Cara Pemeriksaan HIV – Jenis Tes dan Tempat Tes HIV

cara pemeriksaan hiv
gambar cara pemeriksaan hiv

Memahami tata cara pemeriksaan HIV tentu sangat penting bagi siapa saja, khususnya yang memiliki faktor resiko. Saat ini metode untuk melakukan tes HIV semakin beragam apalagi dengan dirilisnya alat tes HIV generasi ketiga yang bisa dilakukan mandiri di rumah. 

Meskipun begitu, akan lebih aman dan akurat jika menjalani tes didampingi atau ditangani langsung oleh petugas medis yang sudah terampil. Sehingga hasilnya lebih akurat dan bisa segera mengambil tindakan jika hasilnya positif. 

Apa Itu Tes HIV? 

Sebelum memahami apa saja cara pemeriksaan HIV yang bisa dijalani oleh pasien yang menduga mengalami infeksi virus HIV. Maka penting juga untuk memahami apa itu tes HIV yang umum dijalani siapa saja untuk deteksi dini. 

Tes HIV secara umum adalah sebuah prosedur medis yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi oleh virus HIV atau tidak. Mengingat metode tes HIV semakin beragam, kini pemeriksaan sudah bisa dilakukan 10 hari setelah infeksi. 

Atau dengan kata lain, 10 hari setelah melakukan aktivitas berisiko terinfeksi (tertular) virus HIV dari penderita. Baik itu lewat aktivitas seksual, penggunaan jarum suntik tidak steril, terkena cipratan darah pasien, dan lain sebagainya. 

Tes HIV dianjurkan untuk dilakukan setelah 10 hari dari aktivitas beresiko dan kemudian diulang setelah 3 bulan. Hasil pemeriksaan selang 3 bulan dari aktivitas beresiko tertular HIV bisa disebut hasil lebih akurat. 

Selama masa 3 bulan tersebut, pasien yang menduga sudah terinfeksi virus HIV perlu mengantisipasi tindakan menularkan virus. Misalnya menghindari aktivitas seksual berisiko, supaya tidak menularkan ke orang lain. 

Jenis-Jenis Tes HIV 

Secara umum, cara pemeriksaan HIV dilakukan di rumah sakit maupun klinik kesehatan dan puskesmas. Setiap tempat memiliki alat tes tersendiri, baik dari segi metode maupun merek alat tes yang digunakan. 

Jenis tes terhadap keberadaan virus HIV di dalam tubuh diawali dengan mengambil sampel cairan pasien. Seperti darah, air liur di dalam mulut, maupun urin. Adapun jenis atau metode tes HIV ada tiga, yaitu: 

Nucleic Acid Test (NAT) 

Jenis tes yang pertama dalam tata cara pemeriksaan HIV adalah Nucleic Acid Tes atau NAT. Dalam tes ini, petugas medis akan mengambil sampel darah pasien untuk kemudian dianalisis oleh petugas laboratorium. 

Tes jenis ini bisa dilakukan pasien dengan rentan 10 sampai 33 hari pasca aktivitas beresiko tertular virus HIV. Jenis ini juga dikenal paling efektif atau hasilnya paling akurat, hanya saja biayanya paling mahal dibanding jenis tes lainnya. 

Tes Antigen/Antibodi 

Jenis tes yang kedua adalah tes antigen atau tes antibodi, sesuai namanya tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah tubuh membentuk antigen maupun antibodi dari infeksi HIV. Jika terbentuk maka hasilnya positif, begitu juga sebaliknya. 

Tes jenis ini dilakukan dengan pengambilan sampel darah pasien di jari telunjuk lalu dianalisis oleh petugas laboratorium. Selanjutnya tes ini bisa dilakukan pasien setelah 18-45 hari pasca dugaan terinfeksi virus HIV. 

Tes Antibodi HIV 

Jenis tes yang terakhir adalah tes antibodi HIV. Yakni tes yang bertujuan mendeteksi adanya pembentukan antibodi HIV atau tidak. Secara alami tubuh yang terinfeksi virus HIV akan membentuk antibodi. 

Jika antibodi ini terdeteksi maka memang pasien sudah terinfeksi virus HIV, begitu juga sebaliknya. Tes Antibodi HIV biasanya mengambil sampel darah dan bisa juga mengambil sampel cairan dari mulut pasien. 

Hasil tes diketahui akan keluar setelah 23 menit dari pengambilan sampel cairan tubuh pasien. Adapun tes ini bisa dilakukan setelah 23-90 hari pasca terinfeksi virus HIV. 

Dimana Bisa Melakukan Pemeriksaan HIV? 

tempat-tes-hiv
gambar tempat tes hiv

Setelah memahami apa itu tes HIV dan jenis-jenisnya, maka akan muncul pertanyaan dimana pemeriksaan HIV bisa dilakukan? Saat ini, melakukan prosedur atau cara pemeriksaan HIV bisa dilakukan di beberapa tempat. Berikut penjelasannya: 

Tes Mandiri di Rumah

Tes atau cara pemeriksaan HIV kini sudah sangat mungkin untuk dilakukan pasien secara mandiri di rumah. Sebab sudah ada alat tes mandiri yang disebut sebagai alat tes HIV generasi ke-3. 

Alat tes ini diberi nama OneStep HIV yang merupakan alat deteksi dini virus HIV di dalam tubuh pasien melalui pengambilan sampel darah. Hanya saja hasil tes bukan hasil final, maka dianjurkan untuk menjalani tes lanjutan bersama dokter. 

Adapun tata cara pemeriksaan HIV dengan OneStep HIV ini adalah sebagai berikut: 

  • Buka kemasan alat tes terdiri dari dua komponen, pertama adalah cassette yang berbentuk persegi dan yang kedua adalah pipet plastik untuk mengambil sampel darah. 
  • Gunakan jari telunjuk maupun jari tengah untuk hasil maksimal dalam pengambilan sampel darah, basahi ujung jari dengan alkohol lalu masukan ke lencet dan tekan. 
  • Ambil sampel darah yang keluar dengan pipet plastik. 
  • Teteskan darah dari ujung pipet plastik ke cassette. 
  • Teteskan 1-2 cairan buffer  ke cassete dan tunggu antara 10-15 menit. 
  • Positif: Bila timbul dua garis berwarna pink pada area C dan T hasil pengujian. Ini mengindikasikan bahwa sampel darah terdeteksi mengandung sejumlah anti-HIV.
  • Negatif: Bila hanya satu garis pink yang timbul yaitu pada area C hasil pengujian. Ini mengindikasikan bahwa anti-HIV tidak terdeteksi dalam sampel darah yang diuji.

Tes di Puskesmas 

Cara pemeriksaan HIV berikutnya adalah menjalani tes HIV di puskesmas. Langkah ini bisa diambil pasca menjalani tes mandiri menggunakan OneStep HIV untuk memastikan atau mendapatkan hasil tes final. Silahkan kunjungi puskesmas terdekat untuk menjalani tes HIV. 

Baca selengkapnya untuk Tes HIV di Puskesmas

Tes di Rumah Sakit 

Opsional lain adalah melakukan tes HIV di rumah sakit. Prosedurnya pun tidak berbeda jauh dengan di puskesmas. Cara ini bisa dilakukan jika lokasi jauh dari puskesmas atau memang belum menyediakan layanan tes HIV. 

Tes di Klinik Kesehatan 

Selain di rumah sakit, cara pemeriksaan HIV juga bisa dilakukan di klinik kesehatan. Prosedur tidak berbeda jauh dengan tes di puskesmas maupun di rumah sakit. 

Dalam menentukan tempat untuk menjalani pemeriksaan HIV, pada dasarnya sesuai keputusan pasien sendiri. Hanya saja tes mandiri sebaiknya diikuti tes di puskesmas, rumah sakit, maupun klinik kecantikan. 

Silahkan memilih tempat pelayanan medis yang lokasinya paling dekat agar mudah dijangkau. Selain itu, pertimbangkan juga mengenai biaya. Silahkan hubungi CS rumah sakit maupun klinik kesehatan untuk konsultasi terkait biaya, jadwal, dan lain-lain. 

Kamu juga bisa konsultasi ke autoimuncare secara gratis jika ingin informasi lebih lanjut mengenai tes HIV atau seputar gejala HIV bisa klik disini

Untuk membantu penyembuhan lebih cepat kami rekomendasikan untuk mengonsumsi obat herbal kolesterol yang sudah bpom dan halal seperti HV-CARE.

Anda bisa membeli produk HV-CARE melalui chat wa atau shopee dan akan mendapatkan konsultasi gratis dan garansi 100%

Apa yang Harus Dilakukan Jika Hasilnya Positif HIV? 

Hasil tes HIV bisa jadi akan menunjukan positif HIV, hanya saja ada kemungkinan positif palsu karena beberapa hal. Maka dianjurkan menjalani tes kembali setelah berkonsultasi dengan petugas medis. 
Jika hasilnya memang benar-benar positif, maka bisa menjalani terapi ARV sesuai dengan anjuran dari dokter. Terapi ARV mencegah HIV berkembang terlalu cepat sehingga menurunkan resiko menjadi AIDS. Selain itu pasien wajib mencegah penularan dengan menghindari semua faktor resiko terjadi transmisi.

Baca juga artikel HIV yang lain