Jika Anda pasien HIV atau ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) yang tidak menjalani tes viral load akan kesulitan mengetahui kondisi kesehatannya. Sehingg jika Anda jarang melakukan tes atau bahkan tidak melakukan, mungkin Anda bisa
Data di tahun 2020 menunjukan ada sekitar 500 ribu orang hidup dengan HIV atau menjadi ODHA. Beberapa diantaranya tidak mengetahui jumlah virus HIV di dalam tubuhnya. Padahal bisa diketahui lewat tes khusus. Berikut penjelasan lengkapnya.
Cara Membaca Hasil Tes Viral Load
Viral load pada dasarnya adalah kisaran jumlah partikel virus dan jumlah RNA HIV per 1 ml (1 cc) sampel darah. Dengan kata lain viral load adalah jumlah virus HIV di dalam darah pasien atau ODHA.
Viral load kemudian bisa dideteksi dengan menjalani tes viral load di klinik, rumah sakit, maupun laboratorium yang menyediakan layanan tersebut. Tes jenis ini dilakukan berkala oleh ODHA.
Pertama kali dilakukan setelah 3 bulan menjalani tes HIV dan dinyatakan positif, kemudian kali kedua setelah 6 bulan. Berikutnya adalah setelah 12 bulan dan dilakukan rutin seumur hidup.
Tes viral load yang mampu mendeteksi jumlah virus HIV di dalam darah kemudian memiliki beberapa hasil tes. Hasil tes ini akan menentukan apakah kadar virus di dalam tubuh terbilang tinggi, rendah, atau justru tidak terdeteksi.
Anda yang berencana menjalani tes jenis ini, pastikan paham apa saja jenis hasil yang mungkin didapatkan. Berikut penjelasan detailnya:
1. Virus Terdeteksi
Cara membaca hasil tes viral load disesuaikan dengan hasil tes itu sendiri, dimana yang pertama adalah virus terdeteksi atau viral load terdeteksi. Artinya adalah tubuh Anda memang memiliki virus HIV di dalam darah.
Sehingga hasil tes HIV dipastikan akan positif dan dianjurkan untuk segera menjalani terapi ARV. Dalam hasil ini, kemudian ada dua kategori yang menunjukan tingkat jumlah virus HIV di dalam tubuh. Yaitu:
- Hasil viral load diatas 100.000 copy/ml menunjukkan jumlah virus yang tinggi di dalam darah.
- Hasil viral load dibawah 10.000 copy/ml menunjukkan jumlah virus dalam darah rendah.
Jadi, jika hasil viral load yang dijalani adalah terdeteksi maka ada dua kemungkinan tersebut. Yakni viral load tinggi jika jumlah virus mencapai 100 ribu copy/ml atau di atasnya. Kemudian terbilang rendah apabila jumlahnya 10 ribu copy/ml.
Saat menjalani tes maka biasanya petugas medis akan memberi penjelasan. Hanya saja ada juga yang diam saja dan sekedar menyerahkan lembaran berisi hasil tes viral load yang sudah dijalankan.
Maka penting bagi ODHA untuk memahami apa itu viral load dan bagaimana cara membaca hasil tesnya. Sehingga jika ada yang dirasa belum dipahami bisa ditanyakan langsung ke petugas yang memberi pelayanan.
Baca juga Macam Macam Alat Tes HIV & Proses Hasilnya
2. Virus Tak Terdeteksi
Hasil tes viral load juga bisa memberikan hasil tidak terdeteksi. Sesuai penjelasan sebelumnya, hasil ini menunjukan jika jumlah virus HIV yang terdeteksi selama tes terbilang sangat rendah.
Jumlah virus 20-75 copy/ml sudah masuk ke dalam kategori tidak terdeteksi. Beberapa sumber juga menyebutkan hasil 40-74 copy/ml masuk kategori tidak terdeteksi.
Hasil ini menunjukan jika jumlah virus HIV di dalam darah termasuk sangat rendah sehingga ODHA memiliki potensi rendah untuk menularkan virus tersebut ke orang lain.
Hanya saja, hasil tes ini menunjukan kadar atau jumlah virus yang terbilang rendah bukan tidak ada sama sekali. Artinya ODHA di dalam tubuhnya tetap ada virus HIV dan suatu saat jumlahnya bisa naik kembali.
Maka ODHA dengan hasil tes tidak terdeteksi tetap akan diwajibkan untuk menghindari aktivitas beresiko melakukan transmisi. Selain itu tetap dianjurkan rutin minum ARV setiap hari seumur hidup untuk mencegah kenaikan viral load.
3. Blip Viral Load
Hasil tes viral load juga bisa dalam kondisi blip viral load, yaitu kondisi dimana jumlah virus HIV dalam darah naik untuk sementara waktu. Biasanya ada perbedaan hasil signifikan antara tes pertama dengan tes berikutnya.
Misalnya, bulan ini menjalani tes untuk mengetahui viral load dan hasilnya adalah terdeteksi dengan kadarnya terbilang rendah. Selang 12 bulan berikutnya hasil viral load menunjukan terdeteksi dengan kadar virus HIV yang tinggi.
Berikutnya pada 12 bulan selanjutnya, hasil tes justru kembali rendah. Maka di tes kedua disebut blip viral load. Inilah alasan kenapa tes satu ini perlu dilakukan rutin oleh ODHA dan bahkan seumur hidup.
Sebab hasil tes bisa berubah-ubah dan kondisi blip viral load bukan menunjukan pengobatan yang dijalani tidak efektif. Melainkan ODHA sedang mengalami infeksi atau menderita penyakit tertentu di luar HIV dan AIDS.
Adapun rentan blip viral load adalah jika jumlah virus HIV ada di kisaran angka di bawah 50 copy/ml atau pada angka 200, 500 atau bahkan 1.000 copy/ml. Jika mendapatkan hasil tes viral load seperti ini maka lanjutkan proses pengobatan HIV.
Jangan lewatkan Berapa Lama Tes HIV Keluar?
Memahami Hasil Tes Viral Load Lewat Tes CD4
Dalam pengobatan penyakit HIV dan AIDS, tes viral load memiliki hubungan erat dengan tes CD4. Viral load menunjukan jumlah virus HIV di dalam tubuh ODHA, sementara tes CD4 menunjukan jumlah sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Pada saat ODHA menjalani tes untuk mengetahui viral load dan hasilnya terbilang tinggi, misalnya 100 ribu copy/ml. Maka besar kemungkinan saat menjalani tes CD4 akan menunjukan angka yang rendah. Begitu juga sebaliknya.
Sebab virus HIV pada dasarnya menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang berdampak pada penurunan jumlah sel CD4. Semakin tinggi jumlah virus HIV maka semakin rendah sel CD4 akan terdeteksi saat dilakukan pemeriksaan.
Oleh sebab itu, Anda selaku ODHA maupun orang terdekat diwajibkan untuk disiplin menjalani pengobatan sekaligus rutin menjalani tes pemeriksaan lanjutan. ODHA bisa memilih salah satu antara tes CD4 atau viral load.
Bisa juga memilih untuk menjalani kedua jenis tes tersebut, hanya saja dari segi biaya tentunya lebih tinggi dibanding hanya menjalani satu tes. Selain itu, dibutuhkan waktu dan tenaga untuk menjalani tes tersebut yang mana akan dijalani secara berkala.
Supaya hasil kedua jenis tes ini sama-sama menunjukan kabar baik, maka penting bagi Anda ODHA untuk melakukan beberapa hal berikut ini:
- Disiplin menjalani terapi ARV, dimana dijelaskan konsumsi obat ARV wajib dilakukan setiap hari seumur hidup meskipun tes CD4 menunjukan jumlah tinggi dan tes viral load menunjukan hasil tidak terdeteksi.
- Menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat, sehingga bisa menguatkan sistem kekebalan tubuh dan berdampak positif pada penyakit HIV maupun AIDS yang diderita.
- Rajin menjalani tes viral load atau tes CD4 secara berkala, detailnya bisa dikonsultasikan dengan dokter yang memberi perawatan.
Jika ada pertanyaan seputar CD4 atau gejala HIV, Anda dapat melakukan konsultasi gratis di autoimuncare sekarang juga. Tentunya privasi terjamin dan ditangani oleh ahlinya. Klik disini untuk memulai konsultasi gratis.
Untuk membantu penyembuhan lebih cepat kami rekomendasikan untuk mengonsumsi obat herbal kolesterol yang sudah bpom dan halal seperti HV-CARE.
Anda bisa membeli produk HV-CARE melalui chat wa atau shopee dan akan mendapatkan konsultasi gratis dan garansi 100%
Baca juga artikel HIV yang lain
- Pertanyaan HIV yang Sering Ditanyakan Ketika Pasangan Positif
- Obat Herbal HIV Apakah Efektif Menurunkan CD4?
- Ketahui Jenis Obat ARV Sebelum Mengonsumsinya
- Gejala HIV Pada Anak & Tindakan yang Harus Anda Lakukan
- Cara Merawat ODHA di Rumah yang Aman dan Efektif
- HIV Viral Load : Kenapa ODHA Wajib Tau?
- Berapa Lama Tes HIV Keluar?
- Macam Macam Alat Tes HIV & Proses Hasilnya
- Masa Inkubasi HIV dan Urutan Masa Inkubasi HIV AIDS
- Perbedaan Ruam HIV dan Ruam Biasa
- Apakah Mom Sehat? Berikut Gejala HIV Pada Ibu Hamil
- Cara Cek HIV di Puskesmas Terdekat Anda di 2023
- Gejala HIV Pada Lidah di Tahap Awal
- Cara Pemeriksaan HIV Jenis Tes dan Tempat Tes HIV
- Kenapa HIV Perlu Dicegah? Berikut Cara Mencegah HIV
- 7 Cara Mencegah HIV Pada Wanita di Tahun 2023