Apakah HIV Bisa Menular Lewat Keringat? Ini Faktanya!

apakah hiv bisa menular lewat keringat
apakah hiv bisa menular lewat keringat

HIV (Human Immunodeficiency Virus) dikenal sebagai virus yang menyerang sistem imun seseorang, sehingga tubuh tidak mampu melawan penyakit atau infeksi. Hingga saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan HIV. Artinya Anda harus waspada terhadap penularan virus tersebut.

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap orang untuk mengetahui cara penularan HIV. Banyak orang khawatir tertular HIV jika mereka bersentuhan dengan keringat atau air mata penderita HIV. Mengapa demikian? Apakah HIV bisa menular lewat keringat? Yuk simak informasinya berikut ini!

Apa itu HIV?

HIV (Human immunodeficiency virus) merupakan virus yang merusak sistem kekebalan sehingga tubuh tidak bisa melawan infeksi penyakit. Padahal, sistem imun sangat penting untuk mencegah infeksi penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Sistem ini menjadi sangat lemah dan tidak bisa melawan virus yang menyerang tubuh.

Jika virus HIV tidak mendapatkan penanganan yang tepat, seseorang yang terinfeksi HIV bisa berkembang menjadi AIDS dalam beberapa tahun jika tidak ditangani dengan tepat.

Bagaimana HIV Menular?

Pada dasarnya, HIV bisa ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu. Siapa pun dari segala usia, ras maupun jenis kelamin bisa terinfeksi HIV. Berikut cara penularan HIV yang paling umum terjadi:

1. Hubungan intim tanpa menggunakan kondom

Virus HIV bisa masuk ke dalam tubuh melalui cairan vagina, air mani, cairan pra ejakulasi, atau luka terbuka pada organ intim.

Hubungan seksual tanpa kondom bisa meningkatkan risiko perpindahan virus tersebut, hingga tubuh lebih rentan terinfeksi. Inilah sebabnya, sangat penting untuk menggunakan kondom ketika berhubungan intim, terutama jika Anda sering berganti pasangan.

Pemakaian kondom cukup efektif untuk mencegah penularan virus dengan menghalangi masuknya cairan vagina maupun air mani ke tubuh pasangan.

2. Menggunakan jarum suntik bergantian

Sisa darah pada jarum suntik bisa masuk dan menginfeksi tubuh seseorang. Kondisi ini kerap terjadi pada penderita HIV/AIDS. Namun tak hanya AIDS, pemakaian jarum suntik bergantian juga meningkatkan risiko penularan hepatitis B dan C.

3. Melalui transfusi darah

Beberapa kasus menunjukkan bahwa HIV bisa menular melalui transfusi darah. Namun kemungkinannya sangat kecil karena selalu ada pengujian dan seleksi ketat dari petugas kesehatan kepada setiap pendonor sebelum melakukan transfusi darah.

4. Melalui ibu kepada bayinya

Ibu hamil yang menderita HIV/AIDS berisiko tinggi untuk menularkan penyakit tersebut kepada janin dari plasenta. Bahkan, cara penularan HIV juga bisa terjadi selama persalinan. Inilah sebabnya, ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan darah.

Pemeriksaan HIV tahap awal membantu dokter memberikan penanganan segera sehingga komplikasi dan risiko penularan pada bayi bisa dicegah. Tidak hanya itu, pemberian ASI dari ibu penderita HIV/AIDS juga berisiko untuk menularkan penyakit tersebut pada bayi.

5. Melalui seks oral

Seks oral merupakan aktivitas seksual dengan memberikan rangsangan pada organ intim menggunakan lidah, bibir, atau mulut. Aktivitas seksual ini bisa menularkan virus HIV/AIDS, apabila sedang menderita sariawan, mempunyai luka pada bibir dan mulut, serta bibir pecah-pecah.

Tidak hanya itu, risiko penularan juga lebih tinggi jika pria mengeluarkan cairan ejakulasi atau sperma ke dalam mulut. Selain HIV, melakukan seks oral juga memungkinkan Anda tertular penyakit menular seksual lainnya.

Apakah Keringat Bisa Menularkan HIV?

Virus HIV tidak terdapat pada keringat, tapi pada darah, cairan kelamin dan ASI. Sehingga menempelnya keringat penderita HIV pada kulit orang sehat tidak akan membuat virus ini menular.

HIV tidak bisa bertahan hidup lama di luar tubuh manusia dan tidak bisa berkembang biak di luar inang manusia sehingga tidak bisa ditularkan melalui air mata atau keringat.

Mitos Penularan HIV yang Sering muncul di Masyarakat

Mitos tentang HIV yang sering beredar di masyarakat bisa mengganggu upaya pencegahan penyakit tersebut dan membuat penderitanya memperoleh stigma negatif hingga dikucilkan dari masyarakat.

Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut, penting bagi setiap orang untuk mengetahui berbagai mitos tentang HIV berikut ini:

1. HIV dan AIDS Merupakan Penyakit yang Sama

Faktanya, HIV dan AIDS adalah dua hal yang berbeda. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem imun tubuh. Sedangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah komplikasi tahap lanjutan infeksi HIV, jika tidak ditangani dengan tepat. AIDS berkaitan dengan penurunan daya tahan tubuh dan menimbulkan gangguan kesehatan lebih serius.

2. HIV/AIDS Dapat Menular dengan Berjabat Tangan atau Bersin

HIV tidak menular melalui percikan lendir saat bersin, keringat, menggunakan kolam renang, toilet umum, gigitan nyamuk, ataupun penggunaan alat makan bersama. Virus ini hanya menular melalui pertukaran cairan tubuh tertentu, seperti ASI, darah, air mani, dan cairan vagina.

Oleh karena itu, Anda tidak perlu khawatir ketika bersentuhan kulit, berjabat tangan, berpelukan, menggunakan peralatan makan dan minum bersama, maupun menghirup udara yang sama dengan penderita HIV/AIDS.

3. Seks Oral Tidak Dapat Menyebarkan Virus HIV

Salah satu jalur penularan HIV yaitu melalui pertukaran cairan tubuh selama berhubungan seks anal atau vaginal. Seks oral memang berisiko lebih rendah daripada seks anal atau vaginal. Namun, penularan HIV melalui seks oral ini tetap ada terutama jika penderitanya mempunyai sariawan di mulut atau luka di sekitar alat kelamin.

Oleh karena itu, penularan virus HIV tidak hanya berisiko tinggi pada pasangan homoseksual, pekerja seks komersial (PSK), dan kelompok pengguna narkoba dengan suntikan saja. Namun, pasangan heteroseksual juga berisiko tinggi tertular HIV, apalagi jika ada riwayat bergonta-ganti pasangan tanpa pengaman. 

4. Penderita HIV Pasti Mengalami AIDS

Faktanya, tidak semua penderita HIV pasti mengalami AIDS. Meski belum ditemukan obat yang bisa menghilangkan virus HIV sepenuhnya, penderita HIV bisa mengkonsumsi obat antiretroviral untuk menghambat perkembangan virus tersebut.

Apabila penderita HIV menjalani pengobatan secara rutin, kadar virus HIV di dalam tubuh bisa menjadi rendah hingga tidak terdeteksi sama sekali. Dengan begitu, hal tersebut bisa menghindari risiko AIDS atau komplikasi terkait lainnya.

5. Penderita HIV Tidak Bisa Memiliki Keturunan

Jika menjalani pengobatan secara rutin dan kadar virus HIV di dalam tubuhnya semakin rendah, bukan tidak mungkin bagi penderita HIV bisa mempunyai keturunan. Penderita HIV yang mempunyai kadar virus rendah mempunyai risiko lebih kecil untuk menularkan virus tersebut pada istri dan anaknya.

Ingin tahu lebih lanjut tentang HIV & AIDS? Temukan informasi penting lainnya pada artikel-artikel berikut!

Kesimpulan

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat menular melalui cairan tubuh tertentu, seperti darah, air mani, dan cairan vagina. Memahami cara penularan HIV sangat penting untuk mengurangi stigma dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Salah satu mitos yang sering beredar adalah bahwa HIV dapat menular melalui keringat, padahal kenyataannya virus ini tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia dan tidak dapat ditularkan melalui keringat atau air mata.

Namun, untuk lebih terlindungi dari infeksi virus, termasuk virus HIV, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan mempertimbangkan penggunaan produk herbal seperti HV-CARE. Produk ini dirancang khusus untuk mendukung kesehatan tubuh dan meningkatkan daya tahan serta imunitas tubuh Anda.

Jaga kesehatan Anda mulai dari sekarang dan pastikan tubuh tetap dalam kondisi prima. Untuk informasi lebih lanjut tentang solusi herbal yang mendukung kualitas hidup Anda, kunjungi Autoimuncare dan temukan produk terbaik untuk kebutuhan Anda.

Tribunnews. (2024, Desember 6). Virus HIV bisa menular lewat keringat, begini penjelasan dokter. Diakses dari https://www.tribunnews.com/kesehatan/2024/12/06/virus-hiv-bisa-menular-lewat-keringat-begini-penjelasan-dokter

Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo. (2014, Agustus 21). Mitos yang salah tentang HIV. Diakses dari https://dinkes.sidoarjokab.go.id/2014/08/21/mitos-yang-salah-tentang-hiv/