Setiap wanita perlu merawat dan menjaga kebersihan vagina dengan baik. Namun, perawatan ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Salah satu perawatan vagina yang mungkin sudah Anda dengar adalah douching. Namun, apa itu douching? Apakah Anda pernah mencobanya atau belum pernah mendengar istilah ini sama sekali? Yuk, cari tahu informasi lengkapnya di sini!
Pengertian Douching
Douching adalah proses mencuci atau membersihkan vagina dengan menggunakan campuran air dan cuka. Kata “douche” sendiri berasal dari bahasa Perancis yang berarti “mencuci” atau “merendam”. Biasanya, douching dilakukan dengan menggunakan botol atau kantong yang disemprotkan melalui tabung ke dalam vagina.
Beberapa produk douching yang dijual di apotek dan supermarket juga mengandung antiseptik dan pewangi yang dianggap dapat membersihkan, menyegarkan, atau menghilangkan bau yang tidak diinginkan dari vagina.
Bagaimana Cara Kerja Douching
Cara kerja douching adalah dengan menyemprotkan campuran air dan bahan lain ke dalam vagina menggunakan botol atau kantong yang dilengkapi dengan tabung.
Setelah campuran cairan disemprotkan ke dalam vagina, cairan tersebut kemudian mengalir keluar dari vagina dan membersihkan area vagina.
Alasan umum mengapa wanita menggunakan douching antara lain:
- Menghilangkan bau yang tidak sedap
- Mencegah kehamilan
- Membersihkan darah menstruasi setelah menstruasi atau sperma setelah berhubungan seks
- Mencegah infeksi menular seksual
Namun, sebenarnya douching tidak dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Apakah Dauching Aman?
Menurut American College of Obstetrics and Gynecology, penggunaan douching sebaiknya dihindari. Sebab, vagina wanita sebenarnya sudah memiliki kemampuan “membersihkan diri” dan dapat menjaga keseimbangan pH yang tepat tanpa alat tambahan.
Di dalam vagina terdapat flora vagina, yaitu bakteri-bakteri yang menjaga kebersihan vagina dan mencegah infeksi. Penggunaan douching dapat menghilangkan bakteri baik tersebut dari vagina sehingga mengganggu keseimbangan pH vagina, memungkinkan perkembangan bakteri jahat, dan menyebabkan infeksi, iritasi, kulit yang lecet, serta komplikasi yang lebih serius.
Risiko Douching
Berikut ini merupakan beberapa risiko douching yang mungkin bisa timbul:
1. Masalah kehamilan
Wanita yang rutin melakukan douching memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami persalinan prematur, keguguran, dan komplikasi kehamilan lainnya. Penggunaan douche juga dapat menyebabkan kehamilan ektopik, dan wanita yang menggunakan douche mungkin mengalami kesulitan dalam mendapatkan kehamilan.
2. Infeksi bakteri
Wanita yang melakukan douching memiliki risiko lima kali lebih tinggi untuk terkena infeksi bakteri dibandingkan dengan wanita yang tidak melakukan douching.
Beberapa wanita melakukan douching dengan harapan bahwa membersihkan vagina akan menghilangkan infeksi vagina. Namun, douching justru dapat memperburuk infeksi. Melakukan douching saat mengalami infeksi vagina juga dapat menyebarkan infeksi ke bagian lain sistem reproduksi.
3. Penyakit radang panggul
Penyakit radang panggul adalah infeksi yang berkembang di organ reproduksi. Sebagian besar penyakit ini disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS).
Douching meningkatkan risiko wanita terkena penyakit radang panggul sebesar 73 persen. 1 dari 8 wanita dengan riwayat penyakit radang panggul mengalami kesulitan untuk hamil.
4. Servisitis
Servisitis merupakan peradangan pada leher rahim. Seperti penyakit radang panggul, servisitis sering kali disebabkan oleh IMS, tetapi wanita yang melakukan douching juga memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena servisitis. Servisitis terjadi ketika leher rahim menjadi teriritasi atau meradang, dan dapat menyebabkan gatal, nyeri, dan keluarnya cairan dari vagina.
Meskipun keluarnya cairan vagina adalah hal yang normal dan sehat, penting juga memahami bahwa hal itu dapat menjadi tanda-tanda atau gejala penyakit tertentu.
Tanda-tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
- Keluarnya cairan vagina dengan bau yang kuat.
- Cairan vagina berwarna putih, kuning, atau hijau.
- Bau vagina yang tidak hilang setelah beberapa hari.
- Rasa nyeri atau tidak nyaman saat berhubungan seksual.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Kemerahan, pembengkakan, sensasi terbakar, atau gatal di atau sekitar vagina.
Cara Membersihkan Vagina
Cara membersihkan vagina dapat dilakukan dengan mencuci vagina dengan sederhana saat Anda mandi. Penggunaan sabun tidaklah wajib, tetapi jika Anda ingin menggunakan sabun, pastikan sabun yang digunakan bersifat ringan dan tidak terlalu beraroma. Sebab, aroma dan bahan kimia pada sabun dapat mengiritasi kulit sensitif pada area vagina.
Berikut adalah langkah-langkah untuk membersihkan vagina dengan aman:
- Basahi tangan Anda dengan air hangat dan buatlah bentuk huruf V menggunakan jari telunjuk dan jari tengah Anda. Dengan menggunakan jari-jari tersebut, tahan kulit di sekitar vagina dan perlahan-lahan bukalah lipatan-lipatan pada vagina.
- Gunakan air hangat untuk membasahi area vagina beberapa kali dengan lembut. Jika Anda ingin menggunakan sabun, pastikan sabun yang digunakan bersifat ringan. Hindari menggosok lipatan vagina dengan kasar, dan hindari memasukkan sabun ke dalam vagina.
- Bilas area vagina dengan air sampai semua sabun benar-benar hilang.
- Gunakan handuk bersih untuk menepuk-nepuk area vagina sampai kering.
Kesimpulan
Douching merupakan proses mencuci vagina dengan campuran air dan bahan lainnya. Namun, sebaiknya hindari penggunaan douching karena dapat menimbulkan risiko dan masalah kesehatan. Vagina sebenarnya sudah memiliki kemampuan alami untuk membersihkan diri tanpa bantuan alat tambahan. Douching dapat mengganggu keseimbangan pH vagina dan menyebabkan infeksi, iritasi, serta mengakibatkan masalah dalam kehamilan.
Jika Anda mengalami tanda-tanda seperti keluarnya cairan berbau kuat, berwarna tidak normal, atau merasakan nyeri, sebaiknya segera konsultasikan diri Anda ke dokter.
Baca juga pertanyaan seputar kesehatan reproduksi lainnya:
- Apakah Bahaya Berhubungan Saat Haid? Wajib Tau
- Miss V Perih Setelah Berhubungan Seksual? Ini Penyebabnya
- Keluar Darah Setelah Berhubungan Tapi Tidak Sakit, Apa Bahaya?
- Sakit Perut Setelah Berhubungan, Bahaya?
- Kram Perut Setelah Berhubungan? Berikut Penyebabnya
- 10 Manfaat Menelan Sperma Saat Berhubungan
- Efek Menelan Sperma Alergi Hingga Infeksi Menular Seksual
- Apakah Menelan Sperma Bisa Hamil?
- Efek Samping Masturbasi Menurunkan Gairah Seksual?
- Cara Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi, Pria & Wanita
- Mengapa Saat Pubertas Perlu Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi?
- Penyebab Miss V Bau & Cara Menghilangkan Bau Pada Miss V
- Keluar Lendir Seperti Ingus Setelah Berhubungan, Apakah Bahaya?
- Kenapa Keluar Darah Seperti Haid Saat Kencing Saja?
- Berhubungan Intim Saat Puasa Ramadhan, Hukum dan Hadisnya
- Kenali Perbedaan Keputihan Dengan Mani Perempuan
- Apakah Keputihan Berbahaya? Fakta dan Cara Mencegahnya
- Cara Mengatasi Kram Perut Saat Haid dengan Cepat & Mudah