Diabetes adalah penyakit yang bisa mempengaruhi seluruh tubuh, termasuk kulit Anda. Kulit yang sehat akan menjaga tubuh dari infeksi, luka, dan kerusakan lainnya. Namun, orang dengan diabetes akan memiliki risiko lebih tinggi terkena berbagai penyakit kulit.
Ada banyak penyakit kulit akibat diabetes yang dapat menyebabkan rasa gatal, kering, dan bahkan infeksi. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyakit kulit yang terkait dengan diabetes serta cara mencegah atau mengatasinya.
Penyakit Kulit Akibat Diabetes
Berikut merupakan beberapa kondisi kulit yang sering terjadi akibat diabete, yaitu kulit gatal dan kering, infeksi jamur, infeksi bakteri, kulit menebal dan keras, ulkus kaki, lepuh diabetes, area kulit lebih gelap, bintik atau garis kering, bercak kuning, kemerahan, atau coklat pada kulit, benjolan kecil berwarna kuning kemerahan, bercak bersisik kekuningan, dan kutil kulit.
Untuk lebih detail penjelasan setiap penyakit kulit diabetes akan dijelaskan di bawah ini.
1. Kulit gatal dan kering
Orang dengan diabetes seringkali mengalami kulit yang kering dan gatal. Hal ini terjadi karena kadar gula darah yang tinggi dapat mengurangi kadar air dalam tubuh dan kulit, sehingga kulit menjadi kering dan gatal. Kulit yang gatal dan kering dapat menjadi masalah yang menjengkelkan, namun dapat diatasi dengan menggunakan pelembab yang cocok dan menghindari penggunaan sabun yang keras.
2. Infeksi jamur
Infeksi jamur pada kulit (tinea) dapat terjadi pada orang dengan diabetes. Kondisi ini seringkali terjadi di daerah lembab dan hangat, seperti di antara jari kaki dan di bawah payudara. Orang dengan diabetes yang mengalami infeksi jamur perlu segera mengobatinya untuk mencegah infeksi yang lebih parah.
3. Infeksi bakteri
Orang dengan diabetes juga lebih rentan terhadap infeksi bakteri pada kulit. Salah satu jenis infeksi bakteri yang sering terjadi pada orang dengan diabetes adalah impetigo. Infeksi ini dapat terjadi di sekitar daerah mulut dan hidung, dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Infeksi bakteri pada kulit perlu segera diobati untuk mencegah infeksi yang lebih parah.
4. Kulit menebal dan keras
Kulit menebal dan keras (hiperkeratosis) dapat terjadi pada orang dengan diabetes. Kondisi ini terjadi akibat akumulasi sel-sel kulit yang berlebihan. Kulit menebal dan keras dapat terjadi di daerah di mana tekanan dan gesekan terus menerus, seperti di kaki dan jari kaki. Kulit yang menebal dan keras dapat menyebabkan luka dan infeksi pada kulit.
5. Ulkus kaki
Ulkus kaki adalah luka yang tidak sembuh pada kulit di kaki atau kaki bawah. Orang dengan diabetes lebih rentan terhadap ulkus kaki karena kerusakan saraf pada kaki dan kurangnya aliran darah yang baik. Ulkus kaki dapat terjadi pada orang dengan diabetes yang menggunakan alas kaki yang tidak cocok atau kurang menjaga kebersihan kaki.
6. Lepuh diabetes
Lepuh diabetes adalah kondisi kulit terdapat gelembung yang berisi cairan. Kondisi ini dapat terjadi di mana saja pada tubuh, tetapi seringkali terjadi pada kaki dan tangan. Lepuh diabetes dapat terjadi akibat tekanan dan gesekan terus-menerus pada kulit, serta kadar gula darah yang tinggi.
7. Acanthosis Nigricans / area kulit lebih gelap
Acanthosis nigricans adalah kondisi di area kulit menjadi lebih gelap dan tebal. Kondisi ini dapat terjadi pada orang dengan diabetes tipe 2 yang memiliki kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama. Area kulit yang lebih gelap sering terjadi di sekitar leher, ketiak, dan lipatan tubuh lainnya.
8. Shin Spots (dermopati diabetik) / bintik atau garis kering
Shin spots atau dermapati diabetik adalah kondisi kulit di kaki terdapat bintik atau garis kering. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan pada pembuluh darah di kaki yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi.
9. Necrobiosis Lipoidica / bercak kuning, kemerahan, atau coklat pada kulit
Nekrobiosis lipoidika merupakan kondisi kulit terdapat bercak kuning, kemerahan, atau coklat. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan pada pembuluh darah di kulit yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi. Bercak ini sering terjadi di area kaki, terutama pada orang dengan diabetes tipe 1.
10. Xanthomatosis erupsi / benjolan kecil berwarna kuning kemerahan
Xanthomatosis erupsi merupakan kondisi kulit terdapat benjolan kecil berwarna kuning kemerahan. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan lemak pada kulit yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi. Benjolan ini sering terjadi di daerah yang terkena tekanan atau gesekan, seperti di jari tangan atau kaki.
baca juga Cara Mengobati Luka Bernanah pada Penderita Diabetes
11. Granuloma annulare / benjolan berwarna merah atau sewarna dengan kulit
Granuloma annulare adalah kondisi kulit mengalami benjolan berwarna merah atau sewarna dengan kulit. Kondisi ini terjadi akibat reaksi autoimun pada kulit yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi. Benjolan ini sering terjadi di daerah yang terkena tekanan atau gesekan, seperti di tangan atau kaki.
12. Xanthelasma / bercak bersisik kekuningan di sekitar kelopak mata
Xanthelasma adalah kondisi terdapat bercak bersisik kekuningan di sekitar kelopak mata. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan lemak di area tersebut yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi. Bercak ini tidak berbahaya namun dapat menjadi tanda adanya masalah pada kadar gula darah.
13. Kutil kulit
Kutil kulit merupakan kondisi muncul pertumbuhan kulit yang berbentuk seperti benjolan kecil. Kondisi ini terjadi akibat infeksi virus pada kulit yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tidak terkontrol. Orang dengan diabetes cenderung lebih rentan terkena infeksi virus ini.
Bagaimana Cara Mengatasi Gatal Akibat Diabetes?
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi gatal akibat diabetes, di antaranya yaitu menggunakan pelembab, memasang humidifer, mengoleskan minyak tea tree, mengonsumsi makanan omega 3, dan menghindari mandi terlalu lama. Untuk penjelasan lebih lengkap akan dijelaskan di bawah ini.
1. Menggunakan pelembab
Kulit kering seringkali menjadi penyebab kulit gatal. Oleh karena itu, menjaga kelembaban kulit dapat membantu mengurangi rasa gatal. Menggunakan pelembab yang mengandung urea dan emollient dapat membantu melembabkan kulit dan mengurangi rasa gatal. Selain itu, menggunakan salep khusus juga bisa membantu meredakan rasa gatal.
2. Memasang humidifier
Menggunakan AC dapat membuat udara dalam ruangan menjadi kering, yang pada akhirnya dapat memicu gatal pada kulit. Menggunakan humidifier dapat membantu menjaga kelembaban udara dalam ruangan, sehingga kulit tetap terjaga kelembabannya.
3. Mengoleskan minyak tea tree
Minyak tea tree mengandung clobetasone butyrate yang dapat membantu meredakan gatal pada kulit. Anda dapat mengoleskan minyak tea tree pada kulit yang gatal secara langsung atau mencampurnya dengan pelembab.
4. Mengonsumsi makanan yang mengandung omega-3
Asam lemak omega-3 yang terdapat dalam makanan seperti ikan salmon, tuna, dan biji chia dapat membantu mengatasi kulit gatal karena diabetes. Konsumsi makanan yang mengandung omega-3 secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan kulit.
5. Menghindari mandi terlalu lama
Mandi yang terlalu lama atau menggunakan air panas dapat membuat kulit menjadi kering dan memicu gatal, sehingga bisa menyebabkan munculnya penyakit kulit pada penderita diabetes. Oleh karena itu, Anda sebaiknya mandi selama 5-10 menit saja dan menggunakan air dingin atau hangat (suam-suam kuku).
Suam-suam kuku artinya keadaan temperatur air yang tidak panas dan tidak dingin, melainkan berada di tengah-tengah keduanya. Cara membuat air suam-suam kuku dengan Anda menambahkan air hangat terlebih dahulu lalu disusul dengan penambahan air dingin (menyesuaikan) hingga air terasa hangat.
Kesimpulan
Penyakit kulit akibat diabetes merupakan komplikasi yang dapat terjadi pada orang dengan diabetes tipe 1 maupun tipe 2. Beberapa jenis penyakit kulit yang dapat terjadi antara lain kulit yang gatal dan kering, infeksi jamur, infeksi bakteri, kulit menebal dan keras, ulkus kaki, lepuh diabetes, acanthosis nigricans, shin spots, nekrobiosis lipoidica, xanthomatosis erupsi, granuloma annulare, xanthelasma, dan kutil kulit.
Kondisi-kondisi ini terjadi akibat kerusakan pada pembuluh darah dan saraf di kulit yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi, serta faktor lain seperti tekanan dan gesekan terus-menerus pada kulit.
Untuk mencegah terjadinya penyakit kulit akibat diabetes, penting untuk menjaga kadar gula darah agar tetap terkontrol, menjaga kebersihan dan kesehatan kulit, serta melakukan perawatan kaki dengan baik.
Jika Anda memiliki diabetes dan mengalami masalah pada kulit, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli kulit untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan efektif.
Catatan
Namun jika Anda sudah berobat dan tidak membaik, dan sudah mengeluarkan uang tidak sedikit. Saatnya konsultasi dengan tim auotimuncare, yang akan memberikan solusi dan mendengarkan setiap keluhan Anda selama ini. Tentunya konsultasi gratis. Klik disini untuk melakukan konsultasi sekarang.
Jika Anda ingin konsultasi ke rumah sakit, puskesmas atau ke dokter tidak ada waktu dan takut, autoimuncare memiliki layanan konsultasi gratis dan tentunya privasi terjamin. Silahkan konsultasi sekarang disini.
Baca juga kumpulan artikel diabetes
- Menu Makanan Sehari-Hari Untuk Penderita Diabetes
- Senam Kaki Diabetes Mudah, Gampang, dan Cepat
- Cara Memilih Alat Pengukur Gula Darah di Tahun 2023
- Cara Menggunakan Glukometer atau Alat Pengukur Gula Darah
- Manfaat Susu Diabetasol Bagi Penderita Diabetes, Apakah Aman?
- Pengertian, Penyebab & Cara Mengobati Neuropati Diabetik
- Jadwal Makan Penderita Diabetes dan Tips & Trik
- Cara Merawat Luka Diabetes Untuk Keluarga Tercinta
- Cara Mengecek Diabetes & Jenis Pemeriksaan Tipe 1, 2