Macam Macam KB dan Efek Sampingnya, Mana Paling Efektif?

macam macam alat kontrasepsi
macam macam alat kontrasepsi

Anda berencana mengatur atau mencegah kehamilan? Maka wajib mengenai macam macam KB dan efek sampingnya. Sebab jenis kontrasepsi atau KB ternyata sangat beragam dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. 

Pemilihan alat kontrasepsi yang tepat tentu penting untuk bisa mengatur kehamilan sesuai dengan tujuan pemakaiannya. Berhubung masing-masing ada efek sampingnya, kenali dengan baik untuk memilih yang paling tepat. Berikut informasinya. 

Apa Itu Kontrasepsi?

Mengenal macam macam KB dan efek sampingnya dimulai dulu dengan mengenal apa itu KB atau kontrasepsi. Istilah KB memiliki kepanjangan Keluarga Berencana yang menjadi salah satu program pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. 

Dalam program tersebut, masyarakat dihimbau untuk memiliki maksimal 2 orang anak. Sehingga bisa menjamin kesehatan reproduksi pada pasangan sekaligus memastikan setiap anak sejahtera, tercukupi haknya. 

Program KB melibatkan alat kontrasepsi. Maka kontrasepsi di Indonesia juga sering disebut sebagai KB yang lebih mudah dipahami masyarakat luas. Alat kontrasepsi sendiri adalah sebuah alat atau cara untuk mencegah terjadinya kehamilan. 

Pada pasutri, penggunaan KB bertujuan untuk mengatur jarak kelahiran maupun jumlah anak dalam keluarga agar disesuaikan kemampuan finansial maupun faktor lainnya. Sementara itu, KB juga bisa digunakan untuk mencegah kehamilan di luar pernikahan. 

Misalnya pada pekerja seks komersial untuk bisa mencegah kehamilan dan penularan penyakit seksual menular. Berhubung macam macam KB dan efek sampingnya beragam, maka Anda perlu mengenal semuanya dengan baik agar tidak salah pilih. 

Macam Macam KB dan Efek Sampingnya 

Jenis-jenis atau macam macam alat kontrasepsi terus berkembang, masing-masing memiliki karakter khas sendiri. Beberapa bisa memberi efek kurang nyaman saat berhubungan, beberapa lagi menyebabkan pendarahan pada wanita, dan sebagainya. 

Maka antara satu orang dengan yang lainnya memiliki kecocokan dengan alat kontrasepsi yang berbeda. Membantu meminimalkan efek samping dan menyesuaikan kebutuhan tubuh, berikut macam macam KB dan efek sampingnya: 

1. KB Hormonal 

Jenis yang pertama adalah KB hormonal yang mempengaruhi kadar hormon reproduksi, yakni hormon progesteron pada wanita. Diantaranya adalah: 

  • Pil KB 

Pilihan pertama adalah pil KB yang diminum berkala sesuai resep dokter maupun bidan. Fungsinya mengendalikan hormon reproduksi, dan menyebabkan efek samping kenaikan berat badan maupun gangguan siklus menstruasi. 

  • KB Suntik 

KB suntik adalah KB dengan menyuntikan hormon progestin ke tubuh dan dilakukan berkala. Pilihan ini lebih praktis dan mencegah kehamilan ektopik. Hanya saja tetap meningkatkan berat badan dan mengganggu siklus menstruasi. 

  • IUD 

IUD adalah jenis berikutnya yang memiliki bentuk huruf T dan dimasukan ke vagina. KB jenis ini terbukti efektif dan tidak menyebabkan kenaikan berat badan. Hanya saja posisinya bisa bergeser dan memberi rasa ngilu pada pria saat berhubungan seksual. 

2. KB dengan Metode Penghalang Fisik 

Macam-macam KB dan efek sampingnya juga mencakup KB dengan metode penghalang fisik. Yakni jenis KB yang memiliki fisik dan bekerja dengan cara menghalangi pertemuan sperma dengan sel telur. Berikut jenis-jenisnya; 

  • Kondom 

Kondom bisa disebut sebagai kontrasepsi sejuta umat, sebab mudah ditemukan dan praktis saat digunakan. Kondom tersedia untuk pria dan juga wanita. Umumnya banyak yang memilih kondom untuk pria. 

Cara pakainya adalah dengan menutupi penis sehingga sperma tidak masuk ke rahim untuk melakukan pembuahan. Kondom hanya sekali pakai, selain itu jika salah penggunaan bisa lepas saat berhubungan. 

  • Spermisida 

Spermisida adalah zat kimia berbentuk krim, jeli, maupun busa yang berfungsi merusak sperma sehingga tidak bisa melakukan pembuahan. Spermisida mungkin asing di telinga padahal mudah didapatkan. 

Meskipun praktis, spermisida hanya efektif selama 1 jam. Jika ada sisa sperma setelah satu jam maka ada kemungkinan tidak rusak dan bisa melakukan pembuahan. 

  • Diafragma 

Selanjutnya adalah diafragma yang berbentuk seperti kubah dari material silikon. Cara pakainya adalah dilipat lalu dimasukan ke vagina untuk menghalangi sperma naik ke posisi sel telur berada. 

KB jenis ini bisa dipakai berulang kali sehingga lebih hemat. Hanya saja cara pakainya cenderung ribet, selain itu bisa menyebabkan iritasi di dinding vagina. 

3. KB Alami 

Tidak sedikit pasangan yang memiliki KB alami diantara sekian macam-macam KB dan efek sampingnya. KB alami cenderung ekonomis karena tidak harus dibeli, selain itu juga praktis. Hanya saja butuh ketelitian, berikut beberapa jenisnya: 

  • KB Kalender 

KB Kalender adalah jenis kontrasepsi yang menggunakan perhitungan masa subur wanita. Sehingga dianjurkan menghindari berhubungan saat memasuki masa subur. Sebab kemungkinan terjadi kehamilan sangat tinggi. 

KB Kalender terbilang murah dan praktis, hanya saja resiko gagal menghalangi kehamilan sangat tinggi. Selain itu hanya bisa diterapkan pada wanita yang siklusnya teratur. 

  • Menyusui 

KB menyusui adalah kontrasepsi di masa menyusui, jadi pasca melahirkan dan menjalani masa menyusui peluang hamil sangat rendah. Selama masa menyusui ini bisa mengandalkan kondisi tubuh. 

Efek kontrasepsi di masa menyusui muncul karena tubuh wanita pasca persalinan akan menghasilkan hormon untuk memproduksi ASI. Hormon ini yang bisa mencegah pembuahan. 

Meskipun begitu, tidak semua pasutri berhasil memakai KB jenis ini. Selain itu, jika sudah menjalani masa menstruasi kembali maka KB alami ini sudah harus digantikan dengan KB non alami. Misalnya pil KB, kondom, dan lain-lain. 

4. KB Permanen 

Terakhir adalah jenis KB permanen yang merupakan macam-macam KB dan efek sampingnya paling minim jika dilihat dari resiko terjadi kehamilan. KB permanen memastikan tidak akan terjadi kehamilan.

Sehingga cocok untuk pasangan yang memang memutuskan untuk tidak memiliki anak lagi. Jenis KB permanen pada wanita mencakup tubektomi, ligasi tuba, implan tuba, dan juga elektrokoagulasi tuba. 

Sementara pada pria, KB permanen adalah tindakan vasektomi. KB permanen akrab disebut masyarakat dengan istilah steril, dan bisa dilakukan dari pihak pria maupun wanita. 

Efek samping dalam bentuk infeksi jika terjadi kesalahan selama prosedur dan kesalahan selama perawatan pasca tindakan. Selebihnya, KB jenis ini efektif dan tidak menyebabkan keluhan hormonal seperti kenaikan berat badan dan gangguan siklus menstruasi. 

Kapan Harus Menggunakan Kontrasepsi?

kapan harus menggunakan kontrasepsi
kapan harus menggunakan kontrasepsi

Setelah mengenal macam-macam KB dan efek sampingnya, lalu kapan sebaiknya mulai digunakan? Pada pasutri, penggunaan KB dilakukan saat berencana mencegah kehamilan, mengatur jarak lahir anak, dan mengatur jumlah anak di keluarga. 

Sementara pada non pasutri, penggunaan KB bisa dilakukan saat aktif melakukan hubungan seksual. Sehingga bisa mencegah terjadi kehamilan di luar pernikahan dan mencegah penularan penyakit seksual. 

Dimana Bisa Mendapatkannya? 

kapan harus menggunakan kontrasepsi

KB tak hanya bisa digunakan oleh wanita melainkan juga dari pihak pria, hal ini berlaku juga untuk pasutri. Jenis KB tertentu seperti kondom bisa didapatkan di minimarket maupun apotek terdekat. 

Sementara jenis lain khususnya KB permanen bisa didapatkan di klinik, puskesmas, tempat praktek bidan, dan rumah sakit. Penggunaan KB jenis tertentu membutuhkan bantuan tenaga medis, oleh sebab itu kenali dulu macam macam KB dan efek sampingnya. 

Baca juga pertanyaan seputar kontrasepsi

Sebelum Pakai, Ketahui Pilihan Alat Kontrasepsi (KB) Beserta Plus Minusnya dari hellosehat

Alat Kontrasepsi dari halodoc