Membahas mengenai penyakit diabetes maka akan berhubungan erat dengan diet, yang mencakup jenis makanan dan jadwal makan penderita diabetes. Jadwal makan memang perlu diperhatikan dengan seksama.
Pasalnya, pasca mengkonsumsi makanan apapun maka tubuh mendapatkan asupan gula. Jika jadwal makan terlalu pendek jedanya maka memperbesar resiko penderita diabetes mengalami lonjakan gula darah. Lalu, bagaimana pengaturan jadwalnya?
Jadwal Makan Penderita Diabetes
Seseorang yang sudah didiagnosa dokter menderita diabetes perlu memperhatikan pola hidup, terutama pada pola makan. Pola makan disini mencakup juga jadwal makan penderita diabetes yang harus tepat.
Banyak ahli medis menjelaskan bahwa jadwal makan yang tepat untuk penderita diabetes adalah 6 kali sehari. Yakni 3 kali makan besar dengan nasi maupun alternatif lainnya dilengkapi lauk pauk yang sehat bernutrisi.
Sekaligus 3 kali makan camilan yang dilakukan di sela-sela jadwal makan penderita diabetes untuk makan besar tadi. Misalnya sarapan jam 7 pagi dan makan siang jam 12 siang, jeda di jam 9 pagi bisa diisi dengan menyantap camilan.
Namun, camilan disini tentu bukan camilan asal-asalan melainkan tetap memperhatikan kadar gula dan nutrisinya. Sehingga mengkonsumsi camilan tidak menyebabkan lonjakan darah diantara jadwal makan besar.
Perencanaan Pola Makan Diabetes
Bicara mengenai jadwal makan penderita diabetes maka penting untuk menyusun meal plan atau rencana menu makanan. Rencana menu makanan ini harus disusun dengan baik sesuai panduan diet diabetes yang disampaikan dokter dan ahli gizi.
Pasien membutuhkan asupan nutrisi yang cukup sesuai kebutuhan tubuh, maka penting untuk menyantap makanan sehat dan bernutrisi lengkap. Sedikit membantu, berikut beberapa metode dalam mendukung perencanaan pola makan tersebut:
1. Menghitung Karbohidrat
Metode pertama adalah menghitung asupan karbohidrat, kenapa perlu dilakukan? Sebab secara alami, asupan karbohidrat di dalam tubuh akan dipecah menjadi gula. Kelebihan karbohidrat bisa membuat gula darah melonjak.
Maka asupannya perlu dikontrol. Pertimbangannya adalah memilih jenis makanan sumber karbohidrat kompleks dibanding simpel, sebab kadar glikemiknya lebih rendah. Seperti mengganti nasi putih dengan nasi jagung atau yang lainnya.
Selain itu, porsi juga wajib ditakar agar asupan karbohidrat tetap terkontrol. Misalnya satu centong nasi jagung untuk dikonsumsi dalam satu kali makan besar. Meskipun mengandung karbohidrat kompleks bukan berarti bisa memakan sampai sebaskom.
2. Metode Piring
Metode kedua dalam perencanaan jadwal makan penderita diabetes adalah memakai metode piring. Yakni mengatur isi piring dengan persentase tertentu yang membuat tubuh menerima nutrisi kompleks dengan resiko gula darah naik lebih rendah. Polanya adalah:
- Setengah piring diisi dengan sayuran. Silahkan memilih jenis sayuran yang disukai dan diolah dengan cara sehat seperti direbus, dikukus, dan sebagainya yang lebih rendah lemak.
- Seperempat piring diisi dengan karbohidrat. Bisa apa saja, tapi disarankan karbohidrat kompleks seperti jagung, kentang, nasi merah, oat, dan lain sebagainya.
- Seperempat piring sisanya diisi dengan sumber protein. Pasien diabetes bisa memilih asupan protein dari bahan makanan apa saja baik itu ikan, ayam, daging sapi, dan lain-lain yang diolah rendah lemak.
3. Menentukan Ukuran Porsi
Metode perencanaan makan sekaligus jadwal makan penderita diabetes yang terakhir adalah mengatur ukuran porsi. Artinya, pasien diabetes dalam metode ini perlu mengatur porsi dengan seksama untuk menghindari lonjakan gula darah.
Cara termudah dalam mengukur porsi makan adalah dengan menggunakan ukuran telapak dan genggaman tangan. Berikut polanya:
- Asupan protein sebesar satu telapak tangan tanpa jari. Jadi, pilih daging apapun dengan seukuran telapak tangan tanpa jari pasien sendiri.
- Asupan protein tambahan seperti dari keju dan susu sebesar 1 ruas jari jempol pasien.
- Asupan serat dari sayur dan buah-buahan sebanyak 1 genggaman tangan pasien.
- Asupan protein dan serat seperti dari biji-bijian sebesar satu tangkup telapak tangan pasien.
- Porsi untuk snack diantara jam makan besar menggunakan ukuran satu ruas jari tengah untuk ukuran satu teh dan setengah ruas jari jempol untuk ukuran satu sendok makan.
Cara Mengatasi Rasa Lemas pada Penderita Diabetes
Mengatur jadwal makan penderita diabetes penting agar kadar gula darah tetap normal. Sekaligus mencegah pasien mengalami kelelahan. Pasien diabetes rentan mengeluhkan kelelahan meskipun sudah istirahat cukup.
Penyebabnya, gula di dalam darah tidak bisa diolah menjadi energi sehingga pasien kekurangan energi. Dampaknya menjadi mudah lelah meskipun sudah istirahat dan mengurangi aktivitas. Berikut beberapa cara mengatasi kelelahan tersebut:
1. Tidur 7 – 9 Jam Setiap Malam
Cara pertama adalah tidur yang cukup. Pasalnya secara alami tubuh akan mengirimkan sinyal untuk istirahat saat kelelahan. Selain itu, tidur cukup membantu menyeimbangkan kadar hormon yang bagus untuk menormalkan gula darah.
2. Berolahraga Secara Teratur
Selanjutnya adalah rutin berolahraga, sebab aktivitas ini membantu tubuh membakar gula darah lebih banyak untuk diubah menjadi energi. Sehingga efektif menurunkan dan menormalkan gula darah.
Pasien diabetes dianjurkan melakukan olahraga aerobik, akan tetapi perlu dikonsultasikan dengan dokter. Apalagi jika kadar gula di bawah 100 mg/dL maupun di atas 200 mg/dL.
3. Yoga atau Meditasi
Yoga dan meditasi juga termasuk aktivitas fisik yang memberi manfaat sama seperti olahraga. Sehingga bisa menormalkan gula darah dan mencegah pasien mengalami kelelahan luar biasa.
4. Menghindari Makanan Olahan dan Gula
Tingginya asupan gula bisa membuat badan pasien terasa semakin lelah sebab tubuh kesulitan memecah dan menghasilkan energi dari gula tersebut. Maka penting untuk menghindari makanan olahan dan gula.
5. Hindari Alkohol
Terbiasa minum minuman beralkohol meningkatkan resiko seseorang mengalami diabetes. Jadi, pasien diabetes yang sering kelelahan dianjurkan untuk menghindari alkohol.
6. Minum Kafein Jumlah Sedang
Kafein yang terkandung dalam kopi, teh, coklat, dan lain sebagainya memiliki dampak beragam pada tubuh setiap orang. Khusus untuk pasien diabetes, asupan kafein disarankan untuk dibatasi.
Boleh tetap mendapat asupan kafein hanya saja harus dibatasi agar tidak berlebihan. Sebab kafein bisa meningkatkan kadar gula darah dan membuat tubuh mengalami kelelahan. Jadi, penting untuk dihindari agar kembali bugar.
Mengatur jadwal makan penderita diabetes dan melakukan berbagai upaya di atas agar tidak mengalami kelelahan. Memang penting untuk diterapkan agar pasien bisa tetap beraktivitas dan menikmati hidup berkualitas.
Baca juga kumpulan artikel diabetes lainnya
- Senam Kaki Diabetes Mudah, Gampang, dan Cepat
- Cara Memilih Alat Pengukur Gula Darah di Tahun 2023
- Cara Menggunakan Glukometer atau Alat Pengukur Gula Darah
- Manfaat Susu Diabetasol Bagi Penderita Diabetes, Apakah Aman?
- Pengertian, Penyebab & Cara Mengobati Neuropati Diabetik