Cara Merawat Luka Diabetes Untuk Keluarga Tercinta

cara merawat kaki diabetes
cara merawat kaki diabetes

Pemahaman mengenai tata cara merawat luka diabetes tentu penting, baik bagi pasien itu sendiri maupun bagi keluarga yang merawat. Luka pada penderita diabetes diketahui tidak bisa kering dengan cepat sebagaimana orang tanpa diabetes. 

Perawatan yang keliru tentunya akan memperparah kondisi luka tersebut yang kemudian memicu infeksi dan resiko lainnya. Oleh sebab itu, ilmu mengenai merawat luka menjadi kebutuhan sekaligus kewajiban untuk diketahui pasien serta keluarga. Berikut informasinya. 

Cara Merawat Luka Diabetes

Luka pada pasien diabetes bukannya tidak bisa disembuhkan, melainkan membutuhkan proses penyembuhan lebih lama. Tingginya kadar gula di dalam darah mempengaruhi kemampuan daya tahan tubuh untuk melawan infeksi, termasuk infeksi bakteri. 

Kondisi ini yang membuka luka pada tubuh pasien lebih susah untuk sembuh atau mengering. Sebab memang bakteri bisa dengan cepat tumbuh dan melakukan infeksi lebih lanjut. 

Meskipun begitu, dengan cara merawat luka diabetes yang tepat maka luka bisa sembuh dengan baik. Lalu, apa saja bentuk perawatan yang tepat tersebut? Berikut penjelasannya: 

1. Membersihkan Luka Setiap Hari

Langkah perawatan yang pertama untuk luka diabetes adalah dibersihkan secara teratur, yakni setiap hari. Membersihkan luka bisa dimulai dengan membasuh luka menggunakan air mengalir dan sabun. 

Setelahnya, pasien bisa mengeringkan area luka tersebut menggunakan kain handuk yang lembut. Berikutnya tinggal dioleskan salep atau disemprotkan cairan antiseptik. Baru kemudian diperban atau disesuaikan anjuran dokter. 

Adapun salep atau cairan antiseptik sebaiknya meminta resep dari dokter agar sesuai kondisi luka yang dialami. Perawatan ini perlu dilakukan rutin untuk memastikan luka selalu bersih dan mencegah bakteri berkembang. 

2. Memperban atau Menutup Luka dengan Pembalut Luka

Cara atau langkah kedua dalam cara merawat luka diabetes adalah dengan menutup luka yang dialami pasien. Dengan apa? Yakni dengan perban maupun dengan penutup luka jenis lain sesuai dengan rekomendasi dari dokter. 

Menutup luka pada pasien diabetes sangat dianjurkan untuk mencegah adanya infeksi lebih lanjut. Luka yang dibiarkan terbuka akan dengan mudah terinfeksi bakteri, virus, dan lain sebagainya. Jika terjadi maka luka tidak kunjung sembuh. 

3. Jaga Luka Tetap Tertutup 

Kadang kala masih banyak orang tua yang menyarankan anak-anaknya untuk mengangin-anginkan luka agar cepat kering. Banyak orang tua yang percaya memperban atau memberi plester pada luka justru membuatnya basah dan susah sembuh. 

Namun, anggapan para orang tua ini ternyata keliru. Sebab hasil berbagai penelitian menunjukan bahwa luka yang dibiarkan terbuka justru rentan susah sembuh. Pasalnya lebih mudah terinfeksi oleh bakteri, virus, dan lain-lain. 

Jika orang tanpa diabetes dianjurkan untuk selalu menutup luka demi mencegah infeksi. Maka larangan ini akan lebih ketat bagi penderita diabetes yang kondisi tubuhnya secara alami suka menutup luka. Jadi, pastikan luka selalu tertutup. 

4. Hindari Tekanan di Sekitar Luka, Terutama Jika di Kaki

Cara merawat luka diabetes berikutnya adalah menghindari tekanan di sekitar luka. Misalnya, saat luka ada di area paha maka hindari memakai celana kelewat ketat. Sebab bisa memberikan tekanan ke area luka tersebut. 

Luka di tubuh yang mendapat tekanan nantinya akan lebih susah untuk sembuh. Oleh sebab itu hindari tekanan dalam bentuk apapun. Bagaimana jika luka ada di kaki? Gunakan alas kaki khusus penderita diabetes, silahkan minta rekomendasi dokter. 

5. Menjaga Gula Darah Tetap Stabil

Pasien diabetes juga harus menjaga kadar gula darah tetap stabil. Kenapa? Sebab gula darah yang stabil akan mencegah bakteri mudah masuk ke tubuh melalui luka dan menyebabkan infeksi. 

Oleh sebab itu, pastikan pasien selalu menjalankan pola hidup sehat agar kadar gula darah selalu stabil. Secara umum, saat kadar gula ada di angka normal maka luka yang terbentuk akan mudah kering atau sembuh. 

Lalu, pola hidup seperti apa yang bisa mengontrol gula darah? Yakni dengan menjalankan diet diabetes, rajin berolahraga, istirahat yang cukup, kelola stres dengan baik, dan sebagainya. Sehingga gula darah cenderung selalu stabil. 

6. Minum Obat yang Direkomendasikan oleh Dokter Anda

Cara merawat luka diabetes yang terakhir adalah minum obat yang direkomendasikan oleh dokter. Kebanyakan pasien diabetes akan dianjurkan dokter untuk minum obat secara rutin. 

Obat ini biasanya untuk membantu pasien mengontrol kadar gula dalam darah. Sehingga mencegah terjadi lonjakan kenaikan yang bisa mengancam keselamatan pasien. Sekaligus bisa meningkatkan resiko terjadi komplikasi. 

Apapun obat yang diresepkan oleh dokter, pastikan untuk diminum secara teratur mengikuti dosis dan jadwal minumnya. Hal serupa juga berlaku untuk suntik insulin. Sehingga kadar gula darah terkontrol dan luka lebih mudah sembuh. 

baca juga Cara Menghilangkan Nyeri Kaki Pada Penderita Diabetes

Apa yang Terjadi Jika Luka atau Luka Diabetes Tidak Diobati?

Pasien diabetes diharapkan waspada jika mengalami luka. Bahkan untuk luka goresan sekecil apapun. Sebab kadar gula darah yang tinggi bisa membuat bakteri dengan mudah berkembang dan masuk ke tubuh lewat luka kecil. 

Jika tidak dirawat dengan tepat dan kontrol kadar gula darah tidak dilakukan maka luka ini akan terus berkembang. Terdapat sejumlah bentuk komplikasi yang diakibatkan oleh luka diabetes yang tidak ditangani dengan benar. Yaitu: 

1. Infeksi Kulit 

Komplikasi pertama yang dapat terjadi jika pasien tidak paham cara merawat luka diabetes adalah terjadi infeksi. Infeksi adalah kondisi dimana bakteri, virus, dan penyebab masalah kesehatan lain berhasil masuk ke dalam tubuh. 

Saat infeksi terjadi maka luka menjadi sukar sembuh, membengkak, permukaan kulit menjadi gelap, sampai tercium bau tidak sedap. Bau ini muncul karena daging di area luka membusuk sehingga baunya mengganggu. 

Jika infeksi sudah menembus sampai ke tulang maka ada resiko tinggi pasien harus menjalani amputasi. Oleh sebab itu, luka sekecil apapun perlu diperhatikan dan dirawat dengan baik untuk mencegah komplikasi serius ini. 

2. Pembentukan Abses 

Komplikasi kedua dari luka diabetes yang muncul dan tidak dirawat dengan baik adalah terbentuk abses. Apa itu abses? Abses adalah kondisi dimana terbentuk nanah yang berkumpul di bawah permukaan kulit. 

Nanah yang muncul akan membuat pasien merasakan sensasi nyeri, semakin banyak abses terbentuk maka rasa nyeri semakin menjadi. Menghindari resiko ini maka penting untuk merawat luka dengan baik. 

3. Terjadi Sepsis

Luka diabetes yang tidak tertangani juga bisa memunculkan komplikasi dalam bentuk sepsis. Yakni kondisi dimana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan sehingga merusak jaringan tubuh dimana luka terbentuk. Sehingga luka semakin parah. 

4. Terjadi Kelainan Bentuk Kaki 

Minimnya pemahaman mengenai cara merawat luka diabetes juga memunculkan komplikasi berupa kelainan bentuk kaki. Yakni bentuk kaki yang berubah dan menjadi tidak normal. 

Kelainan bentuk kaki dapat terjadi karena luka yang dialami bisa menyebabkan infeksi. Infeksi ini kemudian bisa melemahkan otot dan tulang pada kaki sehingga cenderung menjadi bengkok, kurang lurus, dan lain-lain.

Catatan
Jika penanganan tidak membuahkan hasil atau makin parah segera periksa kedokter atau segera ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.

Jika Anda ingin konsultasi ke rumah sakit, puskesmas atau ke dokter tidak ada waktu dan takut, autoimuncare memiliki layanan konsultasi gratis dan tentunya privasi terjamin. Silahkan konsultasi sekarang disini.

1 Step 1
Konsultasi Gratis
Gejalayang mungkin Anda Alami
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Baca juga kumpulan artikel diabetes lainnya

How to Care for Diabetic Ulcers and Sores dari webmd 2023

Healing Tips For Diabetic Wound Care And Ulcers Of The Foot dari certifiedfoot 2023