Makanan untuk menaikkan trombosit merupakan hal yang harus diketahui bagi mereka yang mengalami thrombocytopenia, yaitu kondisi di mana jumlah trombosit dalam darah menurun. Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah, maka dari itu memiliki jumlah trombosit yang cukup adalah hal yang penting untuk mencegah risiko pendarahan yang lebih tinggi serta risiko mengalami penyakit serius.
Jenis Makanan Untuk Menaikkan Trombosit
Berikut ini adalah beberapa jenis makanan untuk menaikkan jumlah trombosit yang wajib Anda ketahui:
1. Susu
Susu merupakan salah satu makanan yang kaya protein dan kalsium. Kedua nutrisi ini berperan penting dalam proses pembekuan darah dan pemeliharaan kesehatan trombosit. Asupan susu secara teratur dapat membantu memastikan jumlah trombosit tetap dalam tingkat yang optimal.
2. Sayuran daun hijau
Sayuran daun hijau seperti bayam, kale, dan collard greens mengandung vitamin K yang tinggi. Vitamin K diperlukan untuk sintesis beberapa faktor pembekuan darah, termasuk fibrinogen dan protrombin. Dengan mengonsumsi sayuran daun hijau, Anda dapat membantu memperkuat kemampuan pembekuan darah dalam tubuh Anda.
3. Pepaya & daun pepaya
Pepaya dan daun pepaya mengandung enzim papain, yang telah terbukti dapat meningkatkan produksi trombosit dalam tubuh. Konsumsi pepaya secara teratur dapat membantu menjaga tingkat trombosit dalam rentang yang sehat.
7. Kiwi
Buah kiwi kaya akan vitamin C, yang merupakan nutrisi penting dalam meningkatkan fungsi trombosit. Vitamin C membantu meningkatkan produksi trombosit dan memperkuat dinding pembuluh darah.
8. Coklat hitam
Coklat hitam mengandung flavonoid, yang dapat membantu meningkatkan fungsi trombosit dan mencegah penggumpalan darah yang berlebihan.
9. Delima
Buah delima mengandung senyawa fitokimia seperti punicalagin dan anthocyanin yang telah terbukti dapat meningkatkan jumlah trombosit dan memperkuat kapiler darah.
10. Labu
Labu kaya akan beta-karoten, yang dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh. Vitamin A berperan dalam produksi trombosit dan memelihara selaput pembuluh darah.
11. Rumput gandum
Rumput gandum atau wheatgrass mengandung klorofil, mineral, dan vitamin yang membantu meningkatkan produksi trombosit serta meningkatkan kualitas darah secara keseluruhan.
Nutrisi Untuk Membantu Meningkatkan Trombosit
Selain makanan yang disebutkan di atas, ada beberapa nutrisi lainnya yang juga penting untuk membantu meningkatkan jumlah trombosit, di antaranya yaitu:
1. Vitamin b-12
Vitamin B-12 berperan dalam produksi sel darah merah dan trombosit. Kekurangan vitamin B-12 dapat menyebabkan anemia, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi jumlah trombosit dalam tubuh.
2. Besi
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang berpotensi memengaruhi jumlah trombosit. Mengonsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat membantu meningkatkan produksi trombosit.
3. Folat
Folat atau vitamin B-9 diperlukan untuk sintesis DNA dan pembentukan sel darah merah. Asupan folat yang cukup juga berkontribusi pada kesehatan trombosit.
4. Vitamin c
Selain perannya dalam meningkatkan fungsi trombosit, vitamin C juga membantu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan, yang pada gilirannya dapat memengaruhi produksi trombosit.
Makanan yang Harus Dihindari
Berikut ini adalah beberapa makanan yang sebaiknya dihindari karena dapat menurunkan jumlah trombosit:
1. Air tonic dengan kandungan quinine
Air tonic mengandung zat yang disebut kinin, terutama dalam bentuk quinine. Quinine ini dapat mengganggu produksi trombosit dalam tubuh dan menyebabkan penurunan jumlahnya. Oleh karena itu, sebaiknya menghindari mengonsumsi air tonic dalam jumlah yang berlebihan.
2. Minuman beralkohol
Alkohol dapat memiliki dampak negatif pada fungsi trombosit dalam darah. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit dan juga dapat mempengaruhi kinerja trombosit dalam mencegah pendarahan. Sebaiknya batasi atau hindari konsumsi minuman beralkohol untuk menjaga kesehatan trombosit Anda.
Menurut kemenkes, Anda dapat mengonsumsi alkohol dalam sehari sebanyak 355ml untuk beer, 120 untuk wine, dan 45 ml untuk kadar alkohol sebesar 40%.
3. Jus cranberry
Jus cranberry, meskipun memiliki manfaat nutrisi tertentu, ternyata dapat mempengaruhi tingkat trombosit dalam darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi jus cranberry dalam jumlah besar dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit. Jika Anda memiliki masalah dengan jumlah trombosit, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda tentang konsumsi jus cranberry.
4. Susu sapi
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi atau intoleransi terhadap susu sapi. Mereka yang alergi terhadap protein susu sapi dapat mengalami penurunan jumlah trombosit karena respons imun tubuh terhadap protein tersebut. Jika Anda mencurigai adanya reaksi negatif terhadap susu sapi, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk penanganan yang tepat.
5. Tahini
Tahini adalah pasta biji wijen yang sering digunakan dalam hidangan Timur Tengah. Namun, untuk beberapa orang, biji wijen dalam tahini dapat memicu reaksi alergi yang menyebabkan penurunan jumlah trombosit. Jika Anda mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi tahini, segera hentikan dan konsultasikan dengan dokter.
Kapan Harus ke Dokter?
Anda harus segera menghubungi dokter jika Anda mengalami gejala-gejala jumlah trombosit rendah atau thrombocytopenia seperti berikut ini:
- Mengalami pendarahan yang berlebihan
- Mengalami pendarahan dari mulut atau hidung setelah menyikat gigi
- Sering sakit kepala akibat cedera kecil
- Mengalami memar yang semakin parah dari waktu ke waktu
Kesimpulan
Thrombocytopenia atau penurunan jumlah trombosit dalam darah adalah kondisi yang memerlukan perhatian serius. Untuk membantu meningkatkan jumlah trombosit, penting untuk mengonsumsi makanan yang tepat. Susu, sayuran daun hijau, pepaya, kiwi, coklat hitam, delima, labu, dan rumput gandum adalah beberapa jenis makanan yang dapat membantu meningkatkan produksi trombosit di dalam tubuh Anda.
Selain makanan, nutrisi seperti vitamin B-12, besi, folat, dan vitamin C juga berperan penting dalam meningkatkan jumlah trombosit dalam darah. Sebaliknya, ada beberapa makanan yang harus dihindari karena dapat menurunkan jumlah trombosit, seperti air tonic dengan quinine, minuman beralkohol, jus cranberry, susu sapi, dan tahini.
Jika Anda mengalami gejala thrombocytopenia seperti pendarahan berlebihan, pendarahan dari mulut atau hidung, sakit kepala setelah cedera ringan, atau mudah memar yang semakin parah dari waktu ke waktu, segera hubungi dokter. Gejala-gejala tersebut dapat menjadi tanda kondisi yang lebih serius dan memerlukan penanganan medis yang tepat.
Dengan mengonsumsi makanan yang tepat dan menghindari makanan yang dapat menurunkan jumlah trombosit, serta memperhatikan gejala-gejala yang mencurigakan, Anda dapat membantu meningkatkan kesehatan trombosit dan mencegah risiko komplikasi yang lebih serius. Selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dan mengatasi thrombocytopenia secara efektif.
Baca juga kumpulan artikel tentang kelainan trombosit
Apa Itu Trombosit dan Jumlah Trombosit Normal Dalam Tubuh