan. Penyakit tersebut lebih sering kambuh bahkan semakin memburuk.

Apa Saja Gejala Jantung Berdebar Saat Hamil?

Gejala jantung berdebar saat hamil yakni:

1. Berkibar 

Sebagian orang menggambarkan gejalanya seperti perasaan mengepak atau berkibar di dada. Hati terasa berputar-putar.

2. Detak jantung tidak teratur

Rasanya seperti jantung berdetak kencang, tidak berirama, terlalu cepat atau terlalu lambat, dan jantung terasa berhenti selama satu sampai dua detik.

3. Berdebar

Jantung terasa berdetak kencang atau sangat keras. Sebagian orang dapat mendengarkan detak jantung melalui telinga.

Terkadang sulit mengenali gejala jantung berdebar selama kehamilan. Hal ini dikarenakan gejala jantung berdebar mirip dengan gejala kehamilan. Contohnya kelelahan, sesak napas, dan bengkak.

Apa Penyebab Jantung Berdebar Saat Hamil?

Saat hamil banyak perubahan yang terjadi pada seluruh tubuh Anda, termasuk jantung dan pembuluh darah. Volume darah meningkat hampir 50% berarti jantung harus bekerja lebih keras dalam memompa darah untuk dialirkan ke janin yang sedang tumbuh. Hal inilah yang menyebabkan detak jantung berdebar. Selain itu, banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko jantung berdebar saat hamil yakni:

  1. Anemia (kekurangan sel darah merah). Kondisi ini biasanya menyerang ibu hamil karena adanya perubahan dalam darah saat hamil. Cairan dalam darah meningkat lebih banyak dibandingkan jumlah sel darah merah, sehingga menyebabkan anemia.
  2. Depresi dan cemas . Jantung berdebar bisa terjadi ketika depresi dan cemas.
  3. Kafein, terutama kopi dan cokelat. Makanan tinggi karbohidrat, natrium (garam), gula, atau lemak bisa menyebabkan jantung berdebar kencang.
  4. Dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Elektrolit merupakan mineral pengontrol ritme jantung Anda.
  5. Berat badan berlebih (obesitas). Orang yang memiliki berat badan berlebih sebelum dan selama kehamilan memiliki peningkatan risiko detak jantung tidak teratur dan penyakit jantung lainnya.
  6. Perubahan hormonal (seperti pergeseran hormon estrogen) yang terjadi selama hamil.
  7. Hipoglikemia (gula darah rendah), lebih sering terjadi saat trimester pertama.
  8. Hipotensi (tekanan darah rendah), sangat biasa terjadi selama kehamilan.
  9. Masalah irama jantung (aritmia) seperti fibrilasi atrium (Afib) bisa menyebabkan atau memperburuk jantung berdebar selama kehamilan. Pada kondisi tertentu serangan jantung, gagal jantung, atau kardiomiopati bisa menyebabkan masalah jantung saat hamil.
  10. Miokarditis, radang otot jantung yang diakibatkan infeksi virus.
  11. Obat flu dan alergi yang mengandung pseudoephedrine seperti nexafed, sudafed, dan congestion.
  12. Kelainan jantung yang mendasarinya seperti hipertensi pulmonal, dan penyakit arteri koroner.

Kapan Harus Berobat ke Dokter?

Kapan Harus Berobat ke Dokter
Kapan Harus Berobat ke Dokter

Beritahu dokter tentang gejala yang dialami. Meskipun jantung berdebar saat hamil tidak berbahaya, konsultasikan dengan dokter agar dapat memantau kesehatan Anda. Dapatkan pengobatan segera jika mengalami jantung berdebar dan beberapa hal berikut:

  1. Nyeri dada atau tidak nyaman.
  2. Sulit bernapas, sesak napas, dan masalah pernapasan lainnya.
  3. Pusing atau bingung.
  4. Hilang kesadaran (pingsan).
  5. Pembengkakan parah (edema) pada anggota tubuh, terutama tungkai, pergelangan kaki, dan kaki.
  6. Kelelahan tidak biasa atau tiba-tiba.

Bagaimanakah Cara Mencegah Jantung Berdebar Saat Hamil?

Anda tidak bisa mencegah jantung berdebar saat hamil, tetapi Anda bisa menurunkan risikonya dengan cara:

  1. Makan makanan seimbang dan hindari makanan tinggi lemak, karbohidrat, garam, dan gula.
  2. Periksa ke dokter untuk mengobati depresi atau cemas.
  3. Kurangi konsumsi kafein dan alkohol. Apabila Anda merokok, konsultasikan kepada dokter mengenai rencana berhenti merokok.
  4. Jaga berat badan tetap sehat.
  5. Meditasi, berlatih yoga, latihan pernapasan diafragma, dan teknik relaksasi lainnya untuk menurunkan stress.

Bagaimana Cara Dokter Menangani Jantung Berdebar Saat Hamil?

Cara Dokter Menangani Jantung Berdebar Saat Hamil
Cara Dokter Menangani Jantung Berdebar Saat Hamil

Biasanya jantung berdebar saat hamil tidak membutuhkan pengobatan. Apabila hal ini jarang terjadi dan tidak disebabkan oleh kondisi jantung atau masalah kesehatan lainnya, dokter akan menyarankan perubahan pola makan dan gaya hidup seperti:

1. Minum banyak air

Penting untuk minum banyak air agar tetap terhidrasi saat hamil. Tubuh membutuhkan cairan ekstra untuk membantu Anda dan janin tetap sehat. Hindari alkohol dan nikotin saat hamil karena dapat membahayakan janin dan meningkatkan risiko jantung berdebar.

2. Kurangi kafein, gula, dan lemak

Kopi dan coklat bisa memperburuk jantung berdebar. Minumlah satu cangkir kopi setiap hari, makan coklat, dan makanan manis. Kurangi makanan tinggi lemak atau natrium (garam).

3. Lakukan teknik relaksasi

Apabila jantung berdebar, tarik napas dalam-dalam melalui hidung kemudian keluarkan melalui mulut. Anda juga bisa melakukan teknik pernapasan bibir dan meditasi.

Dokter bisa juga meresepkan obat seperti beta blocker untuk mengobati jantung berdebar. Dokter akan mempertimbangkan manfaat penanganan dan risiko efek samping yang bisa memengaruhi janin Anda.

Itulah beberapa informasi mengenai jantung berdebar saat hamil yang harus Anda ketahui. Jangan khawatir apabila mengalami jantung berdebar, karena hal tersebut biasa terjadi. Konsultasikan ke dokter apabila mengalami gejala serius agar cepat mendapatkan penanganan.

Heart Palpitations in Pregnancy dari clevelandclinic

Should Heart Palpitations During Pregnancy Concern Me? dari healthline

Managing palpitations and arrhythmias during pregnancy dari national library of medicine