Untuk pemeriksaan sifilis, dokter perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan yang dibutuhkan untuk mendeteksi sifilis adalah dengan serologi, atau deteksi imun tubuh.
Tujuan pemeriksaan sifilis dengan serologi untuk mengetahui keadaan atau keberadaan bakteri yang jadi penyebab sifilis dalam tubuh. Dokter akan mendeteksi keberadaan antibodi yang sudah dihasilkan tubuh untuk melwatan infeksi dari sifilis.
Sedangkan pada pemeriksaan serologi dibagi kedalam dua jenis, yaitu tes treponema dan non treponema.
Tes Treponema
Pemeriksaan sifilis menggunakan tes treponema bertujuan untuk menganalisis adanya antibodi yang berkaitan dengan bateri Treponema penyebab sifilis. Pemeriksaan treponema tidak bisa dijalankan sendiri. Untuk hasil yang lebih spesifik, pelaksanaan tes treponemo harus dikombinasi dengan tes non treponema. Hal ini bertujuan agar dokter dapat membedakan infeksi yang terjadi saat ini adalah infeksi aktif atau bakteri lama yang pernah menginfeksi tubuh dan behasil disembuhkan.
Tedapat beberapa tes treponema yang mampu mendeteksi penyakit sifilis, diantaranya yaitu:
- Fluorescent Treponema Antibody Absorption (FTA-ABS)
- Treponem Pollidum Particle Agglutination Assay (TPPA)
- Treponem Pollidum Hemagglutination Assay (TPHA)
- Microhemagglutination Assay (MHA-TP)
- Immunoassay (IA)
Tes Nontreponema
Penggunaan tes nontreponema saja akan memberikan hasil yang tidak sespesifik tes treponema. Antibodi yang terdapat dalam tubuh, bisa saja terbentuk karena adanya bakteir sifilis yang menyerang atau dihasilkan tubuh karena kondisi lainnya. Tes nontreponema terbagi kedalam dua jenis, yaitu:
- Tes Rapid Plasma Reagin (RPR)
- Tes Veneral Disease Research Laboratory (VDRL)
Tujuan Tes Sifilis
Menemukan infeksi sifilis adalah tujuan dari pengujian sifilis. Pemeriksaan sifilis bisa dibagikan menjadi 3, yaitu skrining, diagnostik, atau pemantauan. Berikut adalah penjelasan lengkapnya
- Tes diagnostik disarankan Jika Anda memiliki tanda atau gejala yang mungkin terkait dengan sifilis. Bahkan ketika gejalanya tidak parah atau berbeda dengan kondisi ini, dokter mungkin menyarankan pengujian sifilis karena dapat menyebabkan berbagai gejala. Dua tes sering diperlukan untuk mendiagnosis sifilis: tes skrining awal dan tes konfirmasi kedua.
- Skrining sifilis tujuannya untuk memeriksa infeksi pada orang yang tidak memiliki gejala atau indikator kondisi apa pun. Baik mereka yang berisiko lebih besar terkena sifilis maupun mereka yang mungkin menyebarkan virus akan mendapat manfaat dari tes skrining ini.
- Pemantauan sangat penting setelah pengobatan, karena untuk memastikan bahwa Anda menanggapi pengobatan yang direkomendasikan untuk sifilis. Pemeriksaan fisik digunakan untuk memeriksa perubahan gejala yang jelas, dan tes darah laboratorium digunakan untuk memeriksa reaksi Anda terhadap pengobatan.
Baca juga artikel seputar kesehatan seksual atau penyakit sifilis lainnya:
- Ciri Ciri Penyakit Sipilis pada Lelaki Dads Harus Waspada!
- 8 Ciri Ciri Penyakit Sipilis pada Wanita Waspada!