LOGO AICI

Ketahui Jenis Obat ARV Sebelum Mengonsumsinya

jenis obat arv
jenis obat arv

Tahukah Anda, bahwa obat ARV merupakan sebutan untuk jenis obat yang digunakan untuk mengontrol virus HIV. Dan banyak jenis obat ARV, tidak hanya satu. Maka dari itu Anda perlu mengetahui apa saja obat ARV yang perlu Anda konsumsi.

Pasien HIV atau ODHA kemudian bisa menggunakan salah satunya untuk menjalani terapi ARV yang diminum setiap hari seumur hidup. Mengenal apa saja jenis-jenis dari obat ARV tersebut tentu penting sebagai proses penentuan pilihan. 

Sekilas Tentang ARV 

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai jenis obat ARV. Maka kenali dulu apa itu ARV, khususnya bagi pasien yang baru saja menerima hasil tes positif HIV untuk pertama kalinya. 

ARV memiliki kepanjangan Antiretroviral dan merupakan obat yang wajib dikonsumsi ODHA pasca menerima tes HIV yang positif dan diminum setiap hari seumur hidup guna mengendalikan virus HIV di dalam tubuh. 

Konsumsi ARV menjadi bagian dari program pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengendalikan penyakit HIV dan AIDS. Berikut adalah manfaat obat ARV antara lain: 

  • Mengurangi risiko penularan HIV. 
  • Menghambat kemungkinan memburuknya infeksi oportunistik. 
  • Meningkatkan kualitas hidup penderita HIV, dan 
  • Menurunkan jumlah virus (viral load) dalam darah sampai tidak terdeteksi. 

Macam-macam obat ARV kemudian wajib dikenal oleh Anda para ODHA maupun untuk Anda yang memiliki keluarga positif HIV dan AIDS. Kabar baiknya, sampai saat ini ARV bisa didapatkan ODHA secara gratis karena difasilitasi oleh pemerintah. 

Baca juga HIV Viral Load : Kenapa ODHA Wajib Tau?

Mengenal Jenis Obat ARV 

Bicara mengenai ARV memang kadang terkesan seperti momok menakutkan. Pasalnya, sampai saat ini, konsumsi ARV menjadi satu-satunya pilihan bagi ODHA untuk bertahan hidup dan meningkatkan kualitas hidupnya. 

Tak hanya itu saja, Anda yang positif HIV juga dianjurkan untuk menjalani terapi ARV setiap hari dan seumur hidup. Meskipun begitu, jangan menjadikannya sebagai beban karena jika sudah dijalani maka akan terasa minum multivitamin biasa saja. 

Adapun macam-macam obat ARV sendiri memang seperti yang disebutkan cukup beragam. Berikut adalah beberapa yang terbilang umum dan tersedia di Indonesia: 

1. Integrase Strand Transfer Inhibitors (INSTIs)

Jenis yang pertama adalah INSTIs yang diketahui memiliki kinerja menghentikan aksi integrase. Aksi integrase sendiri adalah enzim virus HIV yang digunakan untuk menginfeksi sel T dengan memasukkan DNA HIV ke dalam DNA manusia. 

Secara sederhana, integrase adalah proses dimana virus HIV melakukan infeksi di sel T yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sehingga DNA virus masuk ke DNA manusia. 

Obat ARV jenis ini paling banyak direkomendasikan karena dinilai punya kinerja paling baik dan efek samping paling rendah. Jenis INSTIs sendiri terdiri dari beberapa jenis obat. Berikut beberapa diantaranya: 

  • Bictegravir
  • Dolutegravir
  • Elvitegravir, dan juga 
  • Raltegravir

2. Nucleoside/Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI)

Macam-macam obat ARV yang kedua adalah NRTI yang memiliki kinerja mencegah virus HIV melakukan replikasi atau memperbanyak diri. Biasanya, virus HIV akan masuk ke sel CD4 yang disebut juga sebagai sel T. 

Saat masuk ke sel T inilah, virus kemudian memperbanyak diri dan terus berkembang. Sehingga secara perlahan DNA normal berubah menjadi DNA virus HIV tersebut. 

Inilah alasan kenapa dalam tes CD4 pasien akan terus mengalami penurunan jumlah. Semakin rendah jumlah sel CD4 maka semakin buruk kondisi pasien dan bisa masuk ke stadium akhir yang disebut AIDS. 

Konsumsi ARV dari jenis NRTI bisa mencegah hal tersebut terjadi, atau dengan kata lain bisa menurunkan resiko tersebut terjadi. Adapun jenis-jenis obat yang termasuk ke dalam ARV NRTI ini antara lain: 

  • Abacavir, lamivudine, dan zidovudine
  • Abacavir dan lamivudine
  • Emtricitabine dan tenofovir alafenamide fumarate
  • Emtricitabin dan tenofovir disoproxil fumarate
  • Lamivudine dan tenofovir disoproxil fumarate
  • Lamivudine dan zidovudine

3. Cytochrome P4503A (CYP3A) Inhibitors

Jika membahas mengenai deretan macam-macam obat ARV maka Cytochrome P4503A (CYP3A) inhibitors akan masuk ke dalamnya. Obat jenis CYP3A bekerja seperti enzim P4503A yang diproduksi oleh organ hati atau liver. 

Enzim ini dibutuhkan oleh tubuh untuk bisa memecah dan menyerap kandungan di dalam obat-obatan yang dikonsumsi. Sehingga terapi ARV dengan CYP3A tidak mungkin dilakukan dengan satu jenis obat saja. 

Biasanya dokter akan meresepkan obat CYP3A ini dengan ARV jenis lain untuk memaksimalkan penanggulangan virus HIV yang sudah menginfeksi oleh tubuh. Biasanya, obat pendamping CYP3A adalah obat ritonavir. 

Meskipun begitu, dokter bisa saja meresepkan obat ARV lain untuk mendampingi kinerja CYP3A agar maksima. Adapun jenis dari obat ARV CYP3A adalah sebagai berikut: 

  • Cobicistat (Tybost)
  • Ritonavir (Norvir)

4. Protease Inhibitor (PI)

Selanjutnya di dalam macam-macam obat ARV adalah Protease Inhibitor atau PI. Protease inhibitor diketahui merupakan salah satu obat HIV dan AIDS yang bekerja dengan cara mengikat enzim protease. 

Kinerja obat ARV ini untuk mengikat enzim protease di dalam tubuh akan mencegah virus HIV melakukan replikasi. Alasannya adalah, virus HIV secara alami membutuhkan enzim tersebut untuk melakukan replikasi atau berkembang. 

Jika enzim ini berhasil diikat oleh ODHA dengan mengkonsumsi PI, maka secara praktis virus HIV tidak dapat berkembang dan perlahan akan melemah. Adapun jenis-jenis dari obat ARV satu ini antara lain: 

  • Atazanavir
  • Darunavir
  • Fosamprenavir
  • Lopinavir
  • Ritonavir
  • Tipranavir

5. Entry Inhibitors

Macam-macam obat ARV yang terakhir adalah Entry Inhibitors. Jenis ini memiliki kinerja masuk ke sel T atau sel CD4 yang kemudian tidak bisa dimasuki oleh virus HIV. 

Sehingga semakin banyak sel T yang sudah dimasuki semakin sulit bagi virus HIV untuk bereplikasi. Jumlahnya kemudian lebih terkendali dan pasien bisa meningkatkan harapan maupun kualitas hidupnya. 

Jenis ARV satu ini kemudian terbagi menjadi beberapa jenis dengan karakteristik kinerja yang sedikit berbeda. Berikut jenis-jenis tersebut: 

  • Fusion Inhibitor 

Jenis pertama adalah fusion inhibitor yang bekerja melindungi sel T agar tidak dimasuki virus HIV. Jenis Entry Inhibitor di dunia baru ada satu saja, yakni enfuvirtide (Fuzeon). 

  • Post-attachment inhibitors

Jenis kedua adalah Post-attachment inhibitors yang memiliki kinerja melindungi sel T dan mencegah virus HIV berkembang. Supaya hasil terapi maksimal, ARV jenis ini perlu dikombinasikan dengan ARV jenis lainnya. 

  • Chemokine coreceptor antagonists (CCR5 antagonist)

Jenis Entry Inhibitor yang terakhir adalah CCR5 Antagonist, yang memiliki kinerja menghalangi virus HIV masuk ke sel-sel yang menjadi bagian dari sistem kekebalan tubuh. Jenis ini belum direkomendasikan karena masih diteliti. 

Apa Efek Samping Obat ARV?

mual
gambar mual

Usai mengetahui macam-macam obat ARV di atas, maka bisa menentukan pilihan dengan lebih baik. Hanya saja, berhubung ARV difasilitasi secara gratis oleh pemerintah maka pasien HIV di Indonesia perlu mengikuti pilihan yang ada. 

Selain mengenal semua jenisnya, pahami juga efek samping yang ditimbulkan karena bisa menyebabkan diare sampai mual dan muntah. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui bagaimana meringankan efek samping yang dimunculkan obat ARV.

Jika Anda tidak ada waktu atau tidak memiliki uang untuk konsultasi ke dokter, autoimuncare memiliki layanan gratis untuk konsultasi masalah HIV, dari gejala, penanganan, dan pengobatan. Silahkan kunjungi disini untuk memulai konsultasi gratis.

Baca juga Pertanyaan seputar

Pertanyaan HIV yang Sering Ditanyakan Ketika Pasangan Positif
Obat Herbal HIV Apakah Efektif Menurunkan CD4?
Gejala HIV Pada Anak & Tindakan yang Harus Anda Lakukan
Cara Merawat ODHA di Rumah yang Aman dan Efektif
HIV Viral Load : Kenapa ODHA Wajib Tau?
Cara Membaca Hasil Tes Viral Load Untuk ODHA
Berapa Lama Tes HIV Keluar?
Macam Macam Alat Tes HIV & Proses Hasilnya
Masa Inkubasi HIV dan Urutan Masa Inkubasi HIV AIDS
Perbedaan Ruam HIV dan Ruam Biasa
Apakah Mom Sehat? Berikut Gejala HIV Pada Ibu Hamil
Cara Cek HIV di Puskesmas Terdekat Anda di 2023
Gejala HIV Pada Lidah di Tahap Awal
Cara Pemeriksaan HIV Jenis Tes dan Tempat Tes HIV
Kenapa HIV Perlu Dicegah? Berikut Cara Mencegah HIV
7 Cara Mencegah HIV Pada Wanita di Tahun 2023

Jika artikel ini membantu klik tombol like di atas ini

How does antiretroviral therapy work? dari Medical News Today

Types of antiretroviral medications dari Aidsmap

Tinggalkan komentar