Cara Minum Obat Diabetes saat Puasa Agar Aman dan Kuat

cara-minum-obat-diabetes saat puasa
cara-minum-obat-diabetes saat puasa

Penderita diabetes yang diperbolehkan untuk berpuasa di bulan suci ramadhan pasti diberitahu dokter cara minum obat diabetes saat puasa. Rata-rata penderita diabetes akan mengalami naik turun gula darah sangat cepat sehingga dibutuhkan cara minum obat yang sesuai.

Pada hari biasa tentunya tidak ada kendala untuk minum obat sesuai dengan resep maupun dosis dari dokter. Namun, ketika berpuasa maka akan ada perubahan jadwal minum obat. Jadi, bagaimana solusinya? 

Cara Minum Obat Penderita Diabetes

Penderita diabetes diketahui akan rutin minum obat khusus, obat ini bekerja untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Beberapa penderita dianjurkan dokter untuk minum secara teratur setiap hari. 

Memasuki bulan Ramadhan, dimana umat muslim akan menjalankan ibadah puasa wajib selama satu bulan penuh. Tentu memunculkan pertanyaan, bagaimana cara minum obat diabetes saat puasa? 

Lumrah jika pertanyaan ini diajukan karena untuk dosis 3 kali sehari akan bingung jika ada perubahan jam minumnya. Untuk waktu atau jam minum obat diabetes bisa dibuat fleksibel, artinya bisa disesuaikan dengan jam buka dan sahur saat puasa. Pastikan untuk dikonsultasikan dulu dengan dokter mengenai perubahan jadwal minum obat diabetes. 

Secara umum ada beberapa aturan dalam cara minum obat diabetes saat puasa yang perlu Anda perhatikan. Berikut penjelasannya. 

1. Obat Golongan Biguanid 

Obat diabetes jenis pertama yang umum diresepkan dokter merupakan dari golongan biguanid, contohnya seperti metformin. Metformin umum diresepkan dokter untuk Anda yang menderita diabetes dan dalam kondisi obesitas. 

Dosisnya beragam dimana ada pasien yang dianjurkan minum 1 kali sehari, 2 kali sehari, 3 kali sehari, dan 4 kali sehari. Jika di resep dianjurkan 1 kali sehari maka bisa diminum saat buka puasa. 

Jika 2 kali sehari maka bisa diminum saat sahur dan saat buka puasa. Jika 3 kali sehari maka bisa diminum saat sahur, kemudian setelah buka puasa, dan terakhir sebelum tidur di malam hari. 

Berhubung aturan dosisnya beragam maka sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter. Sehingga dosis minumnya pas dan kadar gula darah selama puasa lebih terkontrol. 

Baca juga 10 Minuman Buka Puasa Untuk Penderita Diabetes Rendah Gula

2. Obat Golongan Sulfonilurea 

Jenis obat golongan sulfonilurea merupakan salah satu rekomendasi obat yang diresepkan oleh dokter. Contoh obat sulfonilurea seperti glimepiride dan glibenclamide. Jenis ini biasanya diresepkan dokter untuk penderita diabetes dengan berat badan normal. 

Secara umum, obat diabetes jenis ini diminum 1 kali sehari. Adapun cara minum obat diabetes saat puasa untuk jenis ini adalah saat buka puasa. Namun, pastikan sudah dikonsultasikan dulu dengan dokter pribadi Anda. 

3. Terapi Suntik Insulin 

Jenis obat diabetes berikutnya adalah terapi insulin, yaitu suntik insulin yang umumnya memiliki dosis 3 kali sehari. 

Melakukan suntik insulin tidak akan membatalkan puasa Anda. Hanya saja, banyak dokter menyarankan pasien dengan terapi suntik insulin untuk mengurangi dosis. Dari 3 kali sehari menjadi 2 kali sehari. 

Sedangkan untuk waktu suntik insulin, kebanyakan dokter menyarankan saat sahur dan setelah buka puasa. Namun, silahkan dikonsultasikan dulu dengan dokter Anda karena beda pasien beda pula kondisi dan dosis obatnya. 

Apakah Penderita Diabetes Boleh Puasa?

Penderita Diabetes Boleh Puasa
Penderita Diabetes Boleh Puasa

Dalam beberapa kondisi, dokter akan memberi izin kepada penderita diabetes untuk berpuasa. Namun, bisa juga sebaliknya. Anda dilarang berpuasa dikarenakan kondisi tubuh Anda yang kurang kuat untuk melaksanakan ibadah puasa. 

Maka penting untuk berkonsultasi dulu dengan dokter jika mengidap diabetes dan ingin berpuasa. Secara umum, anjuran dokter untuk penderita diabetes menunda keinginan berpuasa karena beberapa kondisi berikut ini: 

  • Memiliki diabetes tipe 1
  • Diabetes tipe 2 dengan kontrol gula darah yang buruk
  • Memiliki riwayat gula darah rendah yang parah atau ketoasidosis diabetik 
  • Memiliki riwayat gula darah rendah berulang atau ketidaksadaran gula darah rendah
  • Kondisi seperti penyakit ginjal yang parah atau komplikasi pembuluh darah
  • Memiliki diabetes dan sedang hamil

Jadi, ada dua kondisi dimana Anda yang menderita diabetes diperbolehkan untuk berpuasa. Pertama, Anda menderita diabetes tipe 2. Kedua, Anda bisa mengontrol gula darah dengan baik. Sehingga dokter bisa dengan mudah memberi izin untuk Anda berpuasa. 

Kapan Harus ke Dokter

Banyak yang menganjurkan untuk konsultasi ke dokter 2 bulan sebelum menjalankan ibadah puasa. Sehingga dokter bisa mengetahui kondisi tubuh penderita diabetes dengan baik dan mengambil keputusan yang tepat. 

Kebanyakan dokter yang memberi izin kepada penderita diabetes untuk berpuasa akan menganjurkan penderita melakukan beberapa hal berikut: 

  1. Disiplin memantau gula darah Anda dengan cermat
  2. Sesuaikan dosis obat Anda disesuaikan dengan resep yang diberikan dokter
  3. Perhatikan tanda-tanda gula darah rendah
  4. Ikuti saran dokter Anda tentang makanan, minuman, dan olahraga yang tepat selama berpuasa
  5. Bersiaplah untuk berhenti berpuasa jika gula darah Anda rendah atau tinggi sesuai penjelasan sebelumnya. 
  6. Anda mungkin dapat berpuasa dengan aman selama Ramadan jika Anda memahami risikonya, mengelola diabetes Anda, dan mengikuti anjuran dokter dengan cermat.

Lewat penjelasan di atas maka bisa dipahami bahwa tidak semua penderita diabetes bisa berpuasa. Perlu memahami kondisi gula darah untuk menentukan bisa tidaknya berpuasa. Lebih baik dikonsultasikan dengan dokter pribadi. 

Selain itu, usahakan tetap disiplin minum obat diabetes sesuai dengan resep dokter. Tanyakan ke dokter Anda mengenai cara minum obat diabetes saat puasa sekaligus tips agar puasa aman dan nyaman.

Jika Anda ingin konsultasi ke rumah sakit, puskesmas atau ke dokter tidak ada waktu dan takut, autoimuncare memiliki layanan konsultasi gratis dan tentunya privasi terjamin. Silahkan konsultasi sekarang disini.

1 Step 1
Konsultasi Gratis
Gejalayang mungkin Anda Alami
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Baca juga kumpulan artikel diabetes