Cara Mengecek Diabetes & Jenis Pemeriksaan Tipe 1, 2

Cara mengecek diabetes
Cara mengecek diabetes

Ada banyak cara mengecek diabetes. Beberapa tes yang dapat dilakukan diantaranya yaitu tes A1C, tes gula darah puasa, dan tes toleransi glukosa. Penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2 juga melakukan beberapa tes yang sama.

Lantas bagaimana cara kerja untuk mengecek diabetes tersebut? Mari simak artikel berikut untuk mengetahuinya lebih lanjut.

Tes Untuk Diabetes Tipe 1, Diabetes Tipe 2, dan Prediabetes

Diabetes tipe 1 dan tipe 2 adalah dua jenis diabetes yang paling umum. Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin, sehingga tubuh tidak dapat memproduksi insulin sendiri. 

Diabetes tipe 2, di sisi lain, terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Sementara prediabetes merupakan kondisi di mana kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal, tetapi belum mencapai tingkat diabetes tipe 2.

Untuk memastikannya, dokter akan meminta Anda melakukan satu atau lebih dari tes darah berikut ini untuk memastikan diagnosis:

1. Tes A1C

Tes A1C, juga dikenal sebagai tes hemoglobin A1C, digunakan untuk mengukur rata-rata tingkat gula darah seseorang selama 2-3 bulan terakhir. Tes ini dianjurkan untuk semua orang dengan diabetes tipe 2 dan dapat digunakan sebagai tes skrining untuk diabetes tipe 1. 

Hasil yang normal adalah di bawah 5,7%, sedangkan angka antara 5,7% dan 6,4% menunjukkan risiko tinggi untuk diabetes. Jika hasilnya di atas 6,5%, dapat dipastikan Anda menderita diabetes.

2. Tes Gula Darah Puasa

Tes gula darah puasa adalah tes di mana seseorang harus berpuasa selama minimal 8 jam sebelum tes. Tes ini biasanya dilakukan di pagi hari, dan tes dilakukan setelah pasien datang ke laboratorium untuk pengambilan sampel darah. Hasil normal dari tes ini adalah kurang dari 100 mg/dL. 

Jika hasilnya antara 100-125 mg/dL, maka ada kemungkinan seseorang memiliki risiko tinggi untuk mengembangkan diabetes. Jika hasilnya lebih dari 126 mg/dL, maka Anda diagnosa mengalami diabetes.

baca juga Cara Memilih Alat Pengukur Gula Darah di Tahun 2023

3. Tes Toleransi Glukosa

Tes toleransi glukosa dilakukan dengan memberikan pasien minuman yang mengandung glukosa dan kemudian mengukur tingkat gula darah mereka setelah 2 jam. Tes ini biasanya digunakan untuk mengecek apakah seseorang memiliki diabetes tipe 2 atau prediabetes. 

Hasil normal dari tes ini adalah kurang dari 140 mg/dL. Jika hasilnya antara 140-199 mg/dL, maka ada kemungkinan seseorang memiliki risiko tinggi untuk mengalami diabetes. Jika hasilnya lebih dari 200 mg/dL, maka menandakan bahwa Anda menderita diabetes.

Jangan lupa cek juga Cara Menggunakan Glukometer atau Alat Pengukur Gula Darah

4. Tes Gula Darah Secara Acak

Tes gula darah acak adalah tes yang mengukur kadar gula darah pada saat Anda dites. Tes ini bisa dilakukan kapan saja dan tidak perlu berpuasa terlebih dahulu. Jika kadar gula darah Anda mencapai 200 mg/dL atau lebih tinggi, itu menunjukkan bahwa Anda menderita diabetes.

Jika dokter Anda curiga bahwa Anda menderita diabetes tipe 1, darah Anda juga akan diuji untuk mencari autoantibodi (zat yang menunjukkan bahwa tubuh Anda menyerang dirinya sendiri) yang biasanya hadir pada diabetes tipe 1 tetapi tidak pada diabetes tipe 2. 

Dokter juga mungkin akan memeriksa urin Anda untuk mencari keton (diproduksi ketika tubuh Anda membakar lemak untuk energi), yang juga menunjukkan apakah Anda menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2.

5. Tes Untuk Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi selama kehamilan. Diabetes gestasional didiagnosis menggunakan tes darah. Biasanya tes ini dilakukan antara usia kehamilan 24 hingga 28 minggu. 

Namun, jika risiko Anda lebih tinggi untuk menderita diabetes gestasional (karena memiliki lebih banyak faktor risiko), dokter nantinya mungkin akan melakukan tes lebih awal. Kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal pada awal kehamilan Anda mungkin menunjukkan bahwa Anda menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2, bukan diabetes gestasional.

6. Tes Skrining Glukosa

Tes skrining glukosa dilakukan dengan cara memeriksa kadar gula darah pada saat diuji. Pada tes ini, Anda akan diminta untuk minum cairan yang mengandung glukosa, lalu setelah 1 jam, darah Anda akan diambil untuk memeriksa kadar gula darah Anda. 

Hasil normal dari tes ini adalah 140 mg/dL atau lebih rendah. Namun, jika hasilnya lebih tinggi dari 140 mg/dL, Anda perlu melakukan tes toleransi glukosa.

7. Tes Toleransi Glukosa

Tes toleransi glukosa dilakukan untuk mengkonfirmasi apakah Anda benar-benar mengidap diabetes atau tidak. Tes ini dilakukan dengan cara memeriksa kadar gula darah sebelum dan setelah Anda minum cairan yang mengandung glukosa. 

Sebelum tes ini dilakukan, Anda harus berpuasa semalaman dan darah Anda diambil untuk menentukan kadar gula darah puasa Anda. Kemudian Anda akan minum cairan tersebut dan kadar gula darah Anda akan diperiksa 1 jam, 2 jam, dan mungkin 3 jam setelah minum cairan tersebut. 

Hasil dari tes toleransi glukosa dapat berbeda-beda tergantung pada ukuran minuman glukosa dan seberapa sering kadar gula darah Anda diuji. Oleh karena itu, penting untuk bertanya pada dokter Anda apa arti dari hasil tes yang Anda dapatkan.

Catatan
Jika Anda masih bingung masalah tes gula darah, Anda bisa konsultasi ke autoimuncare secara gratis. Silahkah kunjungi disini.

Kesimpulan

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh karena tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin dengan efektif. Ada berbagai tes untuk mengecek diabetes, seperti tes A1C, tes gula darah puasa, tes toleransi glukosa, tes gula darah secara acak, tes untuk diabetes gestasional, dan tes skrining glukosa. 

Setiap tes memiliki hasil normal dan rentang hasil yang menunjukkan risiko atau diagnosis diabetes. Jika Anda memiliki gejala diabetes atau faktor risiko, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan tes dan menerima perawatan yang sesuai

Baca juga kumpulan artikel diabetes