Infeksi saluran kemih terjadi saat bakteri masuk ke sistem kemih dan menyebabkan peradangan di uretra, kandung kemih, atau bahkan ginjal. Mengenali gejalanya lebih awal bisa membantu mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan.
Namun, bagaimana cara mengenali gejala ISK sebelum semakin parah? Apa saja gejala yang sering tidak disadari? Jangan sampai telat mengetahui! Yuk, simak tanda-tandanya di sini.
Apa Itu Infeksi Saluran Kemih?
ISK atau Infeksi Saluran Kemih merupakan infeksi pada saluran kemih terutama di kandung kemih dan uretra. Saluran ini berfungsi untuk menyimpan dan mengelola urine sebelum dikeluarkan oleh tubuh. Ginjal menyaring zat sisa dari darah, lalu mengeluarkannya dalam bentuk urine.
Urine akan dialirkan dari ginjal melalui ureter menuju kandung kemih. Kemudian, ditampung oleh kandung kemih dan dibuang melalui saluran uretra. Jika Anda mengalami infeksi saluran kemih, maka proses pengeluaran urine menjadi terhambat sehingga pembuangan urine menjadi tidak normal.
Gejala Umum Infeksi Saluran Kemih
Gejala ISK bervariasi, tergantung umur penderita dan jenis infeksinya. Bahkan, ada yang tidak mengalami gejala sama sekali. Berikut gejala yang biasa dirasakan oleh orang dewasa maupun anak-anak:
1. Gejala pada orang dewasa
Apabila Anda merasakan gejala tidak nyaman pada saluran kemih, bisa jadi itu merupakan pertanda infeksi. Berikut gejala infeksi saluran kemih pada orang dewasa:
- Anyang-anyangan
- Buang air kecil lebih sering dari biasanya terutama di malam hari
- Warna urine lebih gelap
- Urine bercampur darah
- Nyeri di perut bagian bawah atau di bawah tulang rusuk
2. Gejala pada anak-anak
Gejala infeksi saluran kemih pada anak-anak dan orang dewasa sedikit berbeda. Pasalnya, anak biasanya tidak mengatakan gangguan kesehatan yang dialami. Jadi, Anda harus melihat gejala yang tidak biasa dari anak seperti:
- Demam atau panas di leher, punggung, dan perut
- Nafsu makan berkurang
- Buang air kecil di celana tanpa disadari
Untuk informasi lebih lanjut mengenai penyebab dan cara mengobati infeksi saluran kemih pada anak, simak artikel kami tentang Infeksi Saluran Kemih pada Anak: Penyebab & Cara Mengobati.
Gejala Khusus Berdasarkan Jenis Infeksi
ISK terbagi menjadi beberapa jenis, tergantung bagian mana dari saluran kemih yang terinfeksi. Beberapa jenis ISK yang biasa terjadi adalah:
- Uretritis. Infeksi pada uretra, saluran berongga yang mengalirkan urine dari kandung kemih keluar tubuh.
- Sistitis. Infeksi bakteri di kandung kemih yang sering berpindah dari uretra.
- Pielonefritis. Terjadi pada ginjal akibat infeksi yang menyebar ke saluran kemih atau sumbatan pada saluran kemih. Obstruksi pada saluran kemih menyebabkan urin mengalir kembali ke ureter dan ginjal.
Dampak Jika Tidak Diobati
Jika tidak segera diobati, ISK bisa menimbulkan komplikasi serius. Berikut beberapa komplikasi ISK yang harus Anda ketahui:
- Kandung Kemih Terlalu Aktif (Overactive Bladder). Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menahan kencing, yang tentunya sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Kerusakan ginjal permanen. Jika bakteri menyebar hingga ke ginjal, hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen yang berpotensi mengancam kesehatan ginjal Anda.
- ISK sering kambuh. Penderita ISK berisiko mengalami kekambuhan dalam kurun waktu 6 bulan atau bahkan 4 kali dalam setahun, yang tentu saja sangat mengganggu.
- Penyempitan saluran kencing (striktur uretra). Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan saat berkemih atau kencing dan menambah ketidaknyamanan.
- Risiko kelahiran prematur. Bagi ibu hamil, ISK dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan bayi yang rendah, yang tentunya menjadi perhatian serius.
Dengan memahami dampak-dampak ini, penting bagi Anda untuk segera mencari pengobatan jika mengalami gejala ISK. Untuk informasi lebih lanjut tentang cara mengobati ISK, baik di rumah, apotek, maupun rumah sakit, Anda bisa membaca artikel kami tentang Cara Mengobati ISK: Di Rumah, Apotek, dan Rumah Sakit.
Diagnosis Infeksi Saluran Kemih
Dokter akan melakukan beberapa tes berikut untuk mendiagnosis infeksi saluran kemih:
1. Urinalisis
Dalam tes ini, Anda akan buang air kecil di gelas khusus. Air kemih kemudian dikirim ke laboratorium untuk melihat indikasi infeksi saluran kemih.
Untuk melihat indikator tersebut, dokter akan menganalisis kandungan nitrit, esterase leukosit, dan sel darah putih.
2. Kultur Urine
Hampir sama seperti urinalisis, Anda akan buang kecil di wadah khusus. Kemudian, petugas laboratorium memeriksa sampel dan mengidentifikasi, apakah ada bakteri yang tumbuh atau tidak.
3. Sistoskopi
Sistoskopi merupakan pemeriksaan menggunakan selang khusus yang dilengkapi kamera dan dimasukkan ke dalam kandung kemih dan uretra. Kamera yang melekat pada selang ini menunjukkan kondisi pada saluran kemih.
4. CT Scan
Pemindaian CT scan dilakukan ketika pengobatan tidak berjalan dengan baik, sehingga dokter membutuhkan data tambahan untuk mengetahui gangguan yang terjadi. CT scan membuat citra 3D, sehingga dokter bisa lebih detail dalam melihat kondisi saluran kemih.
5. USG
USG juga menjadi alternatif pencitraan pada saluran kemih. Dengan memanfaatkan gelombang suara, alat ini bisa memperlihatkan kondisi saluran kemih.
Cara Mengatasi Infeksi Saluran Kemih
Pengobatan utama dari infeksi saluran kemih adalah mengonsumsi antibiotik. Selain itu, untuk mempercepat proses pemulihan, Anda juga bisa melakukan beberapa hal berikut..
1. Minum Antibiotik
Antibiotik merupakan obat paling efektif dalam mengatasi infeksi bakteri. Obat ini menghentikan pertumbuhan dan membunuh bakteri. Minumlah antibiotik sesuai resep dokter. Jika antibiotik tidak dihabiskan, bakteri penyebab infeksi bisa menjadi kebal terhadap antibiotik dan infeksi pun tidak benar-benar sembuh.
2. Minum Obat Lain jika Diperlukan
Dokter akan merekomendasikan obat tambahan jika Anda membutuhkannya. Obat tersebut berupa obat pereda nyeri dan phenazopyridine untuk meredakan sensasi terbakar akibat infeksi saluran kemih
3. Mengubah Gaya Hidup
Infeksi saluran kemih juga tidak terlepas dari gaya hidup kurang bersih dan kurang sehat. Beberapa gaya hidup yang bisa Anda ikuti di antaranya:
- Banyak minum air putih. Memastikan tubuh terhidrasi dengan baik dapat membantu membilas bakteri dari saluran kemih.
- Buang air kecil setelah berhubungan intim. Ini dapat membantu mengeluarkan bakteri yang mungkin masuk ke saluran kemih selama aktivitas seksual.
- Jangan menggunakan kontrasepsi spermisida. Bahan kimia dalam spermisida dapat mengganggu keseimbangan flora normal di vagina dan meningkatkan risiko infeksi.
- Jangan menggunakan douch vagina. Douching dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami dan meningkatkan risiko infeksi.
- Turunkan berat badan atau menjaga berat badan tetap ideal. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko ISK, jadi menjaga berat badan yang sehat sangat penting.
- Bersihkan vagina dari depan ke belakang (untuk wanita). Ini adalah cara yang tepat untuk mencegah bakteri dari rektum berpindah ke area genital.
Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan ini, Anda dapat mengurangi risiko terkena infeksi saluran kemih. Namun, ada juga beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat mengalami ISK.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa saja yang tidak boleh dilakukan saat infeksi saluran kemih, simak artikel kami tentang Apa Saja yang Tidak Boleh Dilakukan saat Infeksi Saluran Kemih?
Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih lebih rentan dialami wanita. Hal ini karena wanita mempunyai uretra lebih pendek daripada pria, sehingga bakteri lebih mudah sampai ke kandung kemih dan ginjal.
Namun, infeksi ini tetap bisa dialami oleh siapa saja. Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena infeksi saluran kemih, antara lain:
- Menopause.
- Aktif berhubungan seksual.
- Mempunyai kelainan saluran kemih.
- Masalah imun.
- Menggunakan kateter.
- Mengalami penyumbatan di saluran kemih.
Kesimpulan
Infeksi saluran kemih (ISK) dapat menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu, seperti anyang-anyangan, nyeri perut, dan perubahan warna urine. Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, infeksi ini bisa menyebar hingga ke ginjal dan menyebabkan komplikasi serius.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejalanya sejak dini dan memastikan kondisi kesehatan Anda melalui skrining kesehatan untuk deteksi dini infeksi saluran kemih.
Selain itu, sebagai langkah pencegahan dan pemulihan, dukung kesehatan ginjal Anda dengan NEFRONA, obat herbal yang diformulasikan khusus untuk menjaga dan merawat fungsi ginjal secara alami.
Dengan perawatan yang tepat, Anda bisa mengurangi risiko ISK dan menjaga kesehatan saluran kemih lebih optimal.
Dapatkan informasi seputar penyakit ginjal dan saluran kemih lainnya, pada kumpulan artikel berikut:
- Kenali Ciri-Ciri Gatal yang Menandakan Gagal Ginjal
- 10 Tanda Awal Ginjal Bermasalah dan Langkah Pencegahannya
- Mengapa Gagal Ginjal Menyebabkan Kulit Menghitam?
- Bolehkah Penderita Ginjal Makan Pedas?
- Kenali Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronis
- Apakah Batu Ginjal Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal?
- Apakah Gagal Ginjal Bisa Sembuh dengan Cuci Darah?