Gatal di sekitar kemaluan dan selangkangan wanita memang sering dianggap masalah sepele. Padahal, kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat. Rasa gatal yang muncul tidak hanya mengganggu aktivitas harian, tapi juga bisa mengurangi rasa percaya diri, apalagi bila terjadi terus-menerus.
Sebelum tergesa-gesa mencari obat atau salep, sebaiknya Anda kenali dulu berbagai penyebabnya. Sebab, gatal di area intim wanita bisa dipicu banyak faktor, mulai dari iritasi ringan, infeksi jamur, hingga penyakit kulit kronis. Yuk, simak penyebab, cara atasi, hingga pencegahannya berikut ini!
Apa Saja Penyebab Umum Gatal di Sekitar Kemaluan dan Selangkangan Wanita?
Untuk memahami cara mengatasinya, Anda perlu mengenali apa saja penyebab gatal di sekitar kemaluan dan selangkangan wanita. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Infeksi Jamur
Infeksi jamur atau kandidiasis adalah penyebab paling umum dari gatal di area intim wanita. Kondisi ini terjadi akibat pertumbuhan berlebih jamur Candida albicans yang secara alami ada di tubuh, namun bisa berkembang pesat bila lingkungan di area intim terlalu lembap atau kebersihan kurang terjaga.
Gejalanya biasanya berupa gatal hebat, disertai keputihan kental menyerupai ampas susu atau keju, bau tak sedap, serta rasa panas atau perih saat buang air kecil. Faktor pemicunya bisa karena antibiotik, kehamilan, diabetes, atau kebiasaan memakai pakaian dalam ketat.
2. Virus Molluscum Contagiosum
Molluscum contagiosum adalah infeksi virus kulit yang menimbulkan benjolan kecil, bulat, dan mengkilap. Di area kemaluan dan selangkangan wanita, benjolan ini dapat menyebabkan rasa gatal ringan hingga intens.
Penyebarannya cukup cepat, baik lewat hubungan intim, kontak kulit, atau berbagi handuk dan pakaian. Biasanya, molluscum muncul dalam jumlah banyak dan bila digaruk dapat pecah lalu menular ke area kulit lain.
3. Kutu Kemaluan
Kutu kemaluan atau Phthirus pubis adalah serangga kecil yang hidup di rambut kemaluan. Parasit ini menggigit kulit untuk mengisap darah, sehingga menimbulkan rasa gatal luar biasa, terutama di malam hari saat kutu aktif.
Biasanya disertai ruam kemerahan, luka bekas garukan, hingga titik-titik kecil biru kehitaman di kulit akibat gigitan. Kutu ini bisa menyebar melalui hubungan intim atau pemakaian pakaian dalam bersama.
4. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyerang kulit, termasuk area intim. Pada wanita, psoriasis bisa menyebabkan bercak merah tebal, bersisik, dan terasa sangat gatal di selangkangan atau area sekitar vagina.
Rasa gatal di sekitar kemaluan dan selangkangan wanita akibat psoriasis kerap dipicu oleh stres, cuaca dingin, infeksi, hingga konsumsi obat-obatan tertentu. Kondisi ini bisa berlangsung lama dan sering kambuh jika tidak dikelola dengan baik.
5. Tinea Cruris
Tinea cruris atau dikenal dengan kurap selangkangan adalah infeksi jamur yang menyerang area selangkangan dan paha bagian dalam. Ditandai dengan ruam merah berbentuk cincin yang terasa panas, gatal, dan bersisik.
Kurap ini mudah menular lewat pakaian lembap, handuk basah, atau kontak kulit saat berkeringat. Lingkungan lembap dan kurang sirkulasi udara jadi pemicunya.
6. Liken Sklerosus
Liken sklerosus adalah kondisi kulit kronis yang menyerang area genital. Gejalanya berupa bercak putih, kulit menipis, mudah luka, dan sangat gatal. Bila dibiarkan, bisa menyebabkan perubahan bentuk organ intim.
Penyebab pastinya belum diketahui, namun diduga terkait faktor hormonal dan autoimun. Kondisi ini umumnya menyerang wanita menopause, namun bisa juga dialami wanita muda.
7. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Beberapa IMS seperti herpes genital, klamidia, dan gonore, tak jarang menimbulkan rasa gatal di sekitar kemaluan dan selangkangan wanita. Gejala lain bisa berupa luka lepuh, cairan abnormal, dan nyeri saat buang air kecil.
Kondisi ini tentu tidak boleh dianggap remeh. Karena IMS yang tidak ditangani dengan tepat berpotensi menyebabkan komplikasi serius, termasuk risiko infertilitas dan penyakit radang panggul.
Yang sering tidak disadari, banyak kasus IMS justru tidak menunjukkan gejala berarti di tahap awal. Inilah mengapa skrining berkala menjadi sangat penting, terutama bagi Anda yang aktif secara seksual. Dengan deteksi dini melalui pemeriksaan sederhana, pengobatan bisa dilakukan sebelum infeksi berkembang lebih parah.
Kabar baiknya, sekarang Anda bisa melakukan skrining awal IMS secara praktis melalui layanan online. Cukup luangkan 5 menit saja untuk mengecek risiko Anda. Lakukan Skrining IMS Online Sekarang
Cara Mengatasi Gatal yang Muncul di Area Kemaluan dan Selangkangan
Setelah tahu penyebabnya, kini saatnya mengatasi gatal di sekitar kemaluan dan selangkangan wanita dengan langkah yang tepat:
1. Mandi Secara Teratur
Menjaga kebersihan tubuh dan area intim wajib hukumnya. Mandi minimal dua kali sehari menggunakan sabun khusus area kewanitaan yang lembut, serta air bersih mengalir sangat penting untuk mencegah perkembangan bakteri dan jamur.
Hindari penggunaan sabun antiseptik berlebihan karena bisa merusak flora normal vagina, yang justru berperan menjaga keseimbangan mikroorganisme alami di area intim.
2. Keringkan Area Selangkangan dengan Baik
Setelah mandi atau berolahraga, keringkan area selangkangan hingga benar-benar kering menggunakan handuk bersih dan lembut. Kondisi lembap adalah lingkungan favorit jamur dan bakteri penyebab gatal.
Jangan menggosok terlalu keras karena bisa menyebabkan iritasi. Cukup tepuk-tepuk dengan lembut hingga kering sempurna sebelum mengenakan pakaian dalam.
3. Gunakan Pakaian dalam yang Longgar dan Menyerap Keringat
Pilih celana dalam berbahan katun yang mampu menyerap keringat dan memberi sirkulasi udara baik. Hindari bahan sintetis atau celana terlalu ketat yang bisa memicu gesekan dan membuat area intim lembap.
Dengan memakai bahan yang nyaman, risiko iritasi dan infeksi bisa berkurang signifikan, terutama di cuaca panas atau saat aktivitas padat.
4. Ganti Pakaian Dalam Secara Teratur
Idealnya, Anda perlu mengganti pakaian dalam minimal dua kali sehari, atau lebih sering jika area intim lembap akibat keringat. Kelembapan berlebih bisa memicu infeksi jamur dan bakteri.
Pastikan pakaian dalam yang dipakai selalu bersih, kering, dan dicuci dengan sabun hipoalergenik tanpa pewangi.
5. Hindari Menggaruk
Meski rasanya gatal tak tertahankan, hindari menggaruk area intim. Kebiasaan ini bisa memperparah iritasi, menyebabkan luka kecil, dan memicu infeksi sekunder.
Sebagai alternatif, gunakan kompres dingin di area yang gatal atau aplikasikan krim penenang yang aman sesuai anjuran dokter.
6. Gunakan Krim atau Salep Antijamur (Jika Perlu)
Jika penyebab gatal adalah infeksi jamur, Anda bisa menggunakan krim atau salep antijamur yang dijual bebas di apotek. Kandungan seperti miconazole atau clotrimazole efektif meredakan gejala.
Namun, pastikan membaca aturan pakai dan konsultasikan ke dokter bila gatal tidak kunjung membaik dalam beberapa hari.
7. Hindari Produk yang Berpotensi Mengiritasi
Hentikan pemakaian produk yang mengandung pewangi, alkohol, atau bahan kimia keras di area intim. Mulai dari sabun mandi, tisu basah, hingga bedak wangi bisa memicu reaksi alergi dan iritasi kulit. Gunakan produk khusus area kewanitaan yang lembut, pH seimbang, dan tanpa kandungan bahan iritatif.
Cara Mencegah Gatal di Area Intim Agar Tidak Kambuh Lagi
Selain mengatasi, penting juga untuk mencegah gatal di sekitar kemaluan dan selangkangan wanita agar tidak sering kambuh. Beberapa kebiasaan berikut bisa jadi langkah pencegahan efektif:
- Menjaga Kebersihan Area Intim
Biasakan membersihkan area intim secara benar, yaitu menggunakan air bersih mengalir, sabun khusus yang lembut, dan mengelap dari arah depan ke belakang. Hindari penggunaan sabun antiseptik berlebihan karena bisa mengganggu flora normal. - Hindari Iritasi
Hindari pemakaian produk berbahan kimia keras seperti parfum, losion, atau sabun berpewangi di sekitar area kemaluan. Saat mencukur rambut kemaluan, gunakan alat yang bersih dan metode yang aman untuk mencegah iritasi. - Memilih Pakaian yang Tepat
Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang menyerap keringat dan longgar. Hindari celana ketat dan berbahan sintetis yang memperangkap panas dan lembap, karena lingkungan tersebut bisa memicu pertumbuhan jamur. - Perhatikan Kebiasaan Gaya Hidup Sehari-hari
Jaga pola makan, kelola stres, dan istirahat cukup karena faktor-faktor tersebut memengaruhi kekebalan tubuh dan kesehatan area intim. Gaya hidup sehat mampu membantu tubuh lebih tahan terhadap infeksi.
Kesimpulan
Kesimpulannya, gatal di sekitar kemaluan dan selangkangan wanita bukanlah masalah sepele. Mulai dari infeksi jamur, iritasi, hingga penyakit menular bisa menjadi penyebabnya. Mengenali faktor pemicu, melakukan perawatan tepat, dan mencegah kekambuhan adalah langkah penting demi menjaga kesehatan area intim.
Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan perawatan herbal alami seperti VN-CARE. Produk ini diformulasikan khusus untuk membantu menjaga kesehatan area kewanitaan, meredakan keluhan gatal, serta menjaga flora normal di sekitar organ intim. VN-CARE hadir dengan kandungan herbal yang aman dan praktis untuk digunakan sehari-hari.
Yuk, mulai rawat area intim Anda dengan cara yang tepat, karena kenyamanan dan kepercayaan diri dimulai dari tubuh yang sehat!
Tertarik mengetahui lebih dalam seputar kesehatan kewanitaan? Jelajahi informasi penting lainnya pada kumpulan artikel berikut: