Bagaimana Cara Penularan HIV dan Cara Ampuh Mencegahnya

bagaimana penularan hiv

Bagaimana Cara Penularan HIV? – HIV merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan manusia sehingga membuat sistem imunitas melemah. Sampai sekarang, belum ada obat yang bisa membantu menyembuhkan HIV. Oleh karena itu, HIV cukup berbahaya dan harus diwaspadai sedini mungkin. Lalu, bagaimana cara penularan HIV kepada orang lain? Simak informasinya berikut ini!

Cara Penularan HIV

Virus HIV tidak menular melalui keringat, ciuman, gigitan nyamuk, atau sentuhan. Namun melalui cara lain. Berikut ini beberapa cara penularan HIV:

1. Berhubungan intim tanpa menggunakan kondom

Virus HIV bisa menular dari cairan vagina, air mani, atau cairan pra ejakulasi melalui luka terbuka pada organ intim. Berhubungan intim tanpa menggunakan kondom dapat meningkatkan risiko perpindahan virus sehingga tubuh lebih rentan terkena infeksi.

Oleh karena itu, sangat penting menggunakan kondom saat berhubungan intim, terutama jika Anda sering berganti pasangan. Penggunaan kondom cukup efektif untuk mencegah penularan virus dengan menghalangi masuknya cairan vagina maupun air mani ke dalam tubuh pasangan.

2. Menggunakan jarum suntik secara bergantian

Kondisi ini terutama terjadi pada seseorang yang positif menderita AIDS. Sisa darah pada jarum suntik bisa masuk dan menginfeksi tubuh yang sehat.

Tidak hanya AIDS, penggunaan jarum suntik bergantian juga bisa meningkatkan risiko penularan masalah kesehatan lainnya seperti hepatitis B dan C. Oleh karena itu, pastikan Anda menggunakan jarum suntik yang masih baru, bersegel, dan steril.

3. Melalui transfusi darah

Hal ini jarang terjadi, karena selalu ada pengujian dan seleksi ketat dari petugas kesehatan kepada calon pendonor sebelum melakukan transfusi. Selain itu, risiko penularan virus HIV melalui cara ini sangat kecil pada rumah sakit yang mempunyai teknologi kesehatan terkini. 

4. Melalui ibu kepada bayinya

Ibu hamil berisiko sangat tinggi menularkan virus HIV/AIDS pada janin melalui plasenta. Bahkan, cara penularan HIV juga bisa selama proses persalinan. Oleh karena itu, ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan darah.

Skrining awal bisa membantu dokter memberikan penanganan lebih awal sehingga komplikasi dan risiko penularan pada bayi bisa dicegah. Tidak hanya itu, pemberian ASI dari ibu yang mengidap HIV/AIDS juga berisiko menularkan penyakit tersebut pada bayi.

Ibu tetap bisa memberikan ASI secara langsung kepada bayi selama periode menyusui (direct breastfeeding). Namun, ibu harus mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) secara berkala sesuai anjuran dokter. Obat ini cukup efektif untuk menekan jumlah virus dalam darah, sehingga menurunkan risiko penularannya.

5. Melalui seks oral

Seks oral merupakan kegiatan seksual dengan memberikan rangsangan pada organ intim menggunakan lidah, bibir, atau mulut. Kegiatan seksual ini bisa menularkan virus HIV/AIDS ketika mengidap sariawan atau mempunyai luka pada bibir dan mulut. Bahkan, bibir pecah sekalipun.

Tidak hanya itu, risiko penularan juga lebih tinggi ketika pria mengeluarkan cairan ejakulasi atau sperma pada mulut. Selain HIV, seks oral juga memungkinkan penularan penyakit seksual lainnya.

6. Penggunaan alat bantu seks (sex toys)

Alat bantu seks (sex toys) juga bisa menularkan virus HIV. Risikonya semakin tinggi jika mainan tersebut tidak terjaga kebersihannya atau tidak menggunakan kondom sebagai lapisannya.

Virus penyebab HIV tidak bisa bertahan lama pada permukaan benda mati. Namun, alat bantu seks yang basah karena terkena sperma, cairan vagina, maupun darah tetap menjadi media penularan virus jika Anda menggunakannya secara bergantian.

Selain itu, pastikan mainan seks yang Anda pakai bersih, sehingga tidak berpotensi menularkan penyakit seksual lainnya.

7. Bekerja di rumah sakit

Orang yang bekerja di rumah sakit mengalami kontak langsung dengan darah dari pasien positif HIV melalui luka terbuka. Misalnya, perawat sedang mengambil darah pasien yang positif HIV, jika jarum suntik yang sudah dipakai tersebut tidak sengaja tertancap ke kulit perawat maka akan terjadi penularan HIV (needle-stick injury).

Hal tersebut dapat dicegah dengan memakai alat pelindung diri (seperti masker, scrub/jubah rumah sakit, penutup kepala, kacamata khusus, dan sarung tangan) secara lengkap dan benar saat bertugas, hati-hati ketika menangani benda-benda tajam dan bekas darah yang berceceran.

8. Dari tato alis, sulam alis, dan sulam bibir

Sulam alis, tato alis, dan sulam bisa menularkan HIV jika dilakukan oleh pegawai yang tidak berpengalaman atau berlisensi, dan tidak menggunakan peralatan steril. Hal ini dikarenakan sulam atau tato wajah melibatkan pengirisan kulit terbuka.

Oleh karena itu, sebelum Anda sulam alis atau bibir, pastikan bahwa semua peralatan yang digunakan steril dan menggunakan mata pisau bedah jarum sekali pakai.

9. Melalui donor darah dan cangkok organ

Salah satu syarat wajib yang harus dipenuhi sebelum donor adalah tidak mempunyai penyakit terkait infeksi menular lewat darah, seperti HIV. Namun, tidak semua orang menyadari dirinya terjangkit HIV ketika mendonorkan darah atau organ tubuhnya.

Jika seseorang positif HIV mendonorkan darah, termasuk organ tubuh atau jaringan (seperti sumsum tulang), orang yang menerima donor akan terjangkit HIV juga. Oleh karena itu, untuk mencegah penularan HIV dan infeksi darah lainnya, petugas donor akan menguji setiap sumbangan darah seperti HIV sebelum diberikan pada orang yang membutuhkan.

10. Digigit penderita hiv

Apabila kulit yang digigit tidak terluka, maka tidak ada risiko penularan HIV. HIV tidak bisa ditularkan melalui air liur. Lalu, bagaimana dengan penggunaan tusuk gigi? penularan HIV dari tusuk gigi sangat jarang terjadi, karena kecil kemungkinan seseorang mau menggunakan tusuk gigi bergantian.

Jika ada, penularan HIV tidak terjadi melalui air liur, melainkan dari darah pada area mulut pengidap HIV yang terluka dan mengontaminasi tusuk gigi. 

Cara Mencegah Tertular HIV

Terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah HIV yaitu:

1. Melakukan hubungan seksual dengan aman

Sebaiknya menggunakan kondom ketika berubungan seksual untuk mencegah penularan HIV. Selain itu, hindari hubungan seksual dengan bergonta-ganti pasangan.

2. Tidak menggunakan alat pribadi secara bergantian

Sebaiknya, alat pribadi seperti sikat gigi dan alat cukur tidak digunakan bergantian dengan orang lain untuk menghindari resiko penularan penyakit dan infeksi akibat kontak langsung dengan cairan tubuh orang lain yang tidak diketahui riwayat penyakitnya.

3. Terbuka dengan pasangan

Sebaiknya diskusikan dan jelaskan riwayat penyakit masing-masing bersama pasangan. Dengan begitu, Anda dan pasangan bisa menangani penyakit yang dimiliki terlebih dahulu sebelum berhubungan seksual.

4. Melakukan skrining HIV secara berkala

Anda yang aktif secara seksual sangat disarankan untuk skrining HIV minimal 6 bulan sekali. Skrining HIV bisa mendeteksi infeksi penyakit tersebut sedini mungkin sehingga Anda bisa mencegah komplikasi penyakit lainnya dan tidak berkembang menjadi AIDS.

Kesimpulan

Itulah beberapa informasi mengenai cara penularan HIV, hindari faktor penyebabnya agar terhindar dari risiko penularan HIV.

Jika Anda malu bertemu dokter atau takut positif HIV, Autoimuncare memiliki layanan konsultasi gratis untuk gejala HIV. Periksa gejala yang sedang Anda alami dengan klik disini.

Untuk membantu penyembuhan lebih cepat kami rekomendasikan untuk mengonsumsi obat herbal kolesterol yang sudah bpom dan halal seperti HV-CARE.

Anda bisa membeli produk HV-CARE melalui chat wa atau shopee dan akan mendapatkan konsultasi gratis dan garansi 100%.


Baca juga artikel HIV yang lain