Sifilis adalah penyakit menular seksual yang berisiko tinggi dan bisa menjadi momok bagi penderitanya jika tidak segera ditangani. Banyak orang memahami bahwa satu-satunya cara penularan penyakit menular seksual ini, adalah melalui hubungan intim. Padahal, selain melalui hubungan intim, sifilis juga bisa menular melalui penyebab lain.
Lalu, bagaimana cara sifilis menular selain melalui hubungan intim? Yuk, temukan jawabannya pada artikel ini.
Apa Itu Sifilis?
Sifilis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan luka atau ruam sifilis yang terinfeksi, terutama selama hubungan seksual, meskipun juga dapat terjadi melalui kontak dengan luka pada kulit atau membran mukosa.
Infeksi sifilis dapat berkembang secara bertahap dan tanpa gejala pada tahap awal, menjadikannya sulit terdeteksi. Jika dibiarkan, sifilis tidak hanya memengaruhi kesehatan seksual tetapi juga berpotensi merusak organ tubuh vital seperti otak dan jantung dalam jangka panjang.
Penularan Sifilis Secara Umum
Sifilis terutama menyebar melalui hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral, dengan seseorang yang terinfeksi. Bakteri Treponema pallidum yang menyebabkan sifilis dapat ditularkan saat kontak langsung dengan luka atau borok sifilis yang ada pada kulit atau membran mukosa.
Luka ini bisa berada di area genital, anus, atau mulut, tergantung pada jenis kontak seksual yang terjadi. Bahkan, meskipun luka pada sifilis tidak terasa sakit, infeksi tetap dapat menyebar dengan mudah melalui kontak langsung.
Penularan juga bisa terjadi meskipun tidak ada gejala yang terlihat, karena seseorang yang terinfeksi dapat menularkan bakteri bahkan saat tidak ada borok atau ruam aktif. Oleh karena itu, seseorang yang terinfeksi sifilis tetap dapat menularkan penyakit ini meskipun gejalanya sudah hilang, terutama jika infeksi tidak diobati.
Bagaimana Penularan Sifilis Tanpa Berhubungan Seksual?
Sifilis umumnya ditularkan melalui hubungan seksual, tetapi ada beberapa penyebab yang memungkinkannya menular selain melalui hubungan intim. Berikut adalah cara-cara penularan sifilis yang mungkin terjadi tanpa melalui hubungan seksual:
1. Kontak Langsung dengan Luka atau Borok Sifilis
Sifilis dapat menular melalui kontak langsung dengan luka atau borok sifilis yang terbuka. Jika seseorang terpapar cairan dari borok tersebut melalui kontak kulit-ke-kulit, terutama pada luka terbuka, risiko penularan meningkat.
2. Dari Ibu ke Anak (Penularan Vertikal)
Sifilis dapat ditularkan dari ibu hamil yang terinfeksi kepada bayi melalui plasenta selama kehamilan, atau saat proses persalinan jika bayi kontak langsung dengan borok sifilis ibu. Penularan ini dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk keguguran, kelahiran prematur, atau cacat lahir pada bayi.
3. Berbagi Alat Makan atau Alat Pribadi
Meskipun lebih jarang, sifilis dapat menyebar melalui berbagi alat makan, sikat gigi, atau benda lain yang terkontaminasi cairan tubuh yang terinfeksi. Jika ada luka kecil di mulut atau gusi, ini dapat meningkatkan risiko penularan.
4. Ciuman
Penularan sifilis dapat terjadi melalui ciuman jika ada luka sifilis di mulut atau bibir salah satu individu. Jika luka borok sifilis ada di area mulut, kontak langsung dengan luka tersebut dapat menyebabkan penularan.
5. Transfusi Darah (Sangat Jarang)
Sifilis bisa menular melalui transfusi darah yang terkontaminasi, meskipun risiko ini sangat rendah karena prosedur medis saat ini sudah sangat ketat dalam mendeteksi infeksi dalam darah yang akan ditransfusikan.
Oleh sebab itu, penting untuk diingat bahwa penularan sifilis tanpa hubungan seksual lebih jarang terjadi dibandingkan dengan penularan melalui hubungan seksual. Namun, tetap penting untuk menjaga kebersihan pribadi, menghindari berbagi barang pribadi, dan menjalani tes kesehatan secara rutin untuk mencegah penularan sifilis.
Hal-hal yang Tidak Menularkan Sifilis
Meskipun sifilis adalah penyakit menular seksual yang dapat menyebar melalui kontak langsung dengan luka atau borok sifilis, ada beberapa hal yang tidak menularkan sifilis. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Berbagi Alat Makan atau Minum (Tanpa Luka Terbuka)
Sifilis tidak menular melalui berbagi alat makan, gelas, atau minuman jika tidak ada kontak langsung dengan luka sifilis yang terbuka. Bakteri Treponema pallidum hanya dapat menyebar melalui kontak dengan cairan dari borok atau luka yangte terinfeksi.
2. Bergabung dalam Kegiatan Olahraga
Sifilis tidak dapat menyebar melalui kontak fisik seperti berpelukan, berpegangan tangan, atau berolahraga bersama. Bakteri tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh untuk waktu lama, sehingga tidak dapat menular melalui sentuhan biasa.
3. Toilet Umum atau Kolam Renang
Penularan sifilis tidak terjadi melalui penggunaan toilet umum, kolam renang, atau bak mandi bersama. Bakteri sifilis tidak dapat bertahan hidup lama di permukaan atau air, dan tidak menyebar melalui sentuhan dengan benda-benda ini.
4. Ciuman Tanpa Luka Terbuka
Meskipun sifilis dapat menular melalui ciuman jika ada luka terbuka di mulut, ciuman biasa tanpa kontak dengan borok sifilis tidak akan menyebabkan penularan.
5. Berkumpul di Tempat Umum
Tidak ada risiko penularan sifilis hanya dengan berada di ruang yang sama atau berinteraksi dalam kegiatan sosial tanpa adanya kontak langsung dengan luka yang terinfeksi.
Tertarik mengetahui secara lebih dalam seputar sifilis? Jelajahi informasi penting lainnya dalam artikel-artikel berikut:
- 4 Tahapan Infeksi Sifilis dan Gejala yang Menyertainya
- Sifilis Dapat Menyerang Mulut, Kenali Penyebab dan Cara Pengobatannya
- Ciri Ciri Penyakit Sipilis pada Lelaki, Anda Harus Waspada!
- 8 Ciri Ciri Penyakit Sipilis pada Wanita – Waspada!
Kesimpulan
Itulah informasi mengenai cara penularan sifilis yang ternyata, selain melalui hubungan intim, sifilis juga dapat menular melalui penyebab lain, seperti kontak langsung dengan kulit penderita, ciuman, atau menular dari ibu ke anak pada saat kehamilan.
Namun, meskipun sifilis dapat menular dalam berbagai cara, penting untuk memahami bahwa tidak semua kontak fisik atau kegiatan sehari-hari menyebabkan penularan. Selain itu, penting juga untuk tidak mengabaikan gejala awal yang muncul dengan segera melakukan konsultasi dengan tenaga medis.