Dalam istilah medis sering buang air kecil disebut dengan bladder. Pemicunya adalah sering minum atau suhu dingin. Pemicu lainnya yang membuat sering kencing adalah obat-obatan, kopi, dan beberapa jenis makanan atau minuman. Perlu diketahui bahwa sirkulasi buang air kecil dalam sehari adalah 4 – 8 kali. Namun jika lebih dari itu dan kurang minum perlu diwaspadai. Baca penyebab sering buang air kecil dibawah untuk mengetahui lebih detail info sering buang air kecil namun jarang minum.
Penyebab sering buang air kecil yang paling umum adalah Infeksi Saluran Kemih. Kondisi ini terjadi ketika bakteri menyerang saluran kemih. Hal tersebut menyebabkan peradangan, sehingga mengganggu kemampuan kandung kemih untuk menahan kencing.
Penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK) kemudian bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
Infeksi Bakteri Escherichia Coli, Bakteri Escherichia Coli alias E.Coli. adalah penyebab infeksi saluran kencing paling umum. Untuk mencegah ISK karena infeksi bakteri ini, pastikan selalu menjaga kebersihan pada daerah organ intim.
Kurang minum air putih, Selain menyebabkan tubuh kekurangan cairan alias dehidrasi, malas minum air putih juga bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Kondisi ini akan membuat seseorang menjadi jarang buang air kecil dan ginjal menjadi kering. Sehingga meningkatkan resiko saluran kemih terinfeksi bakteri dan menjadi ISK.
Tidak tuntas membersihkan organ intim, Setelah buang air besar atau buang air kecil, membersihkan organ intim dengan benar adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi bakteri. Sayangnya, belum banyak orang yang menyadari dan melakukannya dengan cara yang benar. Selain tidak melakukan cara membersihkan yang tepat, kebanyakan orang juga tidak tuntas dalam membersihkan. Itulah yang membuat sisa kotoran mungkin masih menempel dan menyebabkan kuman dan bakteri berkumpul dan menyebabkan ISK.
Sering menahan buang air kecil, Memiliki kebiasaan menahan buang air kecil, terutama setelah berhubungan intim bisa menyebabkan terjadinya ISK. Sebab, bakteri penyebab infeksi ini biasanya disebarkan lewat aktivitas seksual antara pria dan wanita.