Salah satu kekhawatiran pasien HIV adalah apakah HIV bisa sembuh dengan sendirinya? Bagi pasien HIV atau mungkin juga Anda sendiri, tentu akan mengajukan pertanyaan seperti ini baik kepada dokter maupun kepada Tuhan dan diri sendiri, atau bahkan Anda berpikir apakah bisa HIV sembuh dengan taubat?
Lumrah memang, karena sejauh ini belum ada hasil penelitian yang menunjukan jika pasien positif HIV bisa sembuh total. Hal ini yang membuat penyakit HIV dan AIDS masuk ke dalam daftar penyakit yang belum bisa disembuhkan. Lalu, apakah benar pada beberapa kasus justru terjadi sebaliknya?
Apakah HIV Bisa Sembuh dengan Sendirinya?
Apakah Anda pernah bertanya apakah HIV bisa sembuh dengan sendirinya? Jika pernah, tentu perlu mencari tahu jawabannya dari sumber yang kredibel. Sebab muncul kabar dan informasi bahwa beberapa pasien HIV dinyatakan sembuh oleh dokter.
Dilansir dari WebMD, disebutkan bahwa penyakit HIV belum bisa disembuhkan. Sebab sampai saat ini belum ada hasil penelitian yang menyebutkan jika HIV maupun AIDS bisa sembuh secara total.
Meskipun masuk ke dalam daftar penyakit yang belum bisa disembuhkan. Akan tetapi pasien HIV bisa rutin menjalani terapi ARV dengan disiplin meminumnya setiap hari, seumur hidup. ARV membantu pasien untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh.
Sehingga bisa menurunkan resiko virus HIV terus berkembang secara pesat dan membuat sistem kekebalan tubuh mengalami kerusakan parah. Hal ini jika terjadi maka HIV berkembang menjadi AIDS dan usia pasien bisa lebih pendek.
Sebaliknya, jika sudah tahu jawaban apakah HIV bisa sembuh dengan sendirinya dan disiplin menjalani terapi ARV. Maka resiko berkembang menjadi AIDS bisa ditekan dan harapan hidup pasien bisa lebih lama.
Pasien yang Sembuh dari HIV
Meskipun dari hasil penelitian sejauh ini belum ada yang bisa membuktikan pasien HIV bisa sembuh. Atau HIV yang diderita bisa sembuh dengan sendirinya. Hanya saja dalam beberapa kondisi, ternyata ada beberapa kasus yang berhasil sembuh.
Beberapa lagi bisa menjalani masa remisi, yakni masa dimana keberadaan DNA virus HIV tidak lagi terdeteksi. Hanya saja masa remisi tidak bisa disamakan dengan sembuh dari HIV secara total, karena resiko kembali positif HIV dapat terjadi.
Berikut adalah beberapa contoh kasus dimana pasien HIV bisa dinyatakan sembuh oleh dokter yang melakukan penanganan:
1. Pasien HIV di London, Inggris
Pada tahun 2019, pasien HIV dari London, Inggris yang dinyatakan sembuh dari HIV oleh tim dokter yang memberi penanganan. Pasien HIV ini diketahui mengalami kanker darah dan menjalani terapi sekaligus transplantasi sumsum tulang belakang.
Pendonor diketahui memiliki dua salinan gen CCR5 delta-32, yaitu mutasi genetik langka yang membuat orang kebal terhadap sebagian besar jenis HIV. Sehingga membantu pasien HIV sebagai penerima donor bisa sembuh dari penyakit tersebut.
Hanya saja oleh tim dokter, pasien dinyatakan berada dalam masa remisi dan dianjurkan menjalani tes HIV berkala. Upaya ini untuk memastikan bahwa pasien memang sembuh dari HIV atau hanya berada di masa remisi.
2. Pasien HIV di Berlin, Jerman
Pada tahun 2008, tepatnya di kota Berlin, Jerman diumumkan bahwa pasien HIV bernama Timothy Brown berhasil sembuh dari penyakit HIV. Kesembuhan ini didapatkan pasca menjalani transplantasi sumsum tulang belakang dan terapi radiasi total.
Kondisi terakhir dari pasien HIV tersebut adalah mengalami leukemia atau kanker darah stadium akhir. Sehingga dilakukan transplantasi sumsum tulang belakang sampai dua kali dan terapi radiasi total. Hasilnya HIV yang diderita dinyatakan sembuh.
Sampai saat ini, pasien tersebut diketahui tidak lagi menjalani terapi ARV. Meskipun begitu tim dokter di Berlin menyatakan bahwa hasil transplantasi sumsum tulang belakang bisa memberi hasil berbeda pada pasien lainnya.
3. Pasien Bayi di Mississippi, Amerika Serikat
Kasus ketiga adalah pada konferensi bertajuk CROI (Conference on Retroviruses and Opportunistic Infections). Dalam konferensi yang berlangsung di tahun 2013 disebutkan ada bayi positif HIV dinyatakan sembuh.
Bayi tersebut merupakan bayi positif HIV yang tertular dari sang ibu yang melahirkannya. Sesaat setelah lahir, bayi ini diberikan tiga jenis obat ARV dalam dosis tinggi.
Hanya saja setelah masuk usia 18 bulan, terapi ARV berhenti karena sang ibu juga berhenti menjalani terapi. Berselang 5 bulan kemudian, terapi ARV kembali dilakukan dan hasil tes justru menunjukan bayi tersebut tidak memiliki DNA HIV.
Praktis, tim dokter yang memberikan perawatan menarik kesimpulan bahwa HIV yang diderita bayi tersebut telah sembuh. Selang satu tahun kemudian dijalankan tes HIV dan kembali ditemukan DNA HIV.
Dari kasus ini kemudian ditarik kesimpulan bahwa terapi ARV secara disiplin yang diberikan kepada bayi bisa memberi masa remisi jangka pendek. Meskipun begitu terapi ARV tidak bisa dihentikan dan penyakit HIV belum bisa disembuhkan.
Apa Pentingnya Rutin Minum Obat?
Dari beberapa kasus dimana memberi jawaban berbeda dari pertanyaan apakah HIV bisa sembuh dengan sendirinya di atas. Maka bisa dipahami, bahwa penyakit HIV dalam kondisi tertentu memang bisa dinyatakan sembuh oleh dokter.
Hanya saja, Anda perlu menggaris bawahi istilah sembuh ini kurang tepat untuk digunakan melainkan diganti dengan istilah remisi. Mengingat virus HIV yang sudah masuk ke dalam tubuh pada dasarnya tidak benar-benar mati atau hilang.
Sejauh ini, kebanyakan kasus positif HIV bisa sembuh adalah pasca menjalani transplantasi sumsum tulang belakang. Hanya saja, dari hasil kasus di tahun 2019 dan merupakan kasus terbaru. Pendonor diketahui memiliki gen CCR5 delta-32.
Adanya gen inilah yang membuat penerima donor sumsum tulang belakang bisa bebas dari penyakit HIV. Artinya, sampai saat ini memang belum ditemukan obat untuk menyembuhkan HIV secara tuntas. Apalagi pasien di London tersebut menerima masa remisi.
Sehingga, untuk membantu mendapatkan masa remisi tersebut atau setidaknya bisa memperpanjang harapan hidup. Maka pasien HIV dianjurkan untuk segera menjalani terapi ARV usai mengalami aktivitas beresiko atau ketika hasil tes adalah positif.
Terapi ARV membantu mencegah virus HIV berkembang terlalu pesat dan merusak sistem kekebalan tubuh. Sehingga pasien HIV tidak masuk ke stadium akhir, yakni AIDS yang berpotensi memperpendek harapan hidup pasien.
Apa yang Terjadi Jika Pasien Positif HIV Tidak Minum Obat?
Jika pasien yang sudah positif HIV tidak menjalani pengobatan seperti minum obat ARV setiap hari dan seumur hidup. Maka ada berbagai resiko akan dialami oleh pasien tersebut. Apalagi Anda yang tahu jawaban apakah HIV bisa sembuh dengan sendirinya adalah tidak.
baca juga Obat Herbal HIV Apakah Efektif Menurunkan CD4 ?
Tentu sadar betul apa akibat fatal yang timbul jika sengaja tidak menjalani pengobatan HIV. Perlu Anda ketahui, sengaja tidak menjalani pengobatan bisa membuat tubuh mengalami infeksi oportunistik.
Yakni kondisi dimana tubuh mengalami berbagai infeksi setelah virus HIV berhasil merusak sistem kekebalan tubuh. Selain itu, ada resiko besar HIV akan berkembang menjadi AIDS. Ditambah pula dengan resiko bisa menularkan HIV ke orang sekitar.
Jika Anda merasa lelah atau capek dan fustrasi karena gelaja HIV yang Anda alami saat ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan tidak membaik. Anda tentunya juga telah melakukan pengobatan dimana-mana tapi tidak mempunyai hasil yang signifikan. Silahkan konsultasi ke Atuoimuncare, mungkin dari pengobatan-pengobatan yang telah Anda jalani kurang benar atau malah tidak memiliki efek membaik.
Konsultasikan segera di Autoimuncare, konsultasi disini tentunya gratis dan data privasi 100% aman.
Baca juga artikel seputar
Pertanyaan HIV yang Sering Ditanyakan Ketika Pasangan Positif
Ketahui Jenis Obat ARV Sebelum Mengonsumsinya
Gejala HIV Pada Anak & Tindakan yang Harus Anda Lakukan
Cara Merawat ODHA di Rumah yang Aman dan Efektif
HIV Viral Load : Kenapa ODHA Wajib Tau?
Cara Membaca Hasil Tes Viral Load Untuk ODHA
Berapa Lama Tes HIV Keluar?
Macam Macam Alat Tes HIV & Proses Hasilnya
Masa Inkubasi HIV dan Urutan Masa Inkubasi HIV AIDS
Perbedaan Ruam HIV dan Ruam Biasa
Apakah Mom Sehat? Berikut Gejala HIV Pada Ibu Hamil
Cara Cek HIV di Puskesmas Terdekat Anda di 2023
Gejala HIV Pada Lidah di Tahap Awal
Cara Pemeriksaan HIV Jenis Tes dan Tempat Tes HIV
Kenapa HIV Perlu Dicegah? Berikut Cara Mencegah HIV
7 Cara Mencegah HIV Pada Wanita di Tahun 2023