Pernahkah melakukan masturbasi kemudian mempertanyakan manfaat maupun efek samping masturbasi tersebut? Bagi Anda, pria maupun wanita yang sudah dewasa tentu tak asing dengan aktivitas masturbasi.
Sah saja dilakukan, dan hal ini normal yang bahkan di dunia medis bukan sesuatu yang menyebabkan masalah kesehatan selama dilakukan dengan benar. Menurut hasil penelitian ternyata masturbasi bisa memicu efek samping. Apa saja?
Apa Itu Masturbasi?
Sebelum mengetahui berbagai efek samping masturbasi, pahami dulu apa itu masturbasi. Pasalnya, tidak sedikit yang masih bingung mengenai aktivitas seksual satu ini dan bahkan banyak yang sudah melakukannya tapi tidak menyangka disebut masturbasi.
Masturbasi adalah suatu kegiatan seperti sentuhan fisik ke organ intim dan area sensitif di sekitarnya bdengan memakai jari sendiri atau memilih memakai alat bantu seperti sextoys.
Efek Samping Masturbasi yang Mungkin Dialami
Selain memberi sejumlah manfaat menarik, rupanya masturbasi juga bisa memicu sejumlah efek samping yang perlu diwaspadai. Berikut beberapa efek samping masturbasi seperti, meningkatkan resiko kanker prostat bagi pria, merasa bersalah, dan menyebabkan kecanduan. Untuk lebih lengkapnya simak dibawah ini.
1. Meningkatkan resiko kanker prostat (Pria)
Masturbasi yang dilakukan oleh pria ternyata bisa meningkatkan resiko mengalami kanker prostat. Hal ini sejalan dengan hasil studi yang dilakukan di tahun 2016 yang melibatkan 31.925 responden.
Sebagian responden mengalami kanker prostat, hanya saja masih dibutuhkan penelitian lanjutan. Sebab para ahli belum bisa menemukan alasan pasti penyebab kanker prostat tersebut saat ejakulasi rutin dilakukan lewat hubungan dan masturbasi.
Ditambah dengan hasil penelitian terkini sampai di tahun 2022 yang justru menunjukan lebih banyak manfaat dari aktivitas masturbasi. Meskipun begitu, banyak ahli menarik satu kesimpulan efek samping masturbasi lebih rentan dialami jika intensitasnya kelewat tinggi alias terlalu sering.
2. Merasa bersalah setelah melakukan masturbasi
Efek samping masturbasi juga bisa menyebabkan rasa bersalah yang berlebihan. Penyebab utamanya adalah merasa sudah melanggar budaya, larangan agama yang dianut, dan sebagainya.
Sebab di beberapa negara sendiri masturbasi dianggap perbuatan yang kotor dan tidak sepatutnya dilakukan. Selain itu, dalam beberapa agama masturbasi dianggap sebagai perbuatan tercela dan melanggar aturan atau sebuah dosa.
Secara medis sendiri, aktivitas masturbasi bisa memberi manfaat untuk mendapatkan kepuasan seksual tanpa perlu melakukan berhubungan. Selain itu ada manfaat bisa dirasakan selama intensitas diatur dan tekniknya benar.
3. Menyebabkan kecanduan
Masturbasi juga bisa memberi efek samping berupa efek kecanduan. Sebab kenikmatan seksual bisa memberi efek candu, dimana Anda yang melakukannya merasa ingin lagi dan lagi.
Intensitas masturbasi yang meningkat seiring dengan efek candu yang dialami bisa meningkatkan efek samping masturbasi itu sendiri. Seperti kanker prostat pada pria yang dijelaskan di poin sebelumnya.
Sebagaimana kecanduan pada hal lain secara umum, kecanduan masturbasi bisa mengganggu aktivitas harian. Misalnya menjadi melupakan pekerjaan di kantor, tugas dari dosen, membuat pikiran mudah kotor (memikirkan seks), dan lain-lain.
Mencegahnya, Anda perlu mengatur intensitas dalam bermasturbasi dan memperbanyak aktivitas bermanfaat. Sehingga otak tidak hanya memikirkan kenikmatan orgasme selama masturbasi. Melainkan memikirkan hal penting lainnya.
Mitos Masturbasi
Dari penjelasan daftar efek samping masturbasi tersebut, maka bisa diketahui bahwa informasi yang beredar luas mayoritas merupakan mitos. Mitos-mitos ini antara lain:
- Masturbasi menyebabkan gangguan kesuburan, baik pria maupun wanita.
- Masturbasi menyebabkan perubahan ukuran organ intim pada pria.
- Menyebabkan penurunan jumlah sperma.
- Memicu disfungsi ereksi.
- Menurunkan libido atau gairah seksual.
- Menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
- Dan lain sebagainya.
Beberapa orang mungkin pernah mendengar mitos lain berkaitan dengan masturbasi. Hal ini lumrah, sebab sejalan dengan budaya maupun agama tertentu yang menganggapnya kotor dan dosa,
Namun, jika dilihat dari kacamata medis aktivitas masturbasi adalah alami untuk dilakukan. Hal ini bukan sesuatu yang tabu dan bukan sesuatu yang hanya memberi efek samping merugikan.
Kuncinya adalah, pahami betul apa itu masturbasi dan bagaimana cara aman melakukannya. Sehingga bisa meminimalkan efek samping. Misalnya paham pengaturan intensitasnya, bagaimana merawat sextoys yang digunakan, dan lain sebagainya.
Benarkah Masturbasi Berdampak pada Gairah Seksual?
Aktivitas masturbasi sering dianggap aneh, tabu, dan juga membahayakan kesehatan sistem reproduksi. Bahkan banyak informasi beredar di tengah masyarakat menyebut jika aktivitas seksual satu ini bisa menurunkan gairah seksual.
Sekaligus bisa memicu masalah di organ seksual, misalnya pada pria disebut bisa mengalami masalah ejakulasi. Benarkah demikian? Berdasarkan salah satu hasil penelitian yang diterbitkan di dalam jurnal Sexual and Relationship Therapy Trusted Source di tahun 2018.
Justru menunjukan hasil yang sebaliknya. Disebutkan bahwa masturbasi dengan bantuan sextoys seperti vibrator membantu meningkatkan gairah seksual dan membantu mengatasi masalah disfungsi ereksi pada pria.
Hanya saja, hasil penelitian lanjutan di tahun 2022 menyebutkan jika masturbasi dengan teknik tertentu dan jika dilakukan terlalu sering. Maka bisa menurunkan sensitivitas organ intim sehingga butuh waktu lebih lama untuk mengalami orgasme.
Dari hasil penelitian ini, maka masturbasi sah saja dilakukan selama intensitasnya bisa diatur agar tidak berlebihan. Sekaligus tidak menjadi kecanduan, sehingga manfaat bisa didapatkan dan efek samping masturbasi bisa dihindari semaksimal mungkin.
baca juga artikel tentang kesehatan reproduksi
- Apakah Masturbasi Bisa Menyebabkan HIV?
- Cara Mengatasi Mual Setelah Menelan Sperma
- Kenapa Setelah Keluar Mani Badan Jadi Lemas?
- Berapa Lama Sperma Bertahan di Luar?
- Berhubungan Intim Saat Haid Bolehkah Menurut Islam?
- Apakah Saat Haid Boleh Berhubungan?
- Apakah Menelan Sperma Bisa Hamil?
- Efek Menelan Sperma Alergi Hingga Infeksi Menular Seksual