Kenali 10 Tanda Tubuh Kelebihan Gula dan Cara Mengatasinya

tanda tubuh kelebihan gula
tanda tubuh kelebihan gula

Kebiasaan mengonsumsi makanan manis memang sulit dihindari, apalagi dengan banyaknya produk olahan yang mengandung gula tersembunyi. Sayangnya, konsumsi gula berlebih sering kali terjadi tanpa kita sadari.

Padahal, asupan gula yang tidak terkendali dapat membawa dampak buruk, mulai dari penambahan berat badan hingga risiko diabetes dan gangguan metabolisme. Bahkan, tanda-tanda awal tubuh kelebihan gula sering kali terabaikan, sehingga masalahnya terus berkembang menjadi lebih serius.

Lantas, bagaimana cara mengenali sinyal tubuh saat kelebihan gula? Dan apa langkah yang bisa diambil untuk mengatasinya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini

Apa Itu Kelebihan Gula dan Mengapa Perlu Diwaspadai?

Kadar gula darah normal dalam tubuh sangat penting untuk menjaga fungsi organ dan metabolisme. Dalam keadaan normal, kadar gula darah saat puasa berada di rentang 70-100 mg/dL, sedangkan setelah makan tidak lebih dari 140 mg/dL. 

Pengaturan kadar gula dalam tubuh ini menggunakan hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Sementara itu, insulin bertugas membantu sel menyerap glukosa dari darah dan mengubahnya menjadi energi atau menyimpannya sebagai cadangan. Namun, jika konsumsi gula melebihi kebutuhan tubuh, kadar gula darah bisa melonjak dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

Tubuh mengalami kelebihan gula, atau hiperglikemia, terjadi ketika tubuh menerima asupan gula lebih banyak daripada yang dapat diolah. Sisa gula yang tidak dimanfaatkan akan menumpuk di dalam darah atau disimpan sebagai lemak. Jika hal ini terjadi, maka dapat mengganggu keseimbangan metabolisme dan berujung pada masalah kesehatan serius. 

Tanda-Tanda Tubuh Anda Mengalami Kelebihan Gula

Untuk mengetahui bagaimana jika tubuh mengalami kelebihan gula, berikut tanda-tandanya:

1. Sering Haus (Polidipsia)

Polidipsia atau rasa haus yang berlebihan sering terjadi ketika kadar gula dalam darah terlalu tinggi. Akibatnya, Anda mungkin merasa haus secara terus-menerus meskipun sudah minum dalam jumlah yang cukup.

Rasa haus ini adalah cara tubuh memberi sinyal bahwa ada ketidakseimbangan cairan yang harus segera diatasi. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi yang memperburuk kesehatan secara keseluruhan.

2. Sering Buang Air Kecil (Poliuria)

Kadar gula yang tinggi memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring gula berlebih dan mengeluarkannya melalui urine. Proses ini membuat Anda lebih sering buang air kecil, terutama di malam hari, sehingga mengganggu kualitas tidur.

Frekuensi buang air kecil yang meningkat juga dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan dalam jumlah besar. Jika tidak segera diatasi, Anda mungkin mulai merasa lemas akibat dehidrasi.

3. Cepat Lelah

Meskipun kadar gula dalam darah tinggi, tubuh tidak selalu mampu mengubahnya menjadi energi yang bisa digunakan. Akibatnya, Anda mungkin merasa lelah sepanjang waktu, meski tidak melakukan aktivitas berat.

Keadaan ini sering diperburuk oleh fluktuasi kadar gula darah yang membuat tubuh sulit menjaga stabilitas energi. Rasa lelah ini bisa memengaruhi produktivitas dan kualitas hidup Anda sehari-hari

4. Nafsu Makan Meningkat

Ketidakstabilan kadar gula darah dapat memicu rasa lapar yang berlebihan, terutama keinginan untuk mengonsumsi makanan manis. Hal ini terjadi karena tubuh salah menginterpretasikan kekurangan energi meskipun sebenarnya kadar gula sudah tinggi.

Mengonsumsi gula berlebih dalam jangka panjang dapat menciptakan siklus lapar yang sulit dihentikan, yang akhirnya meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik lainnya.

5. Penglihatan Kabur

Kelebihan gula dapat memengaruhi cairan di sekitar lensa mata, dan menyebabkan penglihatan kabur sementara. Kondisi ini umumnya membaik setelah kadar gula darah kembali normal.

Namun, jika tidak dikendalikan, gula darah tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius pada mata, seperti retinopati diabetik. Penting untuk segera memeriksakan diri jika Anda sering mengalami gangguan penglihatan.

6. Penurunan Berat Badan yang Tidak Dijelaskan

Ketika tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energi, tubuh akan mulai memecah cadangan lemak dan otot untuk memenuhi kebutuhan energi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan secara drastis tanpa alasan yang jelas.

Penurunan berat badan yang mendadak ini sering kali menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami gangguan metabolisme yang serius.

7. Infeksi Berulang

Kadar gula yang tinggi menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri dan jamur. Hal ini meningkatkan risiko infeksi, seperti sariawan, infeksi saluran kemih, atau infeksi kulit lainnya.

Infeksi berulang juga menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang melemah. Dengan menjaga kadar gula darah tetap stabil, Anda dapat membantu memperkuat pertahanan alami tubuh terhadap berbagai penyakit.

8. Luka Sulit Sembuh

Kadar gula yang tinggi menghambat proses regenerasi jaringan, sehingga luka kecil pun membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Hal ini terjadi karena buruknya aliran darah yang menuju ke area luka, akibat terjadinya kerusakan pembuluh darah kecil.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui cara merawat luka dengan baik. Untuk membantu Anda, berikut adalah 7 cara mudah merawat luka diabetes di rumah yang dapat Anda terapkan.

9. Kesemutan atau Mati Rasa

Gula berlebih dalam darah dapat merusak saraf, terutama di area ekstremitas seperti tangan dan kaki. Gejalanya meliputi kesemutan, mati rasa, atau sensasi terbakar yang sering kali muncul di malam hari.

Kerusakan saraf ini dikenal sebagai neuropati diabetik dan dapat menjadi komplikasi serius jika kadar gula darah tidak terkontrol. Mengelola kadar gula dengan baik adalah langkah penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

10. Perubahan Suasana Hati

Konsumsi gula yang tinggi dapat menyebabkan fluktuasi suasana hati, seperti mudah marah, cemas, atau bahkan merasa sedih tanpa alasan jelas. Hal ini disebabkan oleh efek gula terhadap hormon dan neurotransmiter dalam otak.

Jika dibiarkan, perubahan suasana hati ini dapat memengaruhi hubungan interpersonal dan kualitas hidup Anda. Mengurangi asupan gula dan menjaga pola makan seimbang adalah cara efektif untuk mengelola emosi Anda.

Risiko Kesehatan Akibat Kelebihan Gula

Konsumsi gula berlebih tidak hanya berdampak pada kadar gula darah, tetapi juga memengaruhi berbagai aspek kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa risiko kesehatan yang perlu diwaspadai:

  1. Obesitas: Gula tambahan berkontribusi pada penumpukan lemak tubuh, dapat meningkatkan risiko obesitas.
  2. Diabetes Tipe 2: Asupan gula berlebih dapat mengganggu kerja insulin dan memicu resistensi insulin.
  3. Penyakit Jantung: Kadar gula tinggi dapat menyebabkan peningkatan kolesterol buruk (LDL) yang berisiko terhadap penyakit kardiovaskular.
  4. Kerusakan Gigi: Gula menjadi makanan bagi bakteri di mulut, yang dapat menyebabkan gigi berlubang.
  5. Perlemakan Hati: Konsumsi gula fruktosa berlebih berisiko menumpuk lemak di hati, memicu perlemakan hati.
  6. Peradangan Kronis: Gula dapat memicu peradangan yang menjadi akar berbagai penyakit kronis.
  7. Gangguan Kesehatan Mental: Konsumsi gula tinggi dikaitkan dengan suasana hati yang buruk, kecemasan, dan depresi.
  8. Penuaan Dini: Gula mempercepat proses penuaan kulit melalui glikasi, yang merusak elastisitas kulit.

Cara Mengatasi dan Mencegah Kelebihan Gula

Untuk mengurangi risiko kelebihan gula, langkah-langkah berikut bisa Anda terapkan:

1. Batasi Konsumsi Gula Tambahan

Langkah pertama untuk mencegah tubuh kelebihan gula adalah dengan membatasi konsumsi gula tambahan. Gula tambahan banyak ditemukan dalam makanan olahan seperti minuman bersoda, permen, kue, dan makanan ringan kemasan. Anda dapat mulai dengan membaca label kandungan gizi pada setiap produk yang Anda beli.

Perhatikan informasi tentang “added sugar” atau gula tambahan, dan usahakan memilih produk dengan kandungan gula rendah. Selain itu, mengganti gula pasir dengan pemanis alami seperti madu atau stevia juga dapat menjadi alternatif yang lebih sehat.

2. Perbanyak Aktivitas Fisik

Olahraga adalah cara efektif untuk membantu tubuh mengolah gula menjadi energi. Dengan rutin bergerak, kadar gula dalam darah dapat lebih stabil. Aktivitas fisik seperti jalan cepat, jogging, atau bersepeda dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga tubuh lebih efisien dalam menggunakan gula.

Jika Anda memiliki waktu terbatas, bahkan olahraga ringan seperti naik tangga atau stretching selama 15-30 menit sehari sudah cukup membantu. Jadikan aktivitas fisik bagian dari rutinitas harian Anda untuk manfaat jangka panjang.

Untuk menambah variasi dalam rutinitas olahraga Anda, senam diabetes bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan mengikuti langkah-langkah dan manfaat yang tepat, Anda dapat melakukan senam ini dengan aman dan efektif. Baca panduan selengkapnya dalam artikel berikut -> Senam Diabetes: Langkah-Langkah, Manfaat dan SOP

3. Konsumsi Makanan Sehat

Makanan sehat yang kaya serat sangat penting untuk menstabilkan kadar gula darah. Mulailah dengan menambahkan lebih banyak buah-buahan segar, sayuran hijau, dan biji-bijian utuh ke dalam menu harian Anda. Makanan tinggi serat tidak hanya membantu mengontrol gula darah tetapi juga memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat mencegah keinginan untuk ngemil makanan manis.

Beberapa contoh makanan yang baik adalah oatmeal, alpukat, brokoli, dan kacang-kacangan. Hindari makanan olahan atau cepat saji yang biasanya mengandung gula dan lemak jenuh tinggi.

4. Kelola Stres

Stres yang tidak terkendali dapat memicu lonjakan hormon kortisol, yang kemudian memengaruhi kadar gula dalam darah. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan cara yang sehat. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau bahkan sekadar melakukan hobi yang Anda nikmati dapat membantu menenangkan pikiran.

Selain itu, cukup tidur juga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan hormon tubuh. Tidur yang berkualitas membantu mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan manis sebagai pelampiasan stres.

Dapatkan informasi seputar diabetes lainnya dalam kumpulan artikel berikut:

Kesimpulan

Kelebihan gula dalam tubuh bukan hanya sekadar masalah sepele, karena ini adalah kondisi serius yang dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental Anda. Dengan mengenali tanda-tandanya, seperti sering haus, cepat lelah, dan luka yang sulit sembuh, Anda dapat mengambil langkah proaktif untuk menjaga kesehatan.

Namun, jika Anda mencari solusi yang lebih efektif, pertimbangkan untuk mencoba G-CARE, produk herbal yang dirancang khusus untuk membantu mengontrol kadar gula darah Anda. 

Selain itu, jika Anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut atau memiliki pertanyaan seputar kesehatan Anda, jangan ragu untuk melakukan konsultasi gratis dengan tim ahli kami. Dengan langkah-langkah yang tepat, Anda dapat menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan kualitas hidup Anda secara keseluruhan!

Everyday Health.12 Potential Signs You’re Eating Too Much Sugar. Retrieved January 16, 2025, from https://www.everydayhealth.com/diet-nutrition/potential-signs-youre-eating-too-much-sugar/

Klinik Pintar. Waspadai Ini: 10 Tanda Tubuh Kelebihan Gula. Retrieved January 16, 2025, from https://klinikpintar.id/blog-pasien/waspadai-ini-10-tanda-tubuh-kelebihan-gula?utm_source=google&utm_medium=organic&utm_campaign=search&utm_term=