Gejala Awal HIV yang Sering Tidak Disadari Banyak Orang!

gejala awal hiv
gejala awal hiv

Virus HIV dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh manusia. Seseorang yang terkena HIV dapat mengalami beberapa gejala awal dalam beberapa tahun pertama setelah terinfeksi. Apabila tidak segera diobati, tanda-tanda atau gejala awal HIV tersebut dapat berkembang menjadi penyakit AIDS.

Lalu bagaimana cara mengetahui gejala tersebut? Tenang disini akan kami bantu menjelaskan lebih detail tentang gejala HIV.

Apa Itu HIV?

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit. Virus ini menyebar melalui cairan tubuh seperti air mani, cairan vagina, dan darah.

Gejala Awal HIV Setelah Berhubungan

Gejala awal HIV setelah berhubungan seksual dapat bervariasi tergantung pada orang tersebut dan tahap penyakitnya. Tidak semua orang akan mengalami gejala yang sama. 

Berikut adalah 3 tahap HIV dan beberapa gejala yang mungkin terjadi:

Tahap 1: Infeksi HIV Akut

Dalam waktu 2-4 minggu setelah terinfeksi HIV, sekitar dua pertiga orang akan mengalami penyakit seperti flu. Ini adalah respon alami tubuh terhadap infeksi HIV.

Gejala awal HIV yang menyerupai flu meliputi:

  • Sakit kepala
  • Demam
  • Rasa lelah atau kelelahan
  • Nyeri sendi
  • Hilangnya nafsu makan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit tenggorokan
  • Ruam
  • Nyeri otot dan sendi
  • Luka di mulut
  • Luka di alat kelamin
  • Keringat malam
  • Diare
  • Nyeri otot

Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Namun, beberapa orang tidak memiliki gejala sama sekali selama tahap awal HIV ini.

Tahap 2: Latensi Klinis

Pada tahap ini, virus HIV masih ada dalam tubuh tetapi hanya berkembang biak pada tingkat yang sangat rendah. Orang yang berada pada tahap ini mungkin tidak merasa sakit atau mengalami gejala apa pun. Tahap ini juga dikenal sebagai infeksi HIV kronis.

Jika HIV tidak diobati, seseorang dapat bertahan dalam tahap ini selama 10 hingga 15 tahun, meskipun beberapa orang dapat melewati tahap ini lebih cepat.

Namun, jika seseorang minum obat HIV dengan tepat sesuai dengan resep dokter dan dapat mencapai dan mempertahankan tingkat virus yang tidak terdeteksi, maka mereka dapat hidup sehat dan panjang umur, serta tidak menularkan HIV ke pasangan HIV-negatif mereka melalui hubungan seks.

Tetapi jika tingkat virus dalam tubuh masih terdeteksi, seseorang masih dapat menularkan HIV selama tahap ini, bahkan jika tidak ada gejala yang dirasakan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengunjungi dokter secara teratur untuk memeriksa tingkat virus dalam tubuh (viral load).

Tahap 3: AIDS

Jika Anda mengidap HIV dan Anda tidak menjalani pengobatan HIV, pada akhirnya virus tersebut akan melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan akan menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). Ini adalah tahap akhir dari infeksi HIV.

Gejala AIDS dapat meliputi:

  • Penurunan berat badan yang cepat
  • Demam berulang atau keringat malam yang banyak
  • Kelelahan yang ekstrim dan tidak dapat dijelaskan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening yang berkepanjangan di ketiak, selangkangan, atau leher
  • Diare yang berlangsung lebih dari seminggu
  • Luka pada mulut, anus, atau alat kelamin
  • Radang paru-paru
  • Bercak merah, coklat, merah muda, atau keunguan pada atau di bawah kulit atau di dalam mulut, hidung, atau kelopak mata
  • Kehilangan memori, depresi, dan gangguan neurologis lainnya

Apa yang Harus Saya Lakukan Jika Mengalami Gejala Awal HIV?

Hal yang harus dilakukan saat positif hiv

Ada beberapa hal yang harus Anda lakukan jika mengalami gejala awal HIV di antaranya yaitu:

1. Menemukan tempat tes HIV terdekat

Anda bisa mendapatkan tes HIV di tempat tes HIV terdekat, seperti di kantor penyedia layanan kesehatan primer, departemen kesehatan setempat, klinik kesehatan, atau banyak tempat lainnya. Gunakan pencari layanan HIV untuk menemukan situs tes HIV di dekat Anda.

2. Meminta tes HIV untuk penderita baru

Biasanya, tes HIV mengidentifikasi antibodi (yaitu protein yang dibuat oleh tubuh untuk melawan HIV), bukan langsung mendeteksi HIV itu sendiri. Namun, tubuh memerlukan beberapa minggu untuk memproduksi antibodi setelah terinfeksi HIV. 

Terdapat beberapa jenis tes lain yang bisa mendeteksi HIV lebih cepat. Jika Anda merasa baru saja terpapar HIV, beri tahu dokter atau klinik Anda dan tanyakan apakah tes yang tersedia dapat mendeteksi infeksi pada penderita baru.

3. Mengetahui hasil tes

Setelah menjalani tes, pastikan untuk memahami hasil tes Anda. Jika hasilnya menunjukkan bahwa Anda positif terinfeksi HIV, segera temui penyedia layanan kesehatan agar segera memulai pengobatan dengan obat HIV. 

Harus diingat, pada tahap awal infeksi, risiko penularan HIV ke orang lain sangat tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko penularan. Jika hasil tes menunjukkan bahwa Anda negatif, maka ada metode pencegahan seperti profilaksis pra-pajanan (PrEP) yang dapat membantu Anda tetap negatif terhadap HIV.

Berapa Lama HIV Bisa Terdeteksi Setelah Berhubungan?

Lama Masa Infeksi HIV
gambar Lama Masa Infeksi HIV

Waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi HIV setelah berhubungan seksual yang berisiko dapat bervariasi tergantung pada jenis tes yang dilakukan.

Baca juga Berapa Lama Masa Infeksi HIV?

Adapun jenis tes untuk mendeteksi HIV adalah:

1. Tes antibodi

Tes antibodi umumnya dapat mendeteksi HIV setelah 2-8 minggu setelah infeksi. Tes ini bekerja dengan mendeteksi antibodi yang diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap infeksi HIV.

2. Tes kombinasi antigen-antibodi

Tes kombinasi antigen-antibodi dapat mendeteksi HIV lebih awal daripada tes antibodi saja. Tes ini dapat mendeteksi infeksi HIV dalam waktu 2-4 minggu setelah terinfeksi.

3. Tes asam nukleat atau Nucleic Acid Test (NAT) 

Tes asam nukleat atau Nucleic Acid Test (NAT) dapat mendeteksi keberadaan virus HIV dalam tubuh sekitar 10 hari setelah terinfeksi.

Namun, penting untuk diingat bahwa tes negatif pada waktu tertentu setelah berhubungan seksual yang berisiko tidak menjamin bahwa seseorang tidak terinfeksi HIV. Jika seseorang memiliki kekhawatiran mengenai kemungkinan terinfeksi HIV, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau melakukan tes HIV secara berkala.

Apakah Ada Waktu Ketika Virus HIV Tidak Menular?

Ada beberapa situasi di mana virus HIV tidak menular. Namun, perlu diingat bahwa virus HIV sangat menular dan sangat penting untuk tetap berhati-hati dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat dalam situasi apapun.

Berikut adalah beberapa situasi di mana virus HIV tidak menular:

  • Udara

Virus HIV tidak menular melalui udara, sehingga Anda tidak bisa tertular HIV hanya dengan bernapas udara yang sama dengan orang yang terinfeksi.

  • Keringat

Keringat tidak dapat menularkan virus HIV. Virus HIV menyebar melalui cairan tubuh tertentu seperti darah, air mani, cairan vagina, dan susu ibu. Keringat tidak termasuk dalam cairan tubuh yang terinfeksi HIV.

  • Air liur

Meskipun air liur dapat mengandung virus HIV, risiko penularan HIV melalui air liur sangat kecil. Biasanya, penularan HIV melalui air liur hanya terjadi jika terdapat luka terbuka pada saluran mulut atau gusi, sehingga memudahkan virus masuk ke dalam aliran darah.

  • Gigitan nyamuk

Nyamuk tidak dapat menularkan virus HIV dari seseorang yang terinfeksi ke orang lain melalui gigitan. Nyamuk tidak dapat menularkan HIV karena virus HIV tidak dapat bertahan hidup di dalam tubuh nyamuk dan tidak dapat bereproduksi di dalam tubuh nyamuk.

  • Sentuhan fisik

Virus HIV tidak menular melalui sentuhan fisik, sehingga Anda tidak dapat tertular HIV hanya dengan bersentuhan dengan kulit orang yang terinfeksi HIV.

Baca juga pertanyaan seputar HIV

Namun, perlu diingat bahwa virus HIV dapat menyebar melalui hubungan seksual yang tidak aman, berbagi jarum suntik atau alat semprot obat, atau dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Jadi, penting untuk tetap berhati-hati dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat dalam situasi apapun.

Kesimpulan

Jika Anda mengalami gejala awal HIV, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Meskipun tidak semua orang mengalami gejala yang sama, tetapi mengalami gejala awal HIV perlu menjadi perhatian serius. Jangan menunda atau mengabaikan gejala tersebut karena HIV dapat berkembang menjadi AIDS jika tidak diobati. 

Autoimuncare merupakan salah satu tempat konsultasi gratis untuk orang yang mengalami gejala awal HIV. Konsultasi dapat dilakukan secara online dan Anda akan diberikan panduan serta solusi yang tepat untuk mengatasi gejala awal HIV. Jangan menunda kesehatan Anda, segera konsultasikan gejala yang Anda alami dan lakukan tes HIV untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.

1 Step 1
Konsultasi Gratis
Gejalayang mungkin Anda Alami
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Namun jika Anda sudah capek dan ingin cepat sembuh, autoimuncare juga memiliki Formula Herbal HIV untuk membantu meningkatkan CD4 dalam tubuh Anda.

Untuk membantu penyembuhan lebih cepat kami rekomendasikan untuk mengonsumsi obat herbal kolesterol yang sudah bpom dan halal seperti HV-CARE.

Anda bisa membeli produk HV-CARE melalui chat wa atau shopee dan akan mendapatkan konsultasi gratis dan garansi 100%

Baca juga kumpulan artikel HIV disini

Jika artikel ini membantu klik tombol like di atas ini

How Can You Tell If You Have HIV? dari HIV gov

Early Signs of HIV dari Healthline

Ayo Cari Tahu Apa Itu HIV dari Kementrian Kesehatan

Berapa lama penyakit hiv bisa terdeteksi setelah hubungan intim beresiko? dari Alodokter

Mengenali Gejala Awal HIV yang Bisa Muncul Setelah Paparan Pertama dari Hello Sehat

Tinggalkan komentar