Pengertian, Penyebab & Cara Mengobati Neuropati Diabetik

Neuropati Diabetik
Neuropati Diabetik

Anda dan siapa saja yang mendapat diagnosa mengidap diabetes memiliki resiko tinggi mengalami neuropati diabetik. Kondisi ini ternyata tidak bisa disepelekan karena bisa mempengaruhi kinerja saraf dan mengganggu rutinitas harian. 

Selain itu, pasien juga akan mengalami berbagai keluhan yang membuat badan terasa tidak nyaman. Meskipun begitu, kondisi ini bisa ditangani dan kemudian pasien bisa fokus menjalani gaya hidup sehat sebagai upaya mengontrol kadar gula darah. 

Pengertian Neuropati Diabetik 

Neuropati diabetik adalah kerusakan saraf yang umum disebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam darah sehingga rentan dialami pasien diabetes. Kondisi satu ini dikenal sebagai salah satu bentuk komplikasi dari penyakit diabetes. 

Bahkan di dalam dunia medis, komplikasi satu ini masuk kategori komplikasi paling parah dan paling berbahaya. Adapun penyebabnya adalah tingginya kadar gula darah dalam jangka waktu yang cukup lama. 

Seseorang yang menderita diabetes dan tidak menjalani pola hidup sehat dan diet ketat rentan mengalami komplikasi satu ini. Sebab hilangnya kontrol gula darah bisa membuat sistem saraf mengalami gangguan dan dikenal dengan istilah neuropati diabetik tadi. 

Gejala Neuropati Diabetik 

Kondisi komplikasi diabetes ini diketahui memiliki beberapa jenis, setidaknya ada 4 jenis yang memberikan gejala berbeda-beda. Gejala yang dirasakan pasien akan ditentukan oleh saraf di bagian tubuh mana yang mengalami efek tingginya gula darah. 

Supaya tidak bingung dan bisa mengetahui kondisi komplikasi serius ini sejak dini. Berikut penjelasan jenis beserta gejala khasnya: 

1. Neuropati Perifer 

Jenis yang pertama adalah neuropati perifer yakni kerusakan sistem saraf perifer yang disebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam darah. Saraf perifer ini adalah saraf di bagian tubuh tungkai dan kaki. 

Seperti yang diketahui, pasien diabetes rawan mengalami gangguan saraf di tungkai dan kaki. Sehingga komplikasi jenis ini yang paling sering ditemui kasusnya di Indonesia dan bahkan di dunia. Adapun gejala yang ditimbulkan adalah: 

  1. Mati rasa atau berkurangnya kemampuan untuk merasakan nyeri atau perubahan suhu
  2. Kesemutan atau sensasi terbakar
  3. Nyeri tajam atau kram
  4. Kelemahan otot
  5. Kepekaan ekstrim terhadap sentuhan – bagi sebagian orang, bahkan berat sprei pun bisa terasa menyakitkan
  6. Masalah kaki yang serius, seperti bisul, infeksi, dan kerusakan tulang dan sendi. 

Salah satu gejala yang paling mudah diketahui dari neuropati perifer adalah infeksi pada kaki yang tidak kunjung sembuh. Sehingga luka sukar menutup dan pasien rawan menjalani tindakan amputasi. 

2. Neuropati Otonom 

Jenis kedua dari neuropati diabetik adalah neuropati otonom, yaitu kerusakan saraf akibat tingginya kadar gula dalam darah yang mengatur beberapa fungsi tubuh. Misalnya fungsi pencernaan, tekanan darah, organ genital, detak jantung, dan lain-lain. 

Gejala yang ditimbulkan akan mengikuti bagian saraf yang merusak fungsi apa di tubuh pasien diabetes. Berikut beberapa detailnya: 

  1. Saluran Pencernaan 

Jika neuropati menyebabkan gangguan saraf di saluran pencernaan maka pasien diabetes akan rawan mengalami gangguan pencernaan. Misalnya sering diare, perut kembung, sembelit, muntah, dan nyeri di ulu hati. 

  1. Sistem Vaskuler (Jantung) 

Neuropati bisa menyebabkan gangguan saraf di sistem vaskuler dan mengarah pada organ jantung. Gejala yang ditimbulkan adalah adanya masalah pada organ jantung tersebut. 

Misalnya detak jantung meningkat, tekanan darah rendah, pusing, merasa mual, mengeluhkan muntah, dan pasien bisa mengalami pandangan gelap sampai pingsan. 

  1. Organ Genital 

Neuropati diabetik juga bisa menyebabkan gangguan saraf di organ genital saat terjadi neuropati otonom. Gejalanya antara lain disfungsi ereksi pada pasien pria dan miss V yang terlalu kering pada pasien wanita. 

  1. Saluran Kemih 

Neuropati otonom juga bisa berakhir dengan gangguan saraf di saluran kemih. Gejala yang umum ditimbulkan seperti perut kembung, perut bagian bawah sering kram, buang air kecil yang tidak tuntas, dan lain sebagainya. 

3. Neuropati Proximal  

Selanjutnya adalah neuropati proximal yang juga dikenal sebagai femoral neuropathy. Neuropati jenis ini ditandai dengan gangguan saraf pada bagian tubuh bawah ke tengah. 

Misalnya gangguan saraf di bokong, paha, pinggul, dan pada beberapa pasien juga mengalami gangguan saraf di kaki. Gejala yang ditimbulkan antara lain: 

  1. Nyeri hebat di bokong, pinggul, atau paha
  2. Otot paha yang lemah dan menyusut
  3. Kesulitan bangkit dari posisi duduk
  4. Nyeri dada atau dinding perut

4. Mononeuropati 

Terakhir dari jenis neuropati diabetik adalah mononeuropati, yaitu adanya kerusakan saraf di satu bagian tubuh yang disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah dan dalam waktu yang lama. 

Kerusakan atau gangguan saraf di satu bagian tubuh ini misalnya saraf pada wajah atau muka, tangan, lengan, kaki, dan lain sebagainya. Gejala yang umum ditimbulkan adalah: 

  1. Kesulitan fokus atau penglihatan ganda
  2. Kelumpuhan di satu sisi wajah
  3. Mati rasa atau kesemutan di tangan atau jari
  4. Kelemahan di tangan yang bisa mengakibatkan barang terjatuh
  5. Nyeri di tulang kering atau kaki
  6. Kelemahan menyebabkan kesulitan mengangkat bagian depan kaki (foot drop)
  7. Nyeri di bagian depan paha

Penyebab Neuropati Diabetik 

Neuropati diabetik disebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam darah yang kemudian melemahkan pembuluh darah. Hal ini bisa membuat aliran darah menjadi terganggu dan membuat suplai darah yang kaya oksigen ikut terganggu ke saraf tertentu. 

Sehingga saraf mengalami kegagalan fungsi, tidak responsif, dan sebagainya sehingga menyebabkan gejala-gejala yang sudah dijelaskan sebelumnya. Secara umum, komplikasi ini memang akan dialami pasien diabetes yang sudah mengidap bertahun-tahun. 

Kerusakan saraf pada pasien diabetes bisa disebabkan dan diperburuk oleh beberapa kondisi, seperti: 

  1. Menderita penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf sehingga komplikasi neuropati semakin tinggi resikonya untuk dialami. 
  2. Pasien diabetes memiliki kebiasaan merokok, baik sebelum maupun setelah diagnosa diabetes diterima. 
  3. Memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol. 

Tak hanya itu, komplikasi neuropati ini juga semakin rawan dialami pasien diabetes apabila memiliki beberapa faktor resiko berikut ini: 

  1. Menderita penyakit diabetes dalam jangka waktu yang lama. 
  2. Pasien kesulitan atau tidak perah mengontrol kadar gula dalam darah. 
  3. Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. 
  4. Menderita penyakit ginjal atau sebelumnya mengalami komplikasi diabetes pada ginjal. 

Cara Mengobati Neuropati Diabetik

Bagaimana mengobati neuropati diabetik? Sejauh ini, pengobatan atau tindakan medis baru bisa meredakan nyeri saat neuropati ini dialami. Selanjutnya, beberapa metode juga bertujuan untuk mengembalikan fungsi beberapa organ dan saluran tubuh. 

Meredakan nyeri akibat neuropati diabetik biasanya menggunakan obat-obatan pereda nyeri. Sementara untuk mengembalikan fungsi normal saraf di bagian tubuh tertentu akan disesuaikan keluhan. 

Informasi
Misalnya pada pasien yang mengalami gangguan di pencernaan akibat komplikasi satu ini. Maka dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk mengatur pola makan secara sehat dan makan teratur. Detail lainnya mengenai neuropati diabetik bisa dikonsultasikan ke dokter.

Jika Anda ingin konsultasi ke rumah sakit, puskesmas atau ke dokter tidak ada waktu dan takut, autoimuncare memiliki layanan konsultasi gratis dan tentunya privasi terjamin. Silahkan konsultasi sekarang disini.

Untuk membantu penyembuhan lebih cepat kami rekomendasikan untuk mengonsumsi obat herbal kolesterol yang sudah bpom dan halal seperti GCARE.

Anda bisa membeli produk GCARE melalui chat wa atau shopee dan akan mendapatkan konsultasi gratis dan garansi 100%

1 Step 1
Konsultasi Gratis
Gejalayang mungkin Anda Alami
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Baca juga kumpulan artikel diabetes lainnya