Gejala HIV Pada Anak & Tindakan yang Harus Anda Lakukan

gejala hiv pada anak
gejala hiv pada anak

Setiap orangtua yang punya riwayat HIV tentu wajib paham apa saja gejala HIV pada anak sebagai bagian dari deteksi dini. Penyakit HIV bisa diderita siapa saja, khususnya yang memiliki faktor resiko seperti punya orangtua positif HIV. Maka dari itu diagnosis HIV pada anak perlu dilakukan.

Meskipun begitu, anak-anak juga bisa tertular dari luar rumah yang tentu perlu diwaspadai oleh kedua orangtuanya. Memahami gejalanya akan sangat membantu anak mengatasi penyakit HIV yang diderita dan mencegahnya melakukan penularan. Berikut informasinya. 

Apa Penyebab HIV pada Anak?

Sebelum memahami apa saja gejala HIV pada anak, maka pahami dulu apa saja penyebab seorang anak bisa terinfeksi virus HIV. Jadi, penyebab utama dari penyakit HIV yang diderita oleh anak adalah mengalami infeksi virus HIV itu sendiri. 

Infeksi virus HIV bisa terjadi karena beberapa sebab, anak-anak juga memiliki resiko jika penyebab ini dialami. Seperti: 

1. Tertular dari ibu yang positif 

Penyebab yang pertama adalah tertular HIV dari ibu anak itu sendiri yang kebetulan positif HIV. Seperti yang Anda ketahui, beberapa ibu dalam kondisi positif HIV ketika hamil. Anak yang dilahirkan beresiko tinggi lahir dengan HIV di dalam tubuhnya. 

Oleh sebab itu, bagi Anda yang selama hamil memang positif HIV sebaiknya memeriksakan anak ke dokter untuk menjalani tes HIV. Tes HIV biasanya sudah dilakukan sejak bayi tersebut lahir dan langsung diberi obat ARV. 

2. Tertular dari penggunaan jarum suntik terkontaminasi 

Anak-anak juga bisa tertular virus HIV dan mengalami gejala HIV pada anak akibat penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi. Misalnya menggunakan jarum suntik bergantian yang umum terjadi saat menggunakan narkoba suntik. 

Bagi Anda para orangtua yang mendapati buah hati kecanduan narkoba suntik. Maka ada baiknya memberikan anak tes HIV rutin atau membantu anak menjalani rehabilitasi untuk menghentikan kecanduannya. 

3. Anak melakukan aktivitas seksual 

Anak-anak juga rentan terinfeksi virus HIV jika melakukan aktivitas seksual berisiko. Misalnya anak-anak yang mengalami pelecehan seksual dari orang dewasa yang positif HIV atau sudah aktif berhubungan seksual dan tidak memakai kondom. 

Gejala HIV pada Anak

Membantu Anda yang memiliki anak dengan resiko terinfeksi HIV agar bisa memberi perlindungan optimal. Maka kenali gejala HIV pada anak sejak dini, supaya bisa membantu anak segera menjalani pengobatan HIV untuk mencegah mengalami AIDS. 

Secara umum, berikut adalah gejala HIV yang dialami oleh anak-anak yang terinfeksi virus mematikan tersebut: 

1. Berat badan sulit naik 

Gejala pertama yang umum dialami anak-anak positif HIV adalah mengalami kesulitan menaikan berat badan. Secara umum, anak-anak di usia 1 tahun akan mengalami kenaikan berat badan tiga kali lipat dibanding berat badan saat lahir. 

Jika berat badan cenderung kurang maka perlu diwaspadai, apalagi jika memang ada faktor penyebab anak bisa tertular HIV. Jadi silahkan membantu anak untuk menjalani tes HIV sebagai upaya memastikan. 

Namun, berat badan anak yang susah turun tentunya tidak melulu karena terinfeksi virus HIV. Bisa juga disebabkan oleh hal lain, misalnya anak yang memang susah makan atau karena sedang infeksi selain virus HIV. 

2. Mengalami gangguan tumbuh kembang 

Anak yang terinfeksi HIV juga bisa menunjukan gejala seperti mengalami gangguan pada tumbuh kembangnya. Misalnya terlambat duduk, berdiri, berjalan, atau terlambat bicara dibanding anak seusianya. 

Selain itu, gejala HIV pada anak juga ditunjukan dengan anak yang cenderung lebih pendiam dan tidak aktif. Semakin bertambah usia anak kadang berhadapan dengan resiko mengalami kelumpuhan pada kaki. 

Gejala-gejala ini akan dialami anak jika HIV yang dialami tidak segera mendapatkan penanganan. Maka Anda selaku orangtua perlu segera melakukan tes HIV ke anak untuk memastikan dan sesegera mungkin menjalani pengobatan ARV. 

3. Cenderung mudah sakit 

Gejala HIV pada anak juga ditunjukan dengan kondisi kesehatan anak yang sering bermasalah, artinya mudah jatuh sakit. Adalah normal jika anak-anak jatuh sakit, karena orang dewasa pun demikian selama tidak setiap bulan atau setiap minggu. 

Hanya saja, ketika anak terinfeksi virus HIV maka daya tahan tubuhnya akan melemah seiring berjalannya waktu. Sehingga rawan jatuh sakit dan sekalinya sakit akan terjadi terlalu sering dan butuh waktu lama untuk sembuh. 

Apalagi jika anak memang memiliki faktor resiko tertular virus HIV, maka Anda perlu memastikan anak sudah menjalani tes HIV. Semakin dini menjalani terapi ARV semakin kecil kemungkinan daya tahan tubuhnya terlalu lemah. 

4. Mudah mengalami infeksi 

Virus HIV akan menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga menurunkan daya tahan tubuh anak. Maka salah satu gejala HIV pada anak adalah mudah mengalami infeksi. Hal ini berhubungan dengan penjelasan sebelumnya. 

Dimana anak dengan positif HIV rentan jatuh sakit, dan bisa karena berbagai infeksi. Baik infeksi bakteri, virus, maupun jamur yang membuat masalah kesehatan yang dialami sangat beragam. 

5. Mengalami masalah kulit

Anak-anak yang positif HIV juga cenderung mudah mengalami masalah kulit. Misalnya ruam yang tak kunjung membaik, kulit terkelupas, dan gatal-gatal di kulit yang cepat meluas.

Jika kondisi ini sering dialami dan anak Anda juga memiliki faktor resiko, maka segera saja menjalani tes HIV. Jika memang positif maka anak sudah bisa langsung menjalani terapi ARV untuk menjaga sistem kekebalan tubuhnya tetap baik. 

Bagaimana Cara Mendiagnosisnya?

cara mendiagnosa hiv pada anak
gambar cara mendiagnosa hiv pada anak

Setelah Anda mengetahui berbagai gejala HIV pada anak, maka bisa mencari kecocokan dengan keluhan anak di rumah. Jika memang ada, maka jangan buru-buru mendiagnosis anak positif HIV. 

Cara terbaik mendiagnosis anak adalah membawanya untuk menjalani tes HIV. Tes HIV pada anak-anak bisa dilakukan di rumah dengan OneStep HIV, puskesmas, klinik, maupun rumah sakit terdekat. 

Anak yang dibawa ke dokter akan menjalani pemeriksaan lengkap. Umumnya dokter tidak hanya memberikan anak tes HIV saja melainkan juga melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan lainnya. 

Cara Menangani HIV pada Anak

cara mengobati anak hiv
gambar cara mengobati anak hiv

Lalu, apa yang harus dilakukan jika gejala HIV pada anak memang dialami dan hasil tes positif? Tentunya Anda selaku orangtua akan berusaha menyembuhkan buah hati dari penyakit mematikan ini. 

Hanya saja sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukan jika HIV bisa disembuhkan secara total memakai obat apapun. Meskipun demikian, pemerintah dalam program penanggulangan HIV menyediakan fasilitas terapi ARV secara gratis. 

Pemberian terapi ARV sudah bisa diberikan kepada bayi, remaja, maupun orang dewasa dan lansia yang positif HIV. Jadi, silahkan ajak anak berobat dan berkonsultasi secara rutin ke dokter untuk menjalani terapi tersebut. 

Dampingi anak untuk minum obat ARV secara rutin agar hasil pengobatannya maksimal, ditunjukan dengan tes CD4 yang hasilnya tinggi dan tes viral load dengan jumlah virus yang terbilang rendah. 

Tak hanya itu, mendapati gejala HIV pada anak di rumah juga bisa ditindaklanjuti dengan memberikan imunisasi. Hanya saja wajib dikonsultasikan ke dokter, karena beberapa jenis vaksin kurang cocok diberikan pada anak positif HIV.

Anak yang mempunyai gejala HIV bisa saja dari keturunan orang tua atau aktifias seks bebas. Segera periksa ke dokter untuk mengetahui hasilnya. Namun jika masih belum ada waktu dan Anak merasa takut atau malu, autoimuncare memiliki layanan konsultasi gratis mengenai gejala HIV. Klik disini untuk langsung memulai pemeriksaan kondisi anak Anda.

Baca juga artikel HIV yang lain

AIDS/HIV in Children dari stanford medicine childrens health

HIV and Children and Adolescents dari hiv info nih gov