Apa itu Dokter Spesialis Penyakit Dalam?

apa itu spesialis dokter penyakit dalam

Anda mungkin pernah mendengar istilah internis. Internis atau dokter spesialis penyakit dalam adalah dokter khusus menangani penyakit dalam, yang secara luas mengacu pada kondisi yang memengaruhi organ dalam. Namun, tahukah Anda penyakit apa saja yang ditangani internis dan apa yang membuatnya berbeda dari dokter lain? Simak informasinya berikut ini!

Baca juga: Ketahui Macam-Macam Dokter Spesialis dalam Dunia Medis

Apa itu Dokter Spesialis Penyakit Dalam?

Dokter spesialis penyakit dalam merupakan dokter spesialis organ dalam seperti jantung, ginjal, hati dan paru-paru. Dokter ini mengobati penyakit yang menyerang organ tersebut dan memahami interaksinya.

Dokter spesialis penyakit dalam bertugas memantau kondisi pasien secara hati-hati dan memperbarui pengobatan untuk memaksimalkan pengelolaan gejala jika dibutuhkan. Ketika penyakit berkembang, dokter spesialis penyakit dalam bisa bekerja sama dengan dokter spesialis lain sesuai kebutuhan. Berikut ini beberapa tugas yang dikerjakan oleh dokter spesialis penyakit dalam :

  • Mengevaluasi riwayat medis, mengedukasi penderita tentang kesehatan, dan cara mencegah penyakit.
  • Menganalisis, mengobati penyakit dan kondisi akut termasuk infeksi, cedera, dan kondisi gastrointestinal.
  • Melakukan skrining, mengobati, dan memantau berbagai kondisi fisik kronis seperti hipertensi, diabetes, tiroid, jantung, dan depresi.
  • Memesan dan mengartikan hasil tes laboratorium dan pencitraan, serta meresepkan obat-obatan.
  • Bekerja sama dengan tim medis dan operasi
  • Melakukan pemeriksaan kanker seperti kulit dan tiroid, dan payudara.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi seperti panggul, pap smear, dan penyakit menular seksual (PMS).
  • Memberikan konseling keluarga berencana (KB) dan kontrasepsi.

Penyakit Yang Ditangani Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Internis)

  • Penyakit dalam termasuk bidang yang sangat luas, sehingga masalah yang ditangani dokter spesialis penyakit dalam sangat beragam. Tidak hanya menangani kondisi dan penyakit berkaitan dengan kesehatan fisik, internis juga mengatasi kondisi kesehatan mental. Berikut beberapa penyakit yang ditangani dokter spesialis penyakit dalam :
  • Penyakit dan kondisi kronis seperti tekanan darah tinggi, osteoporosis, asma, alergi, arthritis, dan diabetes melitus.
  • Infeksi, bakteri dan infeksi virus seperti influenza, infeksi saluran kemih, pneumonia, dan hepatitis.
  • Kondisi dan gangguan mental, emosional dan perilaku seperti attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD), autisme, kecemasan sosial, dan depresi.
  • Kesehatan seksual seperti menopause, PMS, disfungsi seksual, dan serangan seksual atau kekerasan pada wanita.
  • Cedera ringan seperti luka kecil, cedera tulang, otot, dan sendi (keseleo, tegang dan patah tulang).
  • Masalah berat badan seperti obesitas dan malnutrisi.

Bidang Subspesialisasi Dokter Penyakit Dalam

Bidang ilmu penyakit dalam terbagi menjadi beberapa subspesialisasi. Masing-masing dokter subspesialis menangani penyakit sesuai bidang keilmuannya, yaitu:

  1. Alergi-imunologi klinik (Sp.PD-KAI)

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi dan imunologi menangani berbagai penyakit alergi dan gangguan imunitas, mulai dari reaksi anafilaksis, asma, rhinitis alergi, urtikaria, angioedema, dermatitis atopik maupun kontak alergi, penyakit imunologi paru, dan graft versus host response.

  1. Ginjal-hipertensi (Sp.PD-KGH)

Dokter spesialis ginjal-hipertensi menangani penyakit ginjal, tekanan darah tinggi, ketidakseimbangan cairan dan mineral. Penyakit lain yang bisa diobati yaitu gagal ginjal akut, gagal ginjal kronis, nefropati diabetik, glomerulonefritis, sindrom nefritik, ginjal polikistik, infeksi saluran kemih, dan pielonefritis, serta batu ginjal.

  1. Gastroenterologi-hepatologi (Sp.PD-KGEH)

Subspesialis gastroenterologi-hepatologi mengobati penyakit sistem pencernaan seperti lambung, pankreas, usus, hati, dan kantong empedu. Penyakit lainnya meliputi hernia, akalasia esofagus, gastritis, malabsorsi, intoleransi makanan, hepatitis, gagal hati, perlemakan hati, pankreatitis, radang saluran dan kantung empedu, radang usus, dan hemoroid, serta kanker kolorektal.

  1. Geriatri (Sp.PD-KGer)

Dokter spesialis geriatri mengobati penyakit orang lanjut usia (lansia) seperti sindrom geriatri, malnutrisi, delirium, inkontinensia urine, dan gangguan tidur.

Selain itu, beberapa penyakit lainnya meliputi demensia, disfungsi seksual, hipotensi ortostatik, gagal jantung, hipertensi, pneumonia, infeksi saluran kemih, parkinson, dan osteoporosis, serta diabetes.

  1. Hematologi-onkologi medik (Sp.PD-KHOM)

Dokter spesialis hematologi-onkologi medik mengobati darah, limpa, dan kanker. Beberapa penyakit lainnya meliputi defisiensi besi, thalasemia, anemia aplastik, polisitemia, hemofilia, kelainan sumsum tulang, limfoma, leukemia, dan melanoma, serta sarkoma.

  1. Kardiovaskular (Sp.PD-KKV)

Dokter spesialis kardiovaskular menganalisis dan mengobati penyakit jantung dan pembuluh darah. Beberapa penyakit lainnya meliputi penyakit jantung, syok kardiogenik, henti jantung, miokarditis, angina pektoris, gagal jantung kongestif, gangguan irama jantung, jantung bawaan, katup jantung, hipertensi, kelainan pembuluh darah, dan tumor jantung serta kardiomiopati idiopatik.

  1. Endokrin-metabolik-diabetes (Sp.PD-KEMD)

Subspesialisasi kedokteran endokrin-metabolik-diabetes mengobati penyakit sistem endokrin (kelenjar) dan kelainan metabolik. Penyakit lainnya seperti gangguan hormon, hipotalamus dan pituitari, hiperkalsemia, hipokalsemia, gangguan tiroid, diabetes melitus, kelenjar adrenal, dan kelainan reproduksi serta obesitas.

  1. Pulmonologi (Sp.PD-KP)

Dokter spesialis pulmonologi mengobati penyakit sistem pernapasan. Beberapa penyakit lainnya yaitu tuberkulosis paru, pneumonia, kanker paru, bronkitis, asma bronkial, PPOK, emfisema, emboli paru, gagal napas, dan efusi pleura serta cystic fibrosis.

  1. Reumatologi (Sp.PD-KR)

Dokter spesialis reumatologi mengobati penyakit sendi, otot, tulang, dan tendon. Beberapa penyakit lainnya seperti trauma sendi, artritis reumatoid, osteoarthritis, lupus, sklerosis sistemik, demam reumatik, fibromyalgia, sarkoidosis, dan vaskulitis serta osteomielitis.

  1. Psikosomatik (Sp.PD-KPsi)

Subspesialisasi kedokteran psikosomatik mengobati gangguan kecemasan, panik, sindrom kelelahan kronis, gangguan tidur, disfungsi ereksi, disfungsi seksual psikogenik, nyeri atau gangguan fungsi tubuh terkait gangguan psikologis.

Tindakan Medis Sesuai Keahlian Dokter Penyakit Dalam

Selain itu, terdapat beberapa tindakan medis yang dilakukan dokter spesialis penyakit dalam sesuai keahliannya, yaitu :

  1. Bidang alergi imunologi klinik seperti vaksinasi dewasa dan tes alergi prick test dan skin test
  2. Bidang endokrinologi metabolik diabetes seperti pemeriksaan glukosa darah dan luka kaki diabetes serta kista tiroid
  3. Bidang gastroenterohepatologi seperti pemasangan pipa nasogastrik (NGT), pengambilan cairan di rongga perut, dan USG abdomen
  4. Bidang geriatric seperti perawatan luka dekubitus dan penanganan gangguan medis pada lansia, termasuk aspek nutrisi dan psikologis
  5. Bidang ginjal hipertensi seperti pemasangan kateter folley dan hemodialisis atau cuci darah
  6. Bidang hematologi-onkologi medic seperti biopsi sumsum tulang, penilaian hasil pemeriksaan pencitraan dan radionuklir, serta kemoterapi standar
  7. Bidang kardiovaskular seperti elektrokardiografi (EKG), pemasangan kateter vena perifer, serta pengobatan penyakit jantung dan pembuluh darah
  8. Bidang pulmonologi berupa tes fungsi paru, pengambilan cairan rongga paru, terapi uap, dan oksigen
  9. Bidang psikosomatik seperti psikoterapi dan penelusuran kondisi fisik serta psikologis pasien
  10. Bidang reumatologi berupa pengambilan cairan sendi dan suntikan melalui sendi

Demikian informasi mengenai dokter spesialis penyakit dalam. Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam jika mengalami masalah kesehatan baik ringan maupun berat. Jika terdeteksi sejak dini dan cepat ditangani, penyakit yang Anda alami akan lebih mudah diobati dan tingkat kesembuhannya semakin tinggi.

Baca juga: