5 Penyebab Keputihan Berdarah yang Bisa Bahayakan Kesehatan Anda

Penyebab keputihan bercampur darah
Penyebab keputihan bercampur darah

Keputihan merupakan hal yang wajar dialami wanita, tapi bagaimana jika tiba-tiba disertai darah? Kondisi ini sering membuat khawatir, apalagi jika muncul di luar siklus menstruasi atau disertai gejala lain seperti nyeri, gatal, dan bau tidak sedap.

Tanpa pemahaman yang tepat, keputihan berdarah bisa membuat panik dan menimbulkan salah langkah dalam penanganannya. Beberapa kasus bisa berkaitan dengan infeksi, gangguan hormon, atau bahkan masalah serius pada organ reproduksi seperti polip serviks atau kanker. Menunda pemeriksaan bisa meningkatkan risiko komplikasi.

Yuk, simak selengkapnya untuk mengetahui penyebab, ciri-ciri, dan cara mengatasi keputihan berdarah dengan tepat, sehingga Anda bisa mengambil langkah cepat untuk menjaga kesehatan reproduksi!

Penyebab Keputihan Disertai Darah Berdarah

Keputihan berdarah dapat muncul karena beberapa faktor, mulai yang ringan hingga yang memerlukan perhatian medis serius.

1. Perubahan Hormon

Sisa darah menstruasi yang bercampur dengan lendir serviks bisa muncul menjelang haid, ataupun setelah haid. Pada kasus penggunaan kontrasepsi hormonal seperti pil KB atau IUD, fluktuasi hormon juga dapat menimbulkan bercak darah ringan.

ProdukAici

Keputihan jenis ini biasanya bersifat sementara dan tidak membahayakan, tapi tetap perlu diperhatikan jika terjadi berulang.

2. Iritasi atau Luka pada Area Vagina

Hubungan seksual yang terlalu kasar, penggunaan produk kewanitaan tertentu, atau pemeriksaan medis bisa menyebabkan iritasi atau luka di vagina atau serviks.

Keputihan berdarah akibat iritasi umumnya tidak berbau tidak sedap dan akan membaik dalam beberapa hari. Menjaga kebersihan dan kelembapan area vagina menjadi kunci agar kondisi tidak memburuk.

3. Infeksi Jamur, Bakteri, atau IMS

Infeksi jamur, bakteri, maupun IMS seperti klamidia dan gonore bisa memicu keputihan berdarah. Biasanya disertai gejala penyerta seperti rasa gatal, nyeri saat berhubungan intim, nyeri saat buang air kecil, atau bau keputihan tidak sedap.

Penanganan medis sangat dianjurkan untuk mencegah infeksi menjadi lebih serius atau kambuh.

4. Polip Serviks, Erosi, atau Kanker Serviks

Keputihan berdarah yang terjadi di luar siklus menstruasi, berulang, atau disertai nyeri panggul bisa menjadi tanda adanya polip serviks, erosi, atau bahkan kanker serviks. Warna keputihan bisa berubah menjadi kecokelatan atau merah muda.

Deteksi dini melalui pemeriksaan Pap smear, USG, atau swab vagina sangat penting untuk menentukan penyebab dan langkah penanganan.

Kapan Kondisi Ini Perlu Diwaspadai dan Dicari Solusinya?

Meskipun tidak selalu berbahaya, keputihan berdarah sebaiknya tidak diabaikan, terutama jika muncul secara tiba-tiba, berulang, atau disertai gejala lain yang mengganggu.

Keputihan berdarah di luar jadwal menstruasi, setelah berhubungan intim, atau saat tidak sedang haid bisa menandakan masalah pada serviks atau organ reproduksi lainnya.

Selain itu, keputihan berdarah yang disertai bau tidak sedap, warna keputihan yang berubah menjadi kehijauan, kuning pekat, atau cokelat tua, serta nyeri panggul, gatal hebat, atau perih saat buang air kecil dan berhubungan intim, menunjukkan adanya infeksi serius.

Pada wanita menopause, keputihan berdarah juga patut diwaspadai karena bisa menandakan perubahan jaringan rahim atau risiko kanker.

Jika Anda mengalami keputihan berdarah yang berulang atau disertai gejala mengganggu, jangan tunda untuk melakukan pemeriksaan.

ProdukAici

Untuk memastikan penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat, Anda bisa konsultasi gratis dengan tenaga medis Autoimuncare.

Dengan deteksi dini, risiko komplikasi serius dapat diminimalkan, dan Anda bisa mendapatkan solusi sesuai kondisi kesehatan pribadi.

Tertarik mengetahui lebih dalam seputar keputihan? Jelajahi informasi penting lainnya di artikel berikut:

Alodokter. (2023, 10 Maret). Apakah Berbahaya Jika Keputihan Bercampur Bercak Darah?. Diakses pada 20 Agustus 2025, dari https://www.alodokter.com/komunitas/topic/apakah-berbahaya-jika-keputihan-bercampur-bercak-darah-

Hello Sehat. (2024, 25 April). Penyebab Keputihan Berdarah. Diakses pada 20 Agustus 2025, dari https://hellosehat.com/wanita/penyakit-wanita/penyebab-keputihan-berdarah/

KlikDokter. (2023, 11 November). Keputihan Disertai Darah, Berbahayakah?. Diakses pada 20 Agustus 2025, dari https://www.klikdokter.com/info-sehat/reproduksi/keputihan-disertai-darah-berbahayakah?srsltid=AfmBOoqCLrmJB_YXKBRIDe8GL-9y_30aXJHtUwXJ_wXHJO6iI8dkzW2b