Penyakit menular seksual dapat menyebar melalui berbagai jenis hubungan intim, baik secara vaginal, anal, maupun oral. Jika tidak segera ditangani, infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi serius yang berdampak buruk bagi kesehatan pria, mulai dari peradangan kronis hingga risiko infertilitas.
Lantas, bagaimana cara mengobati penyakit kelamin pria dengan tepat dan aman? Yuk, simak panduan lengkapnya di bawah ini untuk mengetahui metode pengobatan yang efektif serta dampak jika tidak diobati dengan baik.
Apa Itu Penyakit Kelamin pada Pria?
Penyakit kelamin pria merupakan gangguan kesehatan yang mempengaruhi fungsi organ kelamin pria. Penyakit kelamin disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit, yang ditularkan melalui aktivitas seksual atau bersentuhan langsung dengan kulit penderita.
Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini cukup beragam, mulai dari demam, sakit kepala, gatal, nyeri, dan keluarnya cairan dari organ intim.
Jenis Penyakit Kelamin Pria yang Perlu Diwaspadai
Gejala utama infeksi menular seksual yaitu luka, ruam, dan nyeri pada organ intim. Namun, ada beberapa jenis penyakit kelamin yang tidak menunjukkan gejala. Terdapat beberapa jenis penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit. Berikut jenis-jenis penyakit kelamin pada pria yang harus Anda waspadai:
1. Gonore
Gonore (kencing nanah) merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Gonococcus. Di antara banyaknya penyakit menular seksual pada pria, gonore termasuk salah satu yang paling sering dialami.
2. Klamidia
Klamidia merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis, yang bisa menginfeksi pria maupun wanita. Pada pria, klamidia terdapat di bagian uretra (dalam penis), rektum, atau tenggorokan.
3. Sifilis
Sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini menyebar melalui kontak kulit atau selaput lendir. Tanpa pengobatan yang tepat, sifilis bisa merusak organ jantung bahkan mengancam jiwa.
4. Epididimitis
Epididimitis merupakan infeksi pada bagian epididimis akibat bakteri Mycoplasma atau Chlamydia. Epididimis merupakan saluran di bagian belakang testis untuk membawa sperma dari testis menuju uretra.
5. Trikomoniasis
Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis.
6. Herpes genitalis
Herpes genitalis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus Herpes Simplex (HSV). Gejalanya muncul antara 3-10 hari setelah berhubungan seksual dengan seseorang yang terinfeksi.
7. Infeksi jamur kelamin
Infeksi yang disebabkan oleh jamur yang dikenal sebagai Candidiasis. Pada pria yang tidak disunat, area genital bisa mengalami kemerahan dan gatal. Pengobatan infeksi jamur ini dengan menggunakan obat anti jamur secara topikal maupun oral.
8. Kutil kelamin
Kutil kelamin disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV) yang ditandai dengan adanya benjolan. Gejala tersebut muncul antara satu bulan hingga satu tahun setelah berhubungan seksual.
9. Kutu kelamin
Kutu kelamin disebabkan oleh Pedikulosis pubis yang berukuran sangat kecil (maksimal 3,2 mm) dengan warna abu-abu kecoklatan.
Kutu ini hidup di rambut kemaluan. Pengobatannya dengan menggunakan obat cair yang dioleskan pada rambut di area genital. Ada juga infeksi yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabies. Kutu ini menimbulkan luka kecil dan gatal di tubuh.
Pengobatannya dengan mengoleskan krim atau lotion yang mengandung permethrin atau sulfur, cuci pakaian, seprei, dan handuk setelah melakukan pengobatan, karena tungau bisa bertahan pada kain.
10. HIV/AIDS
HIV/AIDS merupakan infeksi yang sangat berbahaya karena bisa merusak imunitas, sehingga penderitanya rentan terhadap berbagai penyakit.
Sering kali, tidak ada gejala yang jelas tanpa pemeriksaan darah. Penularan HIV terjadi melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik secara bergantian.
Meskipun beberapa penyakit kelamin terdengar menakutkan, kabar baiknya adalah tidak semua IMS bersifat permanen. Ada beberapa jenis penyakit menular seksual yang bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Penasaran apa saja? Yuk, simak informasi selengkapnya dalam artikel berikut -> Berita Baik! Ini Penyakit Menular Seksual yang Bisa Disembuhkan
Cara Mengobati Penyakit Kelamin Pria dengan Tepat dan Aman
Perawatan yang dilakukan bervariasi tergantung pada jenis infeksi yang Anda alami. Mengobati penyakit kelamin yang bisa diberikan pada pria ini, harus dilakukan hingga tuntas agar infeksi tidak semakin menyebar. Berikut beberapa pengobatan untuk penyakit menular seksual yang bisa Anda lakukan:
1. Antibiotik
Antibiotik untuk mengobati penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri, termasuk klamidia, gonore, dan sifilis. Pengobatannya dalam bentuk tablet atau suntikan, tergantung dari jenis infeksi dan tingkat keparahan penyakit yang Anda alami.
Ikuti anjuran dokter dan minum semua obat yang diresepkan untuk mencegah resistensi antibiotik. Selain itu, jangan berhubungan seksual hingga 7 hari setelah pengobatan antibiotik untuk mencegah penularan.
2. Antivirus
Antivirus untuk mengelola infeksi menular seksual akibat virus, misalnya herpes genital dan hepatitis B. Namun, antivirus hanya bisa membantu mengurangi gejala, memperpendek durasi infeksi, serta menurunkan risiko penularan dan tidak bisa menyembuhkan infeksi virus secara menyeluruh.
Pengobatan diberikan selama masa aktif infeksi. Dalam beberapa kasus, pengobatan jangka panjang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko kekambuhan.
3. Antiretroviral
Meskipun disebabkan oleh virus, penderita HIV harus mengkonsumsi obat khusus, yaitu obat antiretroviral (ARV). Obat ARV ini untuk menekan jumlah virus dan memperbaiki fungsi sistem kekebalan.
Penderita HIV bahkan pasangan seksualnya harus minum ARV seumur hidup untuk mengurangi risiko penularan HIV.
4. Pengobatan Herbal
Pengobatan herbal dapat menjadi opsi bagi Anda yang ingin solusi alami dalam menangani penyakit kelamin pria. Salah satu rekomendasi herbal yang aman dan telah banyak digunakan adalah HV-CARE.
HV CARE merupakan produk herbal yang dirancang untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh serta mendukung pemulihan penyakit kelamin.
Kandungan alami di dalamnya bekerja untuk mengurangi peradangan, melawan infeksi, dan mempercepat proses penyembuhan tanpa efek samping yang berbahaya.
Pengobatan herbal umumnya lebih aman bagi tubuh karena minim efek samping. Selain itu, kandungan bahan alami seperti ekstrak meniran, temumangga, temulawak, dan sambiloto dalam HV CARE diketahui memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang baik untuk mendukung proses penyembuhan penyakit kelamin.
Dampak Penyakit Kelamin Pria yang Tidak Diobati dengan Baik
Mengabaikan pengobatan penyakit kelamin pria dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, baik bagi kesehatan pribadi maupun bagi pasangan. Berikut beberapa dampak yang bisa terjadi jika penyakit kelamin tidak diobati dengan baik:
1. Infeksi yang Menyebar ke Organ Lain
Beberapa infeksi menular seksual seperti sifilis dan gonore dapat menyebar ke organ tubuh lainnya jika tidak segera ditangani. Misalnya, sifilis yang dibiarkan dapat berkembang ke tahap lanjut dan merusak organ dalam, termasuk jantung dan otak.
2. Gangguan Kesuburan dan Disfungsi Ereksi
Penyakit kelamin seperti klamidia dan gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan peradangan pada saluran reproduksi, yang berujung pada kemandulan atau infertilitas. Selain itu, infeksi yang terus-menerus juga dapat menyebabkan gangguan ereksi dan penurunan kualitas sperma.
3. Risiko Penularan yang Lebih Tinggi
Tanpa pengobatan yang tepat, risiko menularkan penyakit ke pasangan akan semakin tinggi. Hal ini bisa berdampak serius pada hubungan dan kesehatan pasangan, terutama jika penyakit yang diderita bersifat kronis atau tidak dapat disembuhkan, seperti herpes genital atau HIV.
4. Meningkatkan Risiko Penyakit Kronis
Beberapa infeksi kelamin yang tidak diobati, seperti HPV, dapat meningkatkan risiko kanker pada organ genital. Selain itu, penyakit seperti HIV/AIDS juga bisa memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan jika tidak ditangani dengan baik.
5. Dampak Psikologis dan Sosial
Selain dampak fisik, penyakit kelamin yang tidak diobati juga dapat mempengaruhi kondisi psikologis penderita. Rasa malu, stres, hingga depresi sering dialami oleh mereka yang mengidap penyakit ini, terutama jika mengalami stigma sosial akibat infeksi yang diderita.
Untuk mencegah dampak buruk dari penyakit kelamin di atas, melakukan skrining kesehatan merupakan langkah yang sangat penting. Dengan melakukan skrining IMS secara rutin, Anda dapat mendeteksi penyakit kelamin lebih awal dan segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
Mengobati penyakit kelamin pada pria bisa dilakukan dengan berbagai metode, mulai dari pengobatan medis hingga herbal seperti HV CARE. Namun, pencegahan tetap menjadi langkah terbaik agar terhindar dari infeksi menular seksual.
Jika Anda mengalami gejala atau ingin memastikan kesehatan Anda tetap terjaga, jangan ragu untuk konsultasi dengan tenaga medis yang kompeten. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang kesembuhan tanpa risiko komplikasi serius.
Semoga informasi ini bermanfaat, dan sampai jumpa di pembahasan kesehatan lainnya!
Ingin tahu lebih lanjut tentang penyakit menular seksual? Temukan informasi penting lainnya pada artikel-artikel berikut!
- Hubungan Gonore & HIV: Kenali Bahayanya Sekarang!
- Perbedaan Gonore dan Sifilis, Ciri Ciri dan Penyebabnya
- 4 Tahapan Infeksi Sifilis dan Gejala yang Menyertainya
- 5 Cara Penularan Sifilis dan Faktor Risikonya
- Berapa Lama Bayi yang Terinfeksi HIV Bisa Bertahan Hidup?
- Apakah Menjilat Kemaluan dapat Menularkan HIV? Ini Faktanya!
- Berapa Lama HIV Bisa Terdeteksi Setelah Berhubungan?
- Apakah Ciuman Bisa Menularkan HIV? Ini Faktanya