Infeksi virus HIV ternyata memiliki beberapa tahapan atau periode, salah satunya periode jendela HIV. Hal ini menjadi pembahasan penting karena banyak orang bingung dengan istilah tersebut.
Padahal, jika memang sudah terjadi infeksi maka di periode jendela pasien tidak mengalami gejala dan jika menjalani tes HIV biasanya akan negatif. Hanya saja bisa menularkan virus HIV didalam tubuh. Maka kenali betul apa itu periode jendela dan bagaimana menghadapinya.
Apa Itu Periode Jendela HIV?
Secara umum, periode jendela HIV adalah masa dimana virus HIV masuk ke dalam tubuh sampai membentuk antibodi. Virus HIV bisa masuk ke dalam tubuh jika ada kontak dengan darah maupun dengan cairan genital (sperma dan cairan vagina).
Virus yang masuk akan menimbulkan reaksi dari sistem kekebalan tubuh, yakni melakukan perlawanan. Sehingga di masa inilah pasien akan mengalami gejala mirip dengan flu seperti demam tinggi.
Setelahnya, akan masuk ke periode jendela HIV dimana virus sudah masuk ke dalam tubuh dan merangsang sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi. Apa itu antibodi? Antibodi adalah senyawa protein yang diproduksi sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.
Infeksi ini bisa dari virus HIV maupun virus jenis lainnya, sekaligus dari bakteri dan jamur. Antibodi yang terbentuk akan berbeda-beda tergantung dari zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Maka antibodi ini akan dicari oleh petugas medis dan laboratorium.
Tujuannya untuk mengetahui apakah memang ada proses perlawanan sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi virus HIV. JIka memang ada, maka pasien dalam hasil tes HIV menunjukan status positif. Begitu juga sebaliknya.
Hanya saja, antibodi tidak terbentuk seketika dan masing-masing orang berbeda dalam hal waktu pembentukan. Proses ini yang disebut masa atau periode jendela HIV, masa jendela ini bervariasi akan tetapi rata-rata dari beberapa minggu saja sampai 6 bulan.
Sebelum antibodi terbentuk maka hasil tes HIV dijamin negatif, padahal bisa jadi tubuh memang sudah terinfeksi. Selain itu, pasien tidak akan mengalami gejala. Maka penting untuk menjalani tes HIV berikutnya selang 3 atau 6 bulan pasca aktivitas beresiko terinfeksi virus HIV.
Hal yang Harus Dilakukan di Periode Jendela
Paham betul bahwa di periode jendela HIV tidak akan merasakan gejala, yang artinya tidak ada keluhan. Kemudian hasil tes juga negatif, padahal tetap was-was hasil tes selanjutnya positif. Maka penting untuk mengetahui apa saja yang perlu dilakukan di masa ini.
Pada periode ini pasien juga sudah bisa menularkan virus HIV ke orang lain. Maka saat memasuki periode ini wajib melakukan beberapa hal berikut ini:
1. Melakukan Tes HIV Lanjutan
Langkah pertama atau hal pertama yang perlu dilakukan pasien di masa periode jendela ini adalah melakukan tes HIV lanjutan. Artinya, pasien perlu menjalani tes HIV lagi atau mengulang.
Kenapa? Sebab untuk memastikan memang berada di periode jendela atau memang benar-benar bebas dari infeksi virus HIV. Berapa lama jarak tes pertama dengan tes lanjutan? Biasanya disesuaikan dengan jenis tes yang dijalani.
Sebaiknya silahkan bertanya atau konsultasi dengan petugas medis yang memberikan layanan tes HIV. Sehingga bisa tahu jarak waktu terbaik untuk melakukan tes lanjutan, dimana sudah menjadi masa terbentuknya antibodi HIV.
2. Menghindari Hubungan Seksual Beresiko
Menyadari betul di masa periode jendela HIV tetap bisa menularkan virus HIV, maka penting untuk menghindari segala bentuk penularan. Salah satunya dari aktivitas seksual bersama pasangan yang sebaiknya dilakukan dengan aman.
Pertama tentu saja setia pada satu pasangan, kedua adalah selalu menggunakan kondom untuk mengantisipasi terjadinya transmisi. Poin ketiga adalah menghindari aktivitas seksual selain ke area genital.
Maksudnya adalah menghindari oral seks, anal seks, dan lain sebagainya yang meningkatkan resiko terjadi transmisi virus HIV. Masa jendela yang berlangsung antara 23 hari – 90 hari atau bahkan lebih memang menuntut kesabaran.
Selama masa itu pula, pasien wajib melakukan aktivitas seksual yang aman sebagaimana yang sudah dijelaskan. Tujuannya untuk mencegah transmisi atau penularan ke pasangan.
3. Menjalani Terapi ARV
Selanjutnya adalah menjalani terapi ARV di periode jendela HIV. Konsumsi obat ARV tak hanya ditujukan kepada pasien yang sudah positif HIV saja. Melainkan juga untuk mereka yang beresiko tinggi tertular.
Misalnya pada PSK, tenaga medis, dan lain sebagainya. ARV yang dikonsumsi sejak dini akan mencegah virus HIV berkembang terlalu agresif sehingga menurunkan resiko HIV berkembang menjadi AIDS.
Meskipun begitu, tidak semua pasien yang berada di periode jendela akan diberikan obat ARV. Pada beberapa kasus, tenaga medis bisa memberikan pengobatan profilaksis pasca pajanan (PEP) atau obat pre-exposure prophylaxis (PrPP).
4. Menjalani Gaya Hidup Sehat
Hal penting berikutnya dan yang terakhir untuk dijalani pasien di periode jendela HIV adalah menjalani gaya hidup sehat. Mencakup pola makan yang sehat dan seimbang, lebih banyak bergerak misalnya dengan olahraga, dan lain-lain.
Gaya hidup sehat juga melibatkan jam istirahat yang cukup. Detailnya bisa dikonsultasikan dengan dokter. Tujuan penerapan gaya hidup sehat adalah untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Berhubung virus HIV akan menyerang sistem kekebalan tubuh, maka penting untuk menjaga sistem ini dalam kondisi baik sebisa mungkin. Salah satunya dengan menerapkan gaya hidup sehat tadi.
Tips Menghadapi Hasil Tes Positif
Lepas dari periode jendela HIV, maka pasien akan masuk ke periode berikutnya dan akan mulai merasakan sejumlah gejala. Pada periode jendela, selang beberapa bulan bisa menjalani tes lanjutan untuk memastikan. Mengenai waktu silahkan konsultasi ke dokter.
Kemungkinan terburuk adalah mendapati hasil tes lanjutan ternyata positif, dan di masa ini akan segera merasakan gejala. Namun, hasil tes positif tentu bukan akhir dari segalanya. Selama menjadi pasien HIV ternyata masih tetap bisa hidup normal dan terus berkarya.
Jika Anda mengalami gejala seperti ini, wasapada mungkin Anda memang mengalami gejala awal HIV apalagi gejala muncul setelah melukakan seks bebas. Konsultasikan sekarang juga secara gratis di autoimuncare secara gratis.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
virus HIV ke dalam tubuh hingga menjadi HIV+ dan dapat berlangsung selama 2 minggu – 6 bulan
Tes antibodi biasanya dapat mendeteksi HIV
23 sampai 90 hari setelah pajanan .
Sebagian besar Rapid tes dan tes mandiri adalah tes antibodi. Tes antigen/antibodi cepat yang dilakukan dengan darah dari ujung jari biasanya dapat mendeteksi HIV 18 hingga 90 hari setelah terpapar HIV
Baca juga Pertanyaan seputar
Obat Herbal HIV Apakah Efektif Menurunkan CD4?
Ketahui Jenis Obat ARV Sebelum Mengonsumsinya
Gejala HIV Pada Anak & Tindakan yang Harus Anda Lakukan
Cara Merawat ODHA di Rumah yang Aman dan Efektif
HIV Viral Load : Kenapa ODHA Wajib Tau?
Cara Membaca Hasil Tes Viral Load Untuk ODHA
Berapa Lama Tes HIV Keluar?
Macam Macam Alat Tes HIV & Proses Hasilnya
Masa Inkubasi HIV dan Urutan Masa Inkubasi HIV AIDS
Perbedaan Ruam HIV dan Ruam Biasa
Apakah Mom Sehat? Berikut Gejala HIV Pada Ibu Hamil
Cara Cek HIV di Puskesmas Terdekat Anda di 2023
Gejala HIV Pada Lidah di Tahap Awal
Cara Pemeriksaan HIV Jenis Tes dan Tempat Tes HIV
Kenapa HIV Perlu Dicegah? Berikut Cara Mencegah HIV
7 Cara Mencegah HIV Pada Wanita di Tahun 2023