Bahaya Keputihan Hijau Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

keputihan berwarna hijau pada ibu hamil
keputihan berwarna hijau pada ibu hamil

Keputihan adalah mekanisme alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan keseimbangan bakteri di area intim. Keputihan yang normal biasanya berwarna bening atau putih, tidak berbau menyengat, dan tidak menimbulkan iritasi.

Namun, saat masa kehamilan, perubahan hormon membuat keputihan muncul lebih banyak dan terkadang berubah tekstur atau warna.

Lalu, bagaimana jika keputihan yang muncul berwarna hijau? Apakah ini berbahaya bagi kehamilan? Yuk, temukan fakta lengkapnya dalam artikel ini!

Apa Itu Keputihan?

Keputihan adalah cairan yang diproduksi oleh tubuh secara alami untuk menjaga kebersihan dan keseimbangan bakteri di area intim. Keputihan normal biasanya berwarna bening atau putih, tidak berbau menyengat, dan tidak menimbulkan iritasi. 

Fungsi utama keputihan adalah untuk melindungi organ reproduksi dari infeksi, serta membantu membersihkan sel-sel mati dan bakteri yang ada di vagina. Keputihan dapat dipengaruhi oleh siklus menstruasi, stres, pola makan, serta kondisi hormonal seperti saat kehamilan.

Namun, keputihan bisa menjadi tidak normal apabila terdapat perubahan warna, bau, atau tekstur yang mengindikasikan adanya masalah medis seperti infeksi. 

Keputihan yang abnormal perlu diperhatikan, terutama jika disertai rasa gatal, perih, atau bau yang tidak sedap, karena hal ini dapat menunjukkan infeksi jamur, bakteri, atau penyakit menular seksual (PMS).

Penyebab Keputihan Berwarna Hijau Saat Hamil

Keputihan berwarna hijau saat hamil bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

1. Infeksi Trichomonas vaginalis

Trichomonas vaginalis adalah parasit yang menyebabkan infeksi menular seksual dan seringkali menghasilkan keputihan berwarna hijau kekuningan, berbusa, dan berbau tidak sedap. Gejala lain yang dapat menyertai infeksi ini adalah rasa gatal atau nyeri saat buang air kecil.

2. Bakteri Vaginosis

Bakteri vaginosis terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat di vagina. Ini dapat menyebabkan keputihan berwarna hijau atau keabuan, dengan bau yang sangat khas, seperti bau ikan busuk.

3. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Selain Trichomonas, penyakit menular seksual lain seperti gonore juga dapat menyebabkan keputihan berwarna hijau. Gonore sering disertai gejala lain seperti rasa sakit saat buang air kecil atau nyeri pada perut bagian bawah.

Dampak Keputihan Berwarna Hijau pada Kesehatan Ibu dan Janin

Keputihan berwarna hijau saat hamil perlu segera diperiksa karena dapat menimbulkan beberapa dampak buruk bagi ibu dan janin, antara lain:

1. Persalinan Prematur

Infeksi yang menyebabkan keputihan hijau, seperti infeksi Trichomonas atau bakteri vaginosis, dapat memicu peradangan di dalam tubuh yang meningkatkan risiko persalinan prematur. Peradangan ini merangsang produksi prostaglandin, yaitu zat kimia yang memicu kontraksi rahim.

Jika kontraksi ini terjadi lebih awal, dapat menyebabkan persalinan prematur yang berisiko tinggi bagi bayi, terutama jika usia kehamilan masih sangat muda. 

Selain itu, infeksi juga dapat melemahkan struktur rahim dan meningkatkan risiko air ketuban pecah lebih cepat, yang juga dapat memicu persalinan sebelum waktunya. Oleh karena itu, penting untuk segera menangani infeksi agar tidak mengganggu perjalanan kehamilan dan mempengaruhi kesehatan janin

2. Risiko Infeksi pada Bayi

Infeksi yang menyebabkan keputihan berwarna hijau, seperti gonore, bisa ditularkan kepada bayi saat proses persalinan. Jika infeksi ini tidak diobati dengan baik, bayi yang lahir dapat terinfeksi melalui jalan lahir dan berisiko mengalami infeksi mata yang disebut konjungtivitis gonore atau infeksi saluran pernapasan. Infeksi gonore pada bayi dapat menyebabkan kebutaan atau gangguan pernapasan serius. 

Dalam kasus yang lebih berat, infeksi yang tidak segera ditangani dapat menyebar ke bagian tubuh lain pada bayi dan menimbulkan komplikasi kesehatan yang parah. Oleh karena itu, ibu hamil yang mengalami keputihan hijau harus segera menjalani pemeriksaan dan pengobatan agar risiko penularan pada bayi dapat dicegah

3. Kesehatan Ibu Terganggu

Selain berisiko bagi janin, infeksi yang menyebabkan keputihan hijau juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan bagi ibu hamil. Gejala seperti gatal, rasa sakit saat berhubungan seksual, perih saat buang air kecil, atau bau yang tidak sedap dapat memengaruhi kenyamanan ibu hamil. 

Kondisi ini bisa menyebabkan stres, kecemasan, dan mengganggu kualitas hidup ibu selama kehamilan. Infeksi yang berlangsung lama atau tidak diobati dapat memperburuk gejala dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sehingga segera mendapatkan pengobatan yang tepat sangat penting untuk meminimalkan dampaknya pada kesehatan ibu.

Pengobatan untuk Keputihan Berwarna Hijau Saat Hamil

Jika ibu hamil mengalami keputihan berwarna hijau, pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi. Pengobatan yang digunakan tergantung pada penyebab infeksi, sebagai berikut:

1. Obat untuk Trichomonas vaginalis

Jika keputihan hijau disebabkan oleh infeksi Trichomonas, dokter akan meresepkan obat antiprotozoa seperti metronidazole atau tinidazole. Obat ini efektif untuk mengatasi infeksi parasit dan harus dikonsumsi sesuai dosis yang diberikan oleh dokter.

2. Antibiotik untuk Bakteri Vaginosis

Jika penyebab keputihan hijau adalah bakteri vaginosis, dokter akan meresepkan antibiotik seperti metronidazole atau clindamycin. Antibiotik ini akan membantu mengembalikan keseimbangan bakteri dalam vagina dan mencegah infeksi lebih lanjut.

3. Obat untuk Penyakit Menular Seksual

Jika keputihan hijau disebabkan oleh penyakit menular seksual seperti gonore, dokter akan memberikan pengobatan antibiotik sesuai dengan jenis infeksi yang ditemukan. Pengobatan ini penting untuk mencegah penularan lebih lanjut dan komplikasi pada ibu serta janin.

4. Pengobatan pada Pasangan

Untuk mencegah penularan infeksi, pasangan ibu hamil juga perlu mendapatkan pengobatan yang sesuai, terutama jika infeksi menular seksual menjadi penyebab keputihan hijau. Mengobati pasangan dapat mengurangi risiko infeksi berulang.

Kesimpulan

Keputihan adalah hal yang umum terjadi pada wanita, termasuk saat hamil, dan berfungsi untuk menjaga kebersihan area intim. Keputihan berwarna hijau, meskipun bisa menjadi hal yang normal dalam beberapa kasus, sering kali menjadi tanda adanya infeksi yang perlu diobati. Infeksi seperti Trichomonas vaginalis, bakteri vaginosis, atau penyakit menular seksual lainnya dapat menyebabkan keputihan hijau yang berisiko bagi kesehatan ibu dan janin. 

Jika mengalami keputihan hijau, ibu hamil harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan menghindari komplikasi yang lebih serius. Pengobatan yang tepat, seperti pemberian antibiotik atau obat antiprotozoa, dapat mengatasi infeksi dan memastikan kesehatan ibu serta janin tetap terjaga dengan baik.

Tertarik mengetahui lebih dalam seputar keputihan? Jelajahi informasi penting lainnya pada kumpulan artikel berikut:

Haibunda. 3 Penyebab Keputihan Berwarna Hijau Saat Hamil, Jangan Dianggap Sepele. Diakses dari https://www.haibunda.com/kehamilan/20220618231048-49-277088/3-penyebab-keputihan-berwarna-hijau-saat-hamil-jangan-dianggap-sepele#google_vignette

Healthline. Green Discharge During Pregnancy: What Does It Mean?. Diakses dari https://www.healthline.com/health/green-discharge-pregnant