Jika Anda didiagnosa dokter menderita batu ginjal, tentu akan disarankan untuk menjalani pengobatan. Metode pengobatan untuk kondisi medis ini cukup beragam dan biasanya ditentukan oleh beberapa faktor.
Dimana faktor utamanya merupakan ukuran batu yang terbentuk di organ ginjal. Semakin besar ukurannya maka semakin besar kemungkinan pasien membutuhkan tindakan medis berupa pembedahan maupun tindak medis lainnya.
Sebaliknya, semakin kecil ukurannya maka bisa menjalani pengobatan ringan. Lalu, berapa patokan ukuran batu yang terbentuk untuk menentukan metode pengobatan yang paling tepat? Berikut informasinya.
Ukuran Batu Ginjal yang Berbahaya
Batu ginjal merupakan kondisi dimana terbentuk endapan mineral yang terbentuk di dalam organ ginjal. Mineral ini akan terus menumpuk dan perlahan mengeras sehingga terbentuk seperti batu. Jika tidak segera diobati maka ukuran batu ginjal akan semakin besar.
Menurut Cleveland Clinic ukuran batu ginjal yang tergolong berbahaya adalah di atas 1 cm, dengan ukuran diatas 1 cm membuat batu ginjal susah keluar bersama urin.
Ukuran Batu Ginjal yang Bisa Keluar
Lalu, berapa ukuran batu ginjal yang bisa keluar dengan sendirinya? Ukuran batu ginjal yang bisa keluar bersama urin menurut WebMD jika ukuran batu ginjal lebih kecil dari 5mm ada kemungkinan 90% akan keluar bersama urin. Jika ukuran batu ginjal lebih dari 5mm dan 10mm, kemungkinan keluar hanya 50%.
Jika Anda bingung mengetahui ukuran batu ginjal, segera ke rumah sakit dan konsultasikan dengan dokter untuk dilakukannya tes selanjutnya. Jika ukuran batu ginjal ternyata besar maka akan dilakukannya proses operasi untuk mengeluarkan batu ginjal.
Berapa Lama Penyembuhan Batu Ginjal?
Pertanyaan yang sering diajukan pasien batu ginjal salah satunya merupakan berapa lama penyembuhan batu ginjal. Ada dua faktor yang mempengaruhi lama waktu pemulihan dari penyakit batu ginjal. Yaitu ukuran batu ginjal dan tempat batu ginjal itu sendiri.
Ukuran
Semakin kecil ukuran batu ginjal, maka akan semakin cepat proses penyembuhannya. Secara garis besar, berdasarkan ukuran maka berikut lama waktu penyembuhannya:
- Batu berukuran 4 mm membutuhkan waktu keluar bersama urin sekitar 31 hari.
- Batu berukuran 4-6 mm membutuhkan waktu sekitar 45 hari.
- Batu berukuran di atas 6 mm butuh waktu lebih lama. Bisa dua bulan bahkan lebih.
Perlu dipahami, lama waktu penyembuhan tersebut merupakan penyembuhan alami tanpa operasi. Jika dilakukan operasi maka batu akan keluar selama prosedur operasi dilakukan.
Lama pemulihan pasca operasi bergantung tindakan medis yang dijalani. Jika operasi menggunakan laser maka sehari setelah operasi biasanya pasien sudah boleh pulang dari rumah sakit.
Tempat Batu Ginjal
Faktor penentu kedua merupakan tempat atau lokasi dimana batu ginjal terbentuk. Supaya batu keluar dengan sendirinya bersama urin, maka kecepatan prosesnya juga ditentukan letak dimana batu ginjal terbentuk.
Batu yang terbentuk jauh dari organ ginjal misalnya di saluran ureter maka lebih cepat untuk keluar alami bersama urin. Sebaliknya, jika batu terbentuk persis di dalam ginjal dan jauh dari kandung kemih maka waktu penyembuhannya akan lebih lama.
Apakah Batu Ginjal Bisa Sembuh dengan Sendirinya?
Batu ginjal bisa keluar dengan sendirinya tanpa pengobatan, namun Anda perlu ke dokter untuk melakukan pengecekan lebih lanjut, mungkin Anda memerlukan prosedur untuk memecah atau membuang batu ginjal yang tidak lolos.
Batu ginjal yang terbentuk bisa keluar dan sembuh secara alami antara 2-6 minggu. Dengan catatan Anda rajin minum air putih antara 2-3 liter perhari dan menerapkan pola hidup sehat.
Pantangan Makanan Setelah Operasi Batu Ginjal
Setelah Anda melakukan operasi mengeluarkan batu ginjal, maka dokter akan merekomendasikan makanan yang dianjurkan dan makanan yang harus dihindari. Ada beberapa makanan jika dikonsumsi pasca operasi batu ginjal, bisa merangsang pembentukan batu ginjal baru.
Menurut Dt. Lokendra Tomar dari Lybrate ada beberapa pantangan makanan setelah operasi batu ginjal. Berikut beberapa makanan yang harus Anda hindari setelah operasi batu ginjal.
Makanan yang Kaya Oksalat dan Kalsium
Pantangan makanan yang pertama pasca operasi batu ginjal merupakan makanan yang mengandung oksalat maupun kalsium cukup tinggi. Oksalat dan kalsium bisa memicu terbentuknya batu di organ ginjal, sehingga dihindari selama masa pemulihan pasca operasi.
Contoh makanan tinggi oksalat seperti sayur berdaun hijau (bayam, kangkung, dll), kacang-kacangan, tomat, pisang, anggur, dll. Makanan tinggi kalsium seperti brokoli, ikan laut, bayam, susu, jamur, dll.
1. Makanan yang Kaya Natrium
Asupan natrium berlebih akan meningkatkan kadar kalsium dalam tubuh. Kondisi ini bisa mempercepat pembentukan batu ginjal. Maka perlu dihindari.
Contoh makanan tinggi natrium merupakan acar, makanan laut, makanan dalam kaleng, makanan olahan seperti sosis dan nuget, ikan asin, aneka makanan kemasan seperti aneka keripik, dan lain-lain.
2. Mengurangi Asupan Makanan yang Tinggi Protein Hewani
Asupan protein, terutama protein hewani juga perlu dihindari pasca Anda menjalani operasi batu ginjal. Karena protein berlebih bisa membentuk batu ginjal yang baru.
Contoh asupan tinggi protein hewani seperti daging merah, daging unggas, susu, makanan laut, dan telur.
3. Junk Food
Junk food atau makanan siap saji diketahui mengandung gula, lemak, dan bahkan natrium yang tinggi. Maka junk food masuk ke pantangan makanan pasca operasi batu ginjal.
Contoh makanan junk food merupakan burger, hot dog, pizza, dan lain-lain.
4. Makanan Basi
Mungkin Anda merasa sayang membuang makanan, sehingga makanan yang nyaris sudah basi pun pada akhirnya dimakan. Namun, tahukah Anda jika kebiasaan ini bisa merusak ginjal dan memicu terbentuknya batu ginjal?
Makanan yang sudah basi, apapun jenisnya akan memberikan asupan racun bagi tubuh. Sehingga membuat ginjal bekerja ekstra keras dan jika sering terjadi maka ginjal bisa bermasalah. Salah satu terbentuknya batu ginjal.
baca juga kumpulan artikel seputar ginjal dan saluran kemih