Pernahkah Moms merasakan Miss V perih setelah berhubungan seksual dengan pasangan? Sensasi perih atau nyeri saat berhubungan seksual memang biasa pada wanita. Penyebabnya pun beragam yang tentu perlu diketahui, namun jika itu sering terjadi Moms patut waspada.
Kenapa? Sebab, pada dasarnya hubungan seksual tidak menimbulkan rasa sakit jika memang dilakukan dengan benar. Selain itu, juga tidak mengalami masalah medis tertentu di organ reproduksi. Maka pahami betul apa penyebabnya dan segera mencari solusi.
Penyebab Miss V Perih Setelah Berhubungan
Dari data penelitian diketahui sekitar 20% wanita mengeluh Miss V perih setelah berhubungan intim. Rasa perih ini bisa dialami selama hubungan seksual berlangsung maupun setelahnya.
Rasa nyeri pun bisa hilang seketika, akan tetapi bisa juga bertahan sampai beberapa jam yang tentu sangat menyiksa. Keluhan satu ini ternyata bisa disebabkan oleh beberapa hal, bisa karena menderita suatu penyakit maupun karena penyebab lainnya.
Berikut adalah beberapa penyakit atau kondisi medis yang sering membuat penderita mengeluhkan Miss V perih setelah berhubungan seksual:
1. Dermatitis Kontak
Kondisi medis pertama yang sangat mungkin menyebabkan Miss V perih selama maupun setelah berhubungan seksual adalah dermatitis kontak. Kondisi ini diketahui bisa menyebabkan robekan atau luka pada vulva.
Vulva sendiri adalah area kulit yang mengitari uretra dan juga vagina. Jika dermatitis kontak dialami maka bisa membuat vulva lebih sensitif dan mudah mengalami peradangan. Salah satu dampaknya adalah nyeri saat berhubungan seksual.
Adapun penyebab dermatitis kontak dari sebagian besar kasus adalah karena alergi. Misalnya alergi terhadap bahan di dalam sabun kewanitaan yang selama ini digunakan. Bisa juga alergi pada pelumas, bahan kondom, dan lain-lain.
2. Endometriosis
Endometriosis juga menjadi salah satu penyebab Miss V perih setelah berhubungan seksual. Endometriosis adalah kondisi dimana tumbuh sel atau jaringan lunak yang seharusnya tumbuh di dalam rahim kemudian tumbuh di luar rahim.
Kondisi endometriosis membuat jaringan yang terbentuk rawan mengalami peradangan. Salah satunya saat ada penetrasi ketika melakukan aktivitas seksual sehingga memunculkan rasa nyeri, baik sekejap maupun berjam-jam.
Apabila endometriosis dialami maka akan diikuti gejala khas lainnya. Misalnya Anda akan mengalami diare, sakit perut berkepanjangan, nyeri di tubuh bagian atas, dan sering buang air kecil.
3. Vulvodynia
Kondisi medis yang disebut vulvodynia juga sering menjadi pemicu Miss V perih setelah berhubungan seksual. Vulvodynia adalah kondisi dimana vulva mengalami infeksi. Sehingga Anda bisa merasakan sensasi terbakar di area vulva.
4. Vaginitis
Vaginitis juga sering membuat aktivitas seksual terasa menyakitkan bagi kaum Hawa. Adapun yang dimaksud vaginitis adalah adanya peradangan pada vagina dan ditandai dengan sensasi gatal dan keputihan yang berlebihan.
Vaginitis bisa terjadi ketika ada infeksi bakteri maupun jamur jenis tertentu yang kemudian memberikan gejala khas yang disebutkan tadi. Kemudian perlahan memberikan sensasi nyeri saat berhubungan seksual.
Sebab, infeksi yang dialami nantinya bisa menyebabkan vagina mengalami peradangan. Adanya penetrasi dari Mr P atau penis pasangan akan membuat kondisi peradangan semakin parah, sehingga sensasi nyeri tidak tertahankan.
5. Vaginismus
Vaginismus diketahui juga bisa menyebabkan Miss V perih setelah berhubungan seksual. Vaginismus sendiri adalah kondisi medis dimana terjadi pengencangan otot vagina tanpa disadari. Sehingga otot vagina tegang dan mengencang sendiri.
Akibatnya, saat penetrasi dilakukan maka otot-otot di vagina akan bergesekan hebat lalu terjadi peradangan. Wanita yang mengalami kondisi ini akan kesulitan melakukan hubungan seksual.
Selain itu, di negara tertentu yang kebanyakan memakai tampon saat menstruasi dialami. Maka vaginismus yang diderita bisa membuatnya kesulitan memakai tampon dan merasakan sakit luar biasa.
6. Kista Ovarium
Kista ovarium juga bisa mengganggu aktivitas seksual pada kaum Hawa. Kista ovarium adalah kondisi dimana terbentuk kantong berisi cairan yang tumbuh di indung telur wanita.
Kista yang ukurannya tidak terlalu besar tidak akan menyebabkan Miss V merasakan sensasi perih saat berhubungan seksual. Hanya saja jika ukurannya cukup besar, maka penetrasi bisa memicu peradangan dan bahkan kista pecah.
7. Peradangan Panggul
Wanita pada kondisi tertentu bisa mengalami peradangan panggul, yaitu kondisi dimana saluran reproduksi mengalami infeksi dan kemudian meradang. Saluran reproduksi yang dimaksud mencakup serviks, rahim, dan ovarium.
Jika kondisi medis ini dialami maka hubungan seksual saat penetrasi dilakukan akan memunculkan rasa perih luar biasa. Oleh sebab itu, infeksi ini erlud iatasi untuk mencegah keluhan tersebut.
Selain bisa disebabkan oleh sejumlah gangguan medis tersebut, rasa perih pada Miss V setelah berhubungan seksual bisa disebabkan hal lain. Misalnya adalah:
- Vagina kering, yakni kondisi dimana vagina tidak memproduksi cairan yang cukup sehingga menyebabkan peradangan saat terjadi penetrasi. Kondisi ini umum dialami wanita di masa menopause.
- Mengalami kelelahan ekstrim, sehingga berdampak pada penurunan gairah seksual dan cairan vagina tidak diproduksi dalam kadar cukup.
- Masalah dengan pasangan, adanya persoalan pribadi dengan pasangan seperti memendam rasa sakit hati bisa menurunkan gairah seksual sehingga Miss V perih setelah berhubungan menjadi dampaknya.
- Reaksi alergi, wanita yang menggunakan sabun kewanitaan dengan bahan tertentu dan ternyata mengalami alergi bisa memicu perih saat berhubungan seksual.
- Efek samping obat-obatan, jenis obat tertentu bisa menurunkan gairah seksual dan mempengaruhi produksi cairan vagina. Konsultasikan dengan dokter terkait efek samping ini untuk dikomunikasikan dengan pasangan.
Apa yang Sebaiknya Moms Lakukan?
Miss V perih setelah berhubungan seksual bisa disebabkan oleh banyak hal, baik masalah medis maupun non medis. Hal ini sesuai dengan penjelasan sebelumnya. Jadi, terdapat beberapa hal perlu dilakukan untuk mengatasinya. Yaitu:
1. Memeriksakan Diri ke Dokter
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksakan diri ke dokter. Biasanya akan menemui dokter spesialis ginekolog atau kandungan sehingga bisa diperiksa penyebab keluhan nyeri yang dirasakan.
Jika penyebabnya sudah diketahui maka dokter bisa memberikan solusi. Misalnya, jika karena infeksi maka akan diresepkan obat, jika karena kanker maka disarankan menjalani kemoterapi, dan lain sebagainya.
2. Menggunakan Pelumas
Miss V perih setelah berhubungan seksual sering dikeluhkan oleh para wanita yang sudah memasuki masa menopause. Hal ini lumrah. Akan tetapi jika masih aktif melakukan hubungan seksual dengan pasangan, maka bisa memakai pelumas. Konsultasi dengan dokter untuk rekomendasi pelumas yang aman.
3. Konsultasi dengan Terapis
Pada beberapa kasus, keluhan saat berhubungan seksual pada wanita bisa disebabkan masalah psikis. Misalnya trauma pernah mengalami kekerasan seksual, benci dengan pasangan, stres, dan sebagainya. Maka perlu konsultasi dengan terapis.
4. Disiplin Menjalani Pengobatan
Khusus untuk Anda yang memang terdiagnosa menderita penyakit tertentu sehingga Miss V sering perih setelah berhubungan seksual. Maka perlu disiplin menjalani pengobatan, apapun jenis dan bentuknya yang direkomendasikan oleh dokter.
Berhubungan seksual dengan pasangan, apalagi atas dasar cinta tentu akan memberikan kesenangan bukan rasa sakit. Jadi, jika selama ini mengeluh Miss V perih setelah berhubungan seksual sebaiknya tidak diam saja. Perlu diatasi secepatnya.
Baca juga artikel kesehatan seksual lainnya:
Cara Membaca Hasil Tes Viral Load Untuk ODHA
Berapa Lama Tes HIV Keluar?
Macam Macam Alat Tes HIV & Proses Hasilnya
Masa Inkubasi HIV dan Urutan Masa Inkubasi HIV AIDS
Perbedaan Ruam HIV dan Ruam Biasa
Apakah Mom Sehat? Berikut Gejala HIV Pada Ibu Hamil
Cara Cek HIV di Puskesmas Terdekat Anda di 2023
Gejala HIV Pada Lidah di Tahap Awal
Cara Pemeriksaan HIV Jenis Tes dan Tempat Tes HIV
Kenapa HIV Perlu Dicegah? Berikut Cara Mencegah HIV
7 Cara Mencegah HIV Pada Wanita di Tahun 2023
Ciri Ciri Penyakit Sipilis pada Lelaki Dads Harus Waspada!
Apakah HIV Bisa Sembuh dengan Sendirinya?
9 Makanan yang Meningkatkan CD4
8 Ciri Ciri Penyakit Sipilis pada Wanita Waspada!